#18 Alhamdulillah

26.8K 1.5K 44
                                    

Author pov

Dengan raut wajah panik dan khawatir Alvian terus saja mendorong bankkar sang istri menuju IGD.

"Maaf pak, bapak tunggu diluar tidak boleh masuk". Ujar sang perawat seraya menutup pintu kaca itu.

Alhasil sekarang Alvian terduduk sendirian dikursi yang memang disediakan untuk menunggu didepan ruang IGD.

Alvian mengusap wajahnya gusar, dia sungguh menyesali tindakannya yang membentak sang istri. 

"Kenapa aku bodoh sekali sih". Geram Alvian pada dirinya sendiri.

"Harusnya tadi aku tak membentaknya". Lagi lagi Alvian menyalahkan dirinya. 

Meskipun berpuluh puluh kali, Alvian menyalahkan dirinya sekarang sudah tak berguna. Karena sesuai kata pepatah nasi sudah jadi bubur.

Alvian sendiri masih belum mengetahui kenapa istrinya bisa pingsan. Tapi dugaan sementara, ia menduga bahwa istrinya kelelahan karena habis menangis, dan hal itu terbukti dari matanya yang kelihatan sembab, dan pipinya masih sedikit basah.

Saat Alvian tengah merenung dan berpikir tentang bagaimana istrinya, tiba tiba Mertuanya dan orang tuanya datang menghampirinya.

"Indi Kenapa? ". Tanya Bundanya Indi- Hani.

"Bunda, Indi tiba tiba pingsan, dan Alvian gak tahu Indi kenapa, kita tunggu saja dokter selesai memeriksa Indi". Ujar Alvian seraya menyalami tangan mertuanya dan orang tuanya.

"Kamu kok bisa gak tahu si Al? Kamu kemana aja? ". Tanya Rosita uminya.

"Al di pesantren lagi ngajar mi". Jawab Alvian pada uminya.

"Yasudah kita tunggu dokter selesai memeriksa saja, yang terpenting sekarang kita berdoa agar menantu tidak apa apa". Hardi - Abinya Alvian menengahi. Dan hal itu disetujui oleh Reza - mertuanya Alvian.

Berkat instruksi dari Hardi, semuanya terduduk dengan tenang, meskipun raut wajahnya menampakkan kekhawatiran.

Sembari menunggu pemeriksaan dokter, Alvian meminta ijin untuk berbicara dengan adiknya Aya, yang kebetulan juga ikut.

"Ay mas mau bicara sebentar". Pinta Alvian pada adiknya itu.

"Iya mas".

Dengan cepat mereka melangkah menuju tempat yang agak jauh dari mertua maupun orang tua Alvian.

"Ada apa mas? ". Tanya Aya pada masnya itu, tatkala sudah berada ditempat yang agak jauh dari jangkauan mereka.

"Kenapa Mbakmu bisa pingsan? ". Tanya Alvian, karena pertama kali yanf mengetahui Indi pingsan adalah Aya, otomatis dia tahu alasan Indi pingsan.

"Ngapain mas tanya tanya? ". Aya kembali melontarkan pertanyaan, dengan diiringi nada yang sedikit sensi.

"Ya dia istri mas, kan mas harus tahu Ay".

"Asal mas tahu,  pingsannya mbak Indi itu semua disebabkan oleh mas". Aya mulai geram pada kakak kandungnya itu,  dan sekarang tak segan lagi ia meninggikan suaranya.

"Mas? ". Alvian cengo mendengar jawaban adiknya itu.  Apa dia bilang Alvian penyebabnya?.

"Dia nangis karena kejadian tadi? ". Tanya Alvian.

"Iya mas, Mbak Indi nangis karena perkataannya mas, dan mbak Indi juga sakit hati karena melihat mas sama santriwati itu, dan karena itu Mbak Indi nangis sejadi jadinya dan tiba tiba langsung pingsan". Jelas Aya pada Mas nya yang menurutnya adalah lelaki tergoblok sedunia.

Mendengar penuturan Aya, Alvia mengusap wajahnya dengan kasar, jadi dugaannya benar?, oh sungguh jahat dirimu Alvian.

"Mas tahu gak, kalau ada nominasi cowok goblok sedunia, mas bakal dapet juara satu". Ujar Aya dengan geram dan langsung saja meninggalkan Alvian.

Dengan perasaan bersalah Alvian mengikuti langkah adiknya dari belakang untuk menuju ke IGD guna memantau kesehatan sang istri. 

Saat kakinya sudah menjejakkan kaki didepan ruang IGD, tak lama dari itu seorang suster keluar dan mempersilahkan semuanya untuk masuk.

"Sus gimana keadaan istri saya? ". Tanya Alvian dengan raut kekhawatiran yang sangat kentara sekali.

[DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT]

*****

Gimana nih perasaannya setelah baca part ini?

Wah alhamdulillah ternyata Ning Indi hamilll gaesss

Ucapin selamat atas kehamilan Ning Indi gaes

Lumajang, 25 Juli 2020

Mendadak Jadi Ning (OPEN PREE ORDER) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang