Backswamp

11.2K 1.4K 101
                                    

Backswamp atau Rawa Belakang adalah bagian dari dataran banjir dimana simpanan tanah liat menetap setelah banjir. Backswamps biasanya terletak di belakang sungai alam sebuah tanggul. Kemudian kembali rawa-rawa yang terletak agak jauh dari saluran sungai di dataran banjir tersebut. Ketika air tumpah ke dataran banjir, material terberat tetes keluar pertama dan materi terbaik dilakukan jarak yang lebih besar.
.
.

Gayatri terbaring lemah ketika diperiksa oleh salah satu dokter klinik. Perempuan itu baru sadar ketika sampai di sebuah klinik yang letaknya tak jauh dari ia jatuh. Terpaksa tadi Raksa menggendong sang istri karena masih lemas agar segera mendapat penanganan.

"Pusing Bu?" tanya dokter perempuan berusia 40 tahunan itu pada Gayatri. Gayatri hanya mengangguk lemah. Sementara Raksa berdiri tak jauh dari sana.

Raksa sempat menjelaskan keadaan dan peristiwa yang dialami oleh sang istri pada dokter sehingga dokter tersebut langsung melakukan tindakan.

"Tekanan darahnya rendah. Kemungkinan ibunya syok sehingga pingsan tadi ya? Selain itu, kurang istirahat dan sering begadang pasti." Gayatri tersenyum tipis. Ia membenarkan seluruh ucapan dokter berwajah manis itu. Akhir-akhir ini dirinya memang banyak begadang. Terkadang Raksa sudah tidur, dirinya masih lembur membaca berkas kasus berulang-ulang dan baru tidur pukul 1 ataupun 2 dini hari. Selain itu, kadang ia kurang memperhatikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuhnya.

Mata Gayatri menatap Raksa yang hanya terdiam di tempatnya. Beberapa waktu lalu mereka sempat bersitegang karena dirinya yang selalu tidur larut. Raksa marah ketika istrinya itu mengabaikan kesehatannya walau alasan Gayatri adalah pekerjaan juga.

"Nanti saya kasih resep obat untuk mengurangi rasa nyeri di badan ya. Selain itu, perhatikan pola makan dan jadwal tidur. Gangguan tidur bisa menyebabkan stres dan gangguan kesehatan lainnya. Keadaan ibu sebenarnya tidak apa-apa, tetapi karena beberapa hal tadi membuat ibu langsung syok dan pingsan." Dokter itu menjelaskan dengan ramah dan berusaha memberikan sugesti positif pada pasiennya itu.

Dokter perempuan itu lantas menatap Raksa sebentar sebelum akhirnya menatap Gayatri. "Mungkin kalian bisa datang ke dokter Obygn."

"Dokter Obygn? Bukannya itu dokter kandungan ya dok?" tanya Gayatri pelan. Dokter perempuan itu mengangguk.

"Kalian bisa ke sana terlebih dahulu. Di sebelah ada dokter Obygn yang kebetulan ada praktik hari ini." Ucap dokter tersebut dengan senyuman kecil.

"Tapi kalau boleh tahu, kenapa saya harus ke Obygn ya dok? Saya nggak hamil kok." Ucap Gayatri yang justru dibalas senyuman ramah dokter itu.

"Silahkan ibu dan bapak datang ke sana ya. Saya tidak bisa menjelaskan secara rinci karena saya juga tidak bisa memberikan diagnosa ke ibu secara lebih lanjut." Ucap dokter itu secara diplomatis.

Lalu Raksa menatap sang istri sebelum akhirnya mengucapkan terima kasih kepada dokter tersebut. Dokter perempuan itu tersenyum. Raksa lalu pamit dan keluar dari ruangan dokter itu dengan membantu sang istri berjalan.

Badan Gayatri kini mulai terasa sakit. Raksa dengan sabar membantu Gayatri untuk berjalan menuju poli Obygn. Mereka harus menunggu sebentar karena terpotong istirahat maghrib.

"Kamu di sini dulu. Mas mau shalat." Ucap Raksa pelan. Gayatri langsung mencegah suaminya itu, "aku gimana Mas? Aku juga belum shalat."

Raksa terdiam, "ya sudah sini bareng mas ke mushala." Lalu Gayatri kembali dibantu untuk menuju mushala. Mushala terletak di dekat parkiran klinik. Klinik yang lumayan lengkap ini terdiri banyak poli, tetapi paling ramai adalah poli umum dan anak.

"Kamu shalatnya duduk aja kalau nggak kuat berdiri." Ucap Raksa lagi. Gayatri hanya mengangguk. Sebelumnya Raksa membantu sang istri untuk mengambil air wudhu. Jaket Gayatri yang robek sudah ditanggalkan Raksa sejak di mobil tadi. Kini tersisa kemeja batik dan celana kain yang sudah robek di sekitaran lutut.

DersikWhere stories live. Discover now