Dendritik

10.6K 1.4K 67
                                    

Dendritik merupakan bentuk paling umum dari sistem sungai. Dalam sistem ini banyak aliran atau anak cabang yang berkontribusi seperti ranting pohon yang kemudian bergabung ke sungai induk. Saluran sungai mengikuti kemiringan lereng dengan tipe batuan homogen dan berada di lembah berbentuk V. 
.


.

'Plan B! Rusdi datang ke gedung ini dan kerahkan semua anggota. Gayatri, kamu tetap alihkan fokus mereka. Ah dasar keparat tua tak berguna!'

Gayatri tersenyum tipis sebagai respon. Ternyata ini di luar dugaan timnya. Ia kira Rusdi masih berada di Singapura untuk beberapa waktu, ternyata Rusdi datang ke Indonesia dengan menggelapkan data imigrasi yang ada sehingga ia tak terdeteksi bergerak ke mana-mana selain di Singapura.

Kembali di seberang terdengar di telinga Gayatri. Komandannya nampak murka dan menitahkan untuk bekerja lebih keras lagi. Lalu Gayatri memperbaiki blazernya. "Bekasi panas sekali. Bukankah begitu?" Gayatri berbicara, seolah melemparkan sebuah isyarat. "Oh tidak. Pakaian hitam ini tidak berguna, menyerap panas lebih cepat ternyata. " Lalu ia memilih meminum air mineral yang belum terbuka di depannya.

'Kepung gedung ini sekarang juga. Amankan lantai teratas. Jangan sampai lengah!' intruksi kembali terdengar. Gayatri semakin dibuat khawatir dengan misi ini. Ia ibaratnya menjadi umpan di kandang buaya, salah pergerakan, dialah yang di terkam dan di 'makan' habis oleh mereka.

'Gayatri, kamu fokus mengamankan bagian dalam. Bantuan akan datang satu menit lagi. Be enjoy!'

Satu menit lagi? Artinya anggota sudah begerak masif ke gedung ini bahkan mungkin sudah terjadi perkelahian di depan sana. Ah, bayang-bayang film action Amerika terngiang hebat di kepala Gayatri. Akankah berhasil?

Tak lama kemudian, pintu terbuka dan menampilkan laki-laki borjuis yang menjadi target operasi saat ini. "Tuan Rusdi Gustoro, selamat datang di kantor kami." Ucap Aryo dengan penuh hormat. Lantas atensi laki-laki berumur 50 tahunan itu mengarah ke Gayatri. Ia agak berpikir keras untuk bisa mengenali perempuan berblazer hitam itu.

"Nona Dee?"

"Masih ingat Tuan Rusdi?" Gayatri bertanya balik, membuat Tuan Rusdi tertawa kecil.

"Of course. Pelanggan kami yang paling setia dan loyal."

"But, you look different,

"And more beautiful than i met you a year ago."

Gayatri tertawa ringan, memainkan perannya perlahan dengan apik, "semua orang membicarakan saya seperti itu. Ini berlebihan Tuan."

Kemudian telepon Aryo berdering kuat, membuat Gayatri siaga 1 seketika. Artinya, acara puncak sudah di depan mata.

"Apa? Kita di serang oleh kepolisian? Sialan!"

DersikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang