33

1.1K 67 2
                                    

"ini weekend dan kamu masih kerja" ucap silvia saat ia masuk ke dalam ruang kerja randu di rumahnya.

"kok gak ngabarin dulu kamu mau kesini pagi?" tanya randu saat melihat silvia.

"yang penting kamu udah tau aku mau kesini" jawab silvia.

"aku selesaiin ini dulu baru kita ngobrol di luar" ucap randu.

"ngobrol disini juga gapapa" balas silvia, ia mendekati randu dan memijat bahu pria itu.

"gak ada acha, gak usah mijit" ucap randu.

"salah aku mijit kakak sendiri?" tanya silvia.

"bukan gitu maksudku" ucap randu.

"ya udah kalo gak mau di pijit" ucap silvia, dirinya menghentikan aksinya dan duduk di depan randu.

"marah hm?" tanya randu.

"gak" jawab silvia.

randu tak merespon, ia menatap wajah wanita di depan nya itu dengan senyum geli.

"jangan ngeliatin terus, inget istri" ucap silvia lagi.

randu langsung tertawa kecil.

"aku kenalin kamu sama temenku mau gak?" tanya randu.

"gak, mau cari sendiri" jawab silvia.

"ya udah tapi jangan yang cuma mau badan kamu aja ya" peringat randu.

"iya, udah gak berurusan sama itu kok" balas silvia.

"ya udah temenin acha gih" ucap randu.

"acha lagi sibuk ngurusin tanaman dan aku masih canggung sama dia" ucap silvia.

randu menggerak-gerakkan kepala ke kanan dan kiri dan itu membuat silvia kembali memijat bahu randu.
dan kali ini randu diam.

"kak" panggil silvia.

"hm" balas randu.

"aku masih bingung kenapa kamu bisa langsung baik sama aku, padahal kita bener-bener baru kenal" ucap silvia.

"aku udah bilang kan, mungkin aku kasihan sama kamu" ucap randu.

"cuma itu?" tanya silvia.

"kamu berharap apa?" tanya randu balik.

"aku gak berharap apapun, aneh aja gitu" ucap silvia.

"waktu pertama aku liat kamu, kamu keliatan masih muda, dan aku pikir gak sepantasnya kamu ada di tempat itu" ucap randu.

"kamu rela mengeluarkan uang hanya demi pandangan itu" ucap silvia.

"iya, mungkin kamu pikir aku gila, tapi aku percaya kalo kita menyelamatkan hidup seseorang nanti pasti Allah akan ganti jauh lebih banyak" ucap randu.

"makasih ya, aku gak tau hidupku akan seperti apa kalo gak ketemu kakak" ucap silvia.

"berterima kasihlah pada Allah dengan cara bertaubat, aku cuma sebagai pelantara" ucap randu.

tiba-tiba silvia mengecup pipi randu, dan saat itu juga pintu terbuka dan menunjukkan sosok acha.

acha terkejut melihat kejadian di depan matanya, tiba-tiba saja hatinya terasa panas, ia pun langsung pergi dari depan ruangan randu.

randu yang melihat acha salah paham pun segera mengejar acha namun di tahan oleh silvia.

"biar aku aja" ucap silvia.

"tapi" ucap randu tertahan.

"rencana kita berhasil dan aku yang akan membuat dia mengaku bahwa dia mencintaimu" ucap silvia.

teman tapi menikahWhere stories live. Discover now