#29 Berjuang

23.5K 1.3K 28
                                    

"Sebuah hubungan itu dibangun oleh dua buah kepercayaan, tapi jika hanya dibangun dengan satu kepercayaan semuanya akan hancur karena tak kuat menahan beban".

Story.MJN

Saat melihatku, Mas Alvian tersenyum, dan langsung saja berjalan tertatih tatih menujuku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat melihatku, Mas Alvian tersenyum, dan langsung saja berjalan tertatih tatih menujuku.

Setelah tepat berada didepanku, ia langsung saja berlutut dihadapanku, dan hal itu sukses membuatku kaget.

"Maafkan abi umi". Lirihnya, sambil bersimpuh dihadapanku.

Sontak saja aku kaget, dan menyuruhnya bangkit.

"Bangunlah bi". Ucapku padanya. Jujur ada kerinduan yang sedikit terobati kala melihatnya dan mendengar suaranya.

"Maafkan aku mi". Lagi lagi ia meminta maaf.

Mungkin kalian sebagai seorang wanita, memiliki sifat yang sama sepertiku, yaitu tak tegaan.

Meskipun hati ini masih saja sakit, tapi aku memiliki hati nurani yang merasa kasihan, dan tak sepatutnya bersikap kejam.

Maka dengan telaten aku membantunya untuk bangkit.

Melihat wajahnya yang dipenuhi memar aku jadi tak tega. Kenapa juga dia tak melawan.

"Umi". Ucapnya dengan bergetar, yah dia menangis.

Dalam sekejap ia langsung saja membawaku kedalam pelukannya, tak ada penolakan dariku karena aku memang merindukannya.

Di sela sela kami berpelukan, aku mendengarnya menangis. Entahlah apa yang membuatnya menangis.

"Maafin abi umi, maafin abi".

"Lepasin anak saya ,jangan kamu menyetuh dia". Tiba tiba ayahku berteriak.

"Ayah". Teriak balik bunda.

"Ayah masuk, Indi kamu obati luka Alvian". Titah bunda, yang langsung saja membawa ayah kedalam, meskipun ayah sempat menolak.

Begitulah bunda, meskipun seseorang sudah membuatnya kecewa ia tetap akan bersikap dengan ramah, karena menurut bunda tamu adalah raja.

"Awas kalau kamu macam macam sama putri saya lagi". Ancam Ayah saat melewati kami.

Sepeninggal orang tuaku, aku menyuruh Mas Alvian duduk, dan aku hendak berlalu untuk mengambil kotak p3k, namun tanganku dicekal olehnya.

Mendadak Jadi Ning (OPEN PREE ORDER) Where stories live. Discover now