Axial Plane

10.9K 1.3K 68
                                    

Axial Plane ialah suatu bidang yang memotong puncak suatu lipatan. Karena perpotongan tersebut maka bagian samping dari suatu lipatan menjadi kurang simetris.
.
.

Kata orang, sekali-kali kita harus menghabiskan waktu sendiri tanpa orang lain. Misalnya saja jalan-jalan seorang diri, makan sendiri, nonton film sendiri dan lain sebagainya. Hal itu melatih agar kita tak selalu bergantung pada orang lain. Sendiri membuat kita sadar bahwa tak ada yang namanya abadi di dunia ini. Kita lahir seorang diri dan kembali dengan membawa diri kita masing-masing. Kawan saja bisa jadi lawan, lalu apa yang bisa diharapkan secara lebih? Belajarlah untuk terbiasa mandiri sebelum kita bergantung pada orang lain yang bisa saja menorehkan kecewa kepada kita.

Seperti halnya Gayatri yang sekarang menikmati me time setelah menjalani serangkaian kegiatan yang cukup menguras pikirannya di semester 7 yang penuh dengan perjuangan ini. Dirinya juga sudah menjalani KKN kelas karyawan. Tinggal skripsi untuk memperoleh gelar sarjana sains.

Seperti sekarang ini, Gayatri lebih memilih jalan sendiri ke mall dan menikmati makanan di salah satu kedai ayam cepat saji. Banyak yang membawa pasangannya, tetapi Gayatri tidak peduli dan tetap menikmati waktunya itu. Setelah makan, gadis itu memilih menonton film bioskop. Sengaja ia sendiri karena ingin merasakan me time yang menurutnya sangat berharga itu.

Gayatri memilih film drama action luar sebagai tontonannya kali ini. Ia suka dengan drama yang di produksi oleh Warner Bros. Tapi bagi Gayatri, produksi film Hollywood memang patut diacungi jempol.

Ketika di bioskop, kembali lagi Gayatri harus melihat pasangan muda mudi yang berpacaran. Matanya beberapa kali tercemar dengan adegan ala-ala pacaran yang membuatnya jengah. Gadis itu berdecak, mengapa bioskop dijadikan tempat semacam itu? Padahal bagi Gayatri bioskop adalah tempat paling tepat untuk melepas penat dari hiruk pikuk ibu kota setelah sebulan penuh berkutat dengan pekerjaan yang melelahkan.

Dari awal film diputar hingga habis, Gayatri tetap tenang di tempatnya. Gadis itu menikmati adegan demi adegan yang luar biasa itu. Berkali-kali ia juga pernah merasakan sendiri dan ini ia menonton film dengan genre yang sama, tetapi Gayatri tak pernah bosan. Baginya menonton film lebih terasa tegang ketimbang melaksanakan sendiri. Ketika merasakan secara nyata, Gayatri hanya merasa jika ia harus menuntaskan misinya itu dengan cepat dan akurat, selain itu, tak ada. Paling akan terdesak ketika lawan sama-sama mempunyai senjata tajam yang seimbang.

Setelah selesai menonton bioskop, gadis itu memilih untuk membeli es krim yang berada tak jauh dari bioskop. Setelah mendapatkan  pesanannya, Gayatri memilih duduk di kursi yang disediakan oleh pihak mall. Biasanya kursi tersebut banyak diisi oleh keluarga maupun pasangan.

Kemudian pikiran Gayatri melayang pada Raksa yang sudah hampir 6 bulan belum pulang. Laki-laki itu mendapatkan tugas tambahan di Papua. Rencana yang seharusnya hanya 3 bulan kini diperpanjang hingga satu tahun lamanya. Kaget? Pastinya. Gayatri hanya bisa menerima. Sepanjang Raksa di Papua, ia jarang berkomunikasi dengan laki-laki itu karena terkendala sinyal dan kesibukan masing-masing. Meskipun demikian, minimal mereka juga saling memberikan kabar seminggu sekali, itupun hanya sebentar saja. Namun suatu ketika dalam waktu sebulan mereka juga pernah tak berhubungan sama sekali karena keadaan yang belum kondusif di Papua.

Getaran gawainya membuyarkan lamunan Gayatri. Segera gadis itu melihat siapa yang mengiriminya pesan.

"Hai, bagaimana kabarmu?"

DersikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang