#4 Fighting baju pengantin

34.2K 2.4K 56
                                    

Sesuai keputusan antara dua keluarga, yaitu keluarga Alvian dan keluarga Indi pada malam itu, diputuskan bahwa pernikahan mereka akan dilaksanakan pada 2 minggu kedepan, dan satu lagi Indi maupun Alvin hanya memiliki waktu 2 minggu itu untuk saling mengenal satu sama lain.

Seperti halnya saat ini, Indi sudah gugup sekali karena apa? Karena hari ini ia akan fighting baju pengantin untuk pernikahannya dua minggu kedepan.

"In, Indi kamu udah siap nak? Alvian udah nunggu dibawah tuh". Panggil Hani mamanya dari luar kamar.

"Iya ma bentar". Ucap Indi yang langsung keluar dengan pakaian celana bahan kotak kotak dan kemeja putih.

"Maaf lama". Ujar Indi sambil menghampiri Alvian yang tengah duduk diteras rumah. Dan hanya dibalas Alvian dengan mengangguk.

"Bunda Indi sama Alvian mau berangkat dulu". Ujar Indi sambil berteriak agar dapat didengar Hani yang kemungkinan berada di dapur.

"Jangan Teriak". Tegur Alvian pada calon istrinya itu.

"kenapa?".

"Diantara adab yang buruk dalam berbicara adalah suka berteriak-teriak dan meninggikan suara. Kita lihat nasehat Luqman Al Hakim kepada anaknya yang diabadikan dalam Al Qur’an:

وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ

“dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (Luqman: 19)". Alvian pun bersabda.

"kamu mau sama kayak keledai? ". Tanyanya pada Indi dengan tersenyum tipis, sedangkan Indi melongo mendengarkan penuturan calon suaminya yang panjang lebar, serta senyum calon suaminya yang sangat mempesona menurutnya.

"Apasih In kebiasaan deh teriak teriak, sana cepetan berangkat kasihan umimu menunggu". Ucap Hani menyuruh anak dan calon mantunya itu agar cepat berangkat.

"Indi berangkat bun, bye".

"Alvia berangkat juga bun,  Assalamualaikum".

Mereka pun berjalan beriringan menuju mobil avansa hitam yang terparkir didepan gerbang rumah Indi.

Didalam mobil keduanya sama sama diam dan tidak ada satupun dari mereka yang ingin membuka percakapan, perjalanan mereka hanya diiringi dengan suara murotal qur'an yang mengalun indah dari tap musik yang ada didalam mobilnya Alvian.

*****

Butuh waktu 15 menit, akhirnya Alvian dan Indi sampai juga di butik yang menjadi tempat mereka fighting baju penganten.

Saat Indi mau turun, tiba tiba gerakannya terhenti karena Alvian yang membukakan pintu dari luar.

"Makasih". Ujar Indi singkat.

Akhirya mereka berjalan beriringan, tanpa berpegangan tangan, karena kata Alvian ia takut dosa.  Padahal dia pernah memegang tangan Indi saat kejadian malam itu.

"Assalamualaikum umi". Sapa Indi, dan langsung memeluk calon mertuanya itu.

"Tambah cantik aja kamu sayang, yaudah ayo umi tunjuki ke kamu baju pengantinnya".

Umi Rosita memilihkan 3 gaun untuk acara pernikahan mereka, 1 gaun untuk akad dan 2 untuk resepsinya. Namun saat sedang tinggal mencoba baju bajunya, tiba tiba handpone umi Rosita berdering.

"Umi angkat telfon dulu ya, Al temani Indi dulu". Perintah Umi Rosita pada putranya Alvian.

Disisi lain Indi memandang ketiga gaun pengantin itu dengan takjub, meskipun model gaun pengantin itu syar i tapi tak menutup kemungkinan bahwa itu sangatlah indah.

Mendadak Jadi Ning (OPEN PREE ORDER) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon