35

2.2K 74 3
                                    

"buat apa lo ketemu gw?" tanya ardi kepada silvia.

"aku cuma mau bilang sama kamu kalo kamu harus ikhlasin acha sama suaminya bahagia" jawab silvia.

"lo kira segampang itu apa?" tanya ardi.

"aku tau itu akan membutuhkan waktu tapi kamu harus bisa" ucap silvia.

ardi menatap silvia.

"lo siapa nya randu sih?, berani banget ikut campur urusan dia" ucap ardi.

"kamu gak perlu tau, yang jelas kamu harus biarin mereka bahagia" ucap silvia.

"lo cewek simpenan dia ya" ucap ardi.

silvia tertawa sinis, ia sudah biasa di cap seperti itu, jadi dirinya tak terkejut dengan perkataan ardi.

"siapa pun aku, kamu gak perlu tau" balas silvia.

"lo gak ngerti sakitnya perasaan gw saat acha lebih milih dia" ucap ardi.

"aku emang gak paham, tapi nyuruh acha dan kak randu pisah itu bukan hal yang baik" ucap silvia.

"tau apa lo soal kebaikan, mereka yang gak baik karna hianatin gw" balas ardi.

silvia ingin menepuk pundak ardi namun ardi langsung menjauh.

"don't touch me" ucap ardi cepat.

dan silvia pun mengurungkan niatnya.

"aku emang gak tau soal apa itu kebaikan tapi seenggaknya aku menghargai kebaikan" ucap silvia.

ardi diam, tanpa kata ia tiba-tiba pergi dari hadapan silvia.

"kalo kamu masih ganggu mereka, kamu berurusan denganku" ucap silvia agak keras.

ardi menghentikan langkahnya dan menghadap silvia.

"okay, gw bisa aja ikhlasin pernikahan mereka, tapi apa lo bisa ngilangin rasa sakit hati gw sekarang juga" ucap ardi menantang.

silvia berdiri dari duduknya kemudian mendekati ardi.

"bisa" ucap silvia, tangan nya menyentuh pundak pria itu.

"don't touch me, I say" ucap ardi.

"kamu jijik padaku hm?" tanya silvia.

"gw gak terbiasa di sentuh perempuan" jawab ardi.

"biarkan acha bahagia dan aku akan membuatmu melupakan rasa sakitmu" ucap silvia.

"caranya?" tanya ardi.

tanpa menjawab tiba-tiba silvia mengecup pipi ardi sekilas.

"hey jangan kurang ajar lo" ucap ardi cepat.

"ikhlaskan acha" ucap silvia serius.

"gila lo" ucap ardi kemudian dirinya meninggalkan silvia.

dengan cepat silvia menyusul ardi.

"aku tau kamu mencintai acha tapi bukankah cinta itu tidak harus memiliki" ucap silvia, ia naik di bagian belakang motor ardi.

"ngapain lo?" tanya ardi.

"mau ke tempat bagus gak?, daripada kamu uring-uringan terus" ucap silvia.

"siapa lo berani ngatur gw?" tanya ardi.

"ayolah, biar otak kamu gak ruwet" ucap silvia.

ardi menarik dan menghembuskan napas kemudian segera menjalankan motornya.

"ini mau kemana?" tanya ardi ketika motor sudah jalan.

"nanti aku kasih arahan" jawab silvia.

ardi tak merespon.

"berarti kamu udah setuju buat ikhlasin acha?" tanya silvia dengan suara sedikit keras.

"tergantung, kalo lo bisa bikin gw seneng ya gw bakal ikhlasin hubungan mereka" jawab ardi.

"janji?" tanya silvia.

"iya janji" balas ardi.

silvia tersenyum mendengar nya.





^^^^^^^^
devi sedang bersiap keluar negeri, ia ingin menenangkan diri dengan penghianatan randu padanya.

"lo yakin mau L.A?" tanya teman nya.

"iya" jawab devi.

"ya udah jaga diri lo disana" balas nya.

devi hanya mengangguk, ia segera berangkat ke bandara, 30 menit kemudian wanita cantik itu pun sampai, saat keluar dari mobil dirinya terkejut karena randu dan acha ada di hadapan nya.

"ngapain kalian disini?" tanya devi.

"maafin aku dev" ucap randu pelan.

devi tak merespon, ia pergi dari hadapan sepasang suami-istri itu.

"teh devi" panggil acha cukup keras, ia juga menyusul langkah devi.

devi tak menghiraukan, ia terus berjalan.

"gw tau gw salah, ini di luar dugaan kita" ucap acha.

devi menghentikan langkah nya kemudian berbalik menghadap acha.

"gak usah membela diri" ucap devi.

acha diam.

"kalian pasti seneng gw pergi' ucap devi.

"gak teh, gw gak berharap lo pergi" ucap acha.

"basi" balas devi.

"gw tau kesalahan kita emang gak pantes di maafin" ucap acha pelan.

devi tidak merespon, ia kembali melangkah meninggalkan acha.

"teh devi" panggil sebuah suara yang berasal dari belakang devi.

devi pun menatap pemilik suara.

"ardi" ucap devi pelan.

"mau kemana?" tanya ardi seraya melangkah mendekati devi.

"nenangin diri" jawab devi.

"mereka emang keterlaluan teh, karna udah hianatin kita tapi kita gak boleh lupa bahwa hidup adalah sekenario Allah" ucap ardi.

"apa maksud lo ngomong begitu?" tanya devi.

"seiya-iya kalo kita maksain tetep sama mereka apa kita bisa bahagia?" tanya ardi.

devi mengerutkan keningnya.

"apa sih maksud lo di?" tanya devi.

"seandainya teteh terus sama bang randu apa hubungan kalian menjadi di restui?" tanya ardi.

"kenapa lo ngomong begitu?" tanya devi.

"gak semua hal bisa di usahakan teh, apalagi sampe memaksakan suatu hal" ucap ardi.

"jadi lo udah ikhlas liat penghianatan mereka?" tanya devi.

"mungkin butuh waktu tapi pasti, gw gak mungkin bisa ngelawan takdir tuhan" jawab ardi

"ya udah itu hak lo" balas devi.

"hati-hati teh, jaga diri disana, lupakan yang disini, dan bersenang-senang lah" ucap ardi.

"iya, thanks" balas devi seraya tersenyum tipis, sangat tipis dan terkesan di paksakan.

lalu wanita berusia hampir 22 tahun itu pergi masuk ke bandara tanpa menengok ke belakang.



TAMAT

thank you yang udah baca sampai akhir🙏🙂, maaf ya akhir-akhir ini aku jarang up, karena aku lagi ngerasa boring buat nulis, semoga hari kalian selalu menyenangkan dan kalian selalu sehat.
thanks sekali lagi ☺️

teman tapi menikahOù les histoires vivent. Découvrez maintenant