Subsekuen

10.5K 1.4K 100
                                    

Sungai Subsekuen, adalah sungai yang berkembang pada suatu zona batuan yang resisten (tahan erosi). Sungai ini sering kali berpola trellis.
.
.

"Lo diteror?" Gayatri mengangguk setelah meminum kopi yang ia buat di pantry kantor tadi. Saat ini ia sedang berdiskusi dengan Esa dan lainnya. Ia juga melaporkan ke komandannya jika ia mendapatkan teror tadi malam. Hal ini langsung di proses secara cepat karena sudah membahayakan tim dan harus segera melakukan tindakan cepat dan akurat.

"M (13 2 1987)?" ulang IPTU Noval. Laki-laki itu kemudian menatap Gayatri.

"Izin komandan, sebelum Rusdi di dibawa ke rumah sakit, saya sempat mencari petunjuk dan mendapatkan sebuah kode beraksara Jawa yang sudah saya sampaikan kemarin. Setelah kami telusuri, ternyata kode itu bertuliskan aksara Jawa yang mengarah pada tanggal lahir seseorang. Sedangan M adalah huruf yang saya dengar dari mulut Rusdi sesaat sebelum tewas di tempat. Mungkin mereka tahu jika kita sudah mengantongi beberapa informasi sehingga langsung menunjukkan jati diri mereka dengan menyebutkan M."

"Jadi benar data yang sudah dirilis kemarin mengenai nama AD yang terlibat?" mereka lantas mengangguk. "Siap, benar ndan."

"Tadi kamu bilang 'kami', maksudnya?" tanya IPTU Noval lagi yang agaknya tertarik dengan ucapan Gayatri yang menyebutkan kami tadi.

Gayatri tahu cepat atau lambat dirinya akan terlibat bersama Raksa lagi. Hal ini buntut kasus operasi di Kalimantan yang terjadi hampir setengah tahun yang lalu. Ternyata setelah operasi, muncul berbagai kasus yang diluar dugaan gadis tersebut. Ia juga sadar jika pembahasan mengenai perdagangan senjata ini pun pasti akan di dengar oleh sang komandan.

"Mohon izin lagi ndan, ketika saya dikirim ke Kalimantan untuk operasi mafia internasional dan penyelundupan narkoba, saya bertemu dengan kelompok TNI yang sedang melakukan operasi terhadap pemberontak. Kami tak sengaja bertemu dan meringkus bersama. Dalam operasi tersebut kami menemukan senjata elit yang digunakan oleh pemberontak dan mafia. Kita tahu jika senjata itu tak bisa diperjualbelikan secara bebas, negara lain yang mau membeli saja harus melewati prosedur panjang, sedangkan ini hanya seorang mafia dan pemberontak saja punya. Kita ada kemungkinan, antara senjata tersebut hasil rampasan atau penyeludupan illegal yang kembali lagi melibatkan para abdi negara yang punya wewenang terhadap senjata itu. Jika rampasan, itu terasa tidak mungkin karena selama ini operasi kita jarang membawa senjata elit tersebut sehingga kami menyimpulkan jika senjata illegal tersebut adalah hasil selundupan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab."

IPTU Noval ditempatnya terdiam. Penjelasan Gayatri kembali membuka pikirannya tentang kasus ini. Artinya ada oknum atas yang terlibat sehingga sangat berani untuk mengancam jika mereka mengorek kasus ini. Perdagangan senjata memang menjadi permasalahan yang tiada henti. Entah itu melibatkan mafia bahkan oknum itu sendiri.

"Saya ingin mendengar siapa anggota TNI yang sering mengajak kamu diskusi itu." Perintah IPTU Noval yang langsung di jelaskan oleh Gayatri dengan jelas.

IPTU Noval mengangguk setelah mendengar semua penjelasan Gayatri. Memang benar, senjata ini tidak sembarang orang memegang, hanya mereka yang diberi hak untuk memegang. Tetapi ternyata malah disalahgunakan dengan di jual kepada mafia besar. Sungguh ini kejahatan luar biasa di badan penegak hukum dan pertahanan di Indonesia.

"Saya akan membicarakan lebih lanjut dengan BIN. Tim dari kita tidak cukup untuk menangani ini. Mereka juga sudah mulai mengancam kita. Jika kita tak cepat bergerak, bukannya kita yang menang, justru kita yang kalah telak dan mereka tambah kuat untuk menutupi dan menjalankan bisnisnya."

DersikWhere stories live. Discover now