Mas Alvian memilih tidur lagi setelah menunaikan ibadah sholat subuh, dan alasannya yaitu dia capek. Tapi lihatlah sekarang matahari sudah menampakkan gemilaunya di ufuk timur, Mas Alvian masih saja bergelut dengan gulingnya dibawah naungan selimut tebal.
"Mas Bangun, masak kamu gak malu sama santrimu, mereka udah pada mau berangkat loh, malah uztadnya masih molor gini". Aku membangunkannya dengan menggoyangkan badannya secara perlahan.
"Eghhhh". Hanya lengkuhan yang aku dengar, sementara matanya masih saja terpenjam.
"Mas bangun ih". Aku mulai kesal karena Mas Alvian tak kunjung membuka matanya.
Alih alih membuka matanya, mas alvian malah menarikku kedalam pelukannya. Emang dasar gak waras.
"Mas ih malah peluk peluk lagi, udah bangun ah". Aku mencoba memberontak tapi Mas Alvian malah mengeratkan pelukannya.
"Gini aja dulu dik". Ucap Mas Alvian dengan suara lirih khas orang bangun tidur.
"Mas adik gak enak sama umi ah". Ucapku. Memang benar, masak iya menantu bangunnya siang? Bisa dicoret dari menantu idaman nih.
"Udah gini aja dulu".
Mau tak mau aku menuruti kemauan Mas Alvian, karena kalian tahu sendiri kalau dia keras kepala sekali.
Aku terus saja membenamkan wajahku didadanya, menghirup aroma tubuhnya yang belakangan ini menjadi candu bagiku. Sampai suatu teriakan terdengar nyaring dari depan pintu kamar.
"Mbak, dipanggil umi, umi mau minta temenin beli kado buat anak temennya yang lahiran katanya". Sudah bisa kutebak itu adalah suara Aya. Ah apa aku bilang tadi? Bisa dicoret dari menantu idaman nih.
"Iya mbak segera turun". Aku juga berteriak.
Dengan cepat aku melepas pelukan Mas Alvian, dan langsung memposisikan badanku untuk terduduk, yang lalu diikuti Mas Alvian.
"Dasar Aya ganggu orang pacaran aja". Ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Jelek". Ejekku, lalu hendak bangkit namun tanganku ditahan oleh Mas Alvian.
Cup
[Sebagian Dihapus untuk kepentingan penerbitan)
*****
Gimana nih perasaannya setelah baca part ini?
Duh gemes gak sama Alvian?
Ada yang nungguin aku update cerita ini kah?
Next or no?
Lumajang, 7 Juli 2020
YOU ARE READING
Mendadak Jadi Ning (OPEN PREE ORDER)
Teen Fiction#Karya ke 4 [Privat acak! Follow dulu sebelum membaca! ] Bercerita tentang percintaan seorang Customer Service di Bank yang bernama Indira Paramita yang mendadak harus melepas status lajangnya untuk seorang anak kyai bernama Guz Alvian. Mereka meni...
