#28 Permintaan Maaf

22.8K 1.4K 48
                                    

Author Pov

Bertubi tubi pukulan Hardi layangkan pada anak pertamanya itu, Alvian.

Sontak saja Rosita memekik meihat itu, sedangkan Alvian tak membalas pukulan ayahnya, ia pasrah saja ,toh ini memang sudah salahnya.

"Abi, abi bisa saja membunuh Al". Ucap Rosita, sambil membawa sang anak menjauhi suaminya.

"Ingatlah abi, kemarahan, perkelahian adalah sifatnya syaiton". Rosita menangis dalam diam melihat separuh muka putranya sudah babak belur, tapi ia juga kecewa mendengar Alvian membuat sekeji itu pada menantu kesayangannya.

Mendengar ucapan sang istri, Hardi - Ayah Alvian. Dengan cepat beristigfar. Sedari tadi ia sudah termakan bisikan setan.

"Alvian kamu gak papa kan?". Tanya Rosita pada putranya.

"Gak papa mi, biarin aja ,toh ini gak sebanding dengan rasa sakit yang Al berikan untuk Indi". Ujar Alvian lemah.

"Mas, mas itu kufur nikmat, bagaimana nanti kalau mbak Indi gak mau diajak balik? Siapa yang rugi? Mas sendiri". Hardik Aya.

Sejak pertama kali Indi datang kerumah Indi, Aya adalah salah satu orang yang sangat welcome padanya. Dan juga darinya pula Aya mendapat pengajaran yang sangat berarti.

"Jujur Umi kecewa sama kamu nak, kalau umi tahu bahwa Indi yang berpamitan ke rumah bundanya untuk menginap itu karena masalah ini, umi gak akan ijinkan".

Semua orang termasuk Alvian, merasa sedih akan hal itu, dan Alvian sendiri pun tak yakin apakah Indi mau diajak kembali atau tidak.

"Abi akan setujui usulan Reza bahwa kamu dan Indi akan bercerai". Ucap Hardi dengan memandang kosong kedepan.

Mendengar ucapan abinya Alvian terlonjak kaget dan langsung saja berdiri.

"Nggak bi, Al gak mau, dan gak akan pernah setuju, lagian Al sebentar lagi mau jadi ayah". Bantah Alvian, atas ucapan abinya barusan.

"Kalau Indi mau?".

"Nggak bi, Alvian yakin Indi gak akan mau".

"Kenapa tidak mau? Kamu sendiri sudah menyakitinya, alasan apa lagi yang dibutuhkan?".

Tanpa membalas ucapan abinya Alvian langsung saja berlari kearah kamarnya dan mengambil kunci mobilnya.

Dengan berlari ia menuju ke arah parkiran, tanpa menghiraukan pertanyaan uminya yang bertanya hendak kemana.

Namun lagi lagi, saat menuju parkiran Alvian harus berpapasan dengan Reina.

Sontak saja amarahnya membuncah, dan rasa bencinya kepada Reina memuncak.

"Al wajah kamu kenapa?". Tanya Reina dengan ekspresi khawatir.

"Ini semua karena kamu, jangan pernah ganggu saya dan keluarga saya, dan mulai sekarang saya menganggap kita tidak pernah mengenal". Ujar Alvian sarkastik.

Setelah mengatakan itu, Alvian langsung saja berlari meninggalkan Reina yang tengah berteriak meminta penjelasan.

Setelah menggapai mobilnya, tanpa aba aba lagi langsung saja Alvian menancap gasnya, dan tujuannya saat ini adalah rumah mertuanya.

*****

Author Pov

Sekitar beberapa menit kemudian, Alvian sudah berhasil mendaratkan mobilnya di pelataran rumah Istrinya, yah istri yang sudah ia sakiti.

Setelah memarkirkan mobilnya dengan asal asalan, Alvian langsung saja keluar dan berjalan menuju pintu rumah.

Dibalik pintu terlihat Reza - Ayah Indi. Tengah mengamati Alvian, amarahnya memuncak ketika melihat Alvian berani datang kesini setelah menyakiti putrinya.

Belum sampai Alvian di pintu, Reza sudah mencegatnya terlebih dahulu.

"Ayah, Assalamualaikum". Ucap Alvian, namun tangannya ditepis kasar oleh Reza.

"Jangan sok alim dan sopan kamu, dan jangan panggil saya Ayah karena sebentar lagi kamu bukan menantu saya ,secepatnya saya akan urus surat penceraian kalian". Ucap Reza sambil menatap Alvian nyalang.

"Yah, Alvian mohon jangan lakukan itu, Alvian cinta sama Indi, Alvian minta maaf buat bunda dan ayah karena sudah mengecewakan, dan alvian kesini juga ingin meminta maaf kepada Indi". Ucap Alvian menangis didepan mertuanya.

Meskipun melihat Alvian menangis, tapi hati Reza terlanjur kecewa dan membenci lelaki itu, menurutnya siapapun yang menyakiti putrinya maka ia akan menjadi musuhnya.

"Ayah tolong ijinin Alvian bertemu Indi". Mohon Alvian.

"Nggak akan". Ucap Reza tegas.

"Ayah tolong beri kesempatan Alvian menjaga Indi, biar bagaimanapun sebentar lagi Alvian akan jadi ayah dari bayi yang ia kandung".

"Kenapa baru sekarang kamu memikirkan itu? Kemana saja kamu 1 minggu lebih, kenapa gak ada niatan meminta maaf? Belum percaya? Rumah tangga itu kuncinya kepercayaan, kalau sudah salah satu tidak percaya seperti ini, maka tak akan harmonis jadi percuma saja. Dan jalan satu satunya adalah bercerai". Ucap Reza.

"Yah, Alvian gak mau". Tolak Alvian.

"Kamu gak mau cerai, tapi kamu melukai anak saya , dan kamu membiarkan saya anak saya memilih kembali keorang tuanya ,apa itu masih tidak jelas kalau kamu mengusirnya? Dasar Bajingan".

Setelah mengatakan itu Reza hilang kontrol, ia langsung saja melayangkan pukulan yang bertubi tubi pada Alvian.

*****

Indi Pov

Saat aku tengah terduduk di ranjang sembari membaca buku, tiba tiba dari arah luar rumah terdengar suara bunda yang berteriak, serta suara orang yang sedang berbaku hantam.

Karena penasaran akhirnya aku melangkah keluar untuk melihat apa yang tengah terjadi.

Namun selanjutnya yang ku lihat sukses membuatku terdiam, dan membelalak kaget.

"Ayah hentikan". Teriakku.

Mendengar teriakanku, ayah menghentikan gerakan tangannya yang sedang memukul suamiku, yah Mas Alvian. Entahlah aku tak tahu untuk apa dia kesini.

Saat melihatku, Mas Alvian tersenyum, dan langsung saja berjalan tertatih tatih menujuku.

Setelah tepat berada didepanku, ia langsung saja berlutut dihadapanku, dan hal itu sukses membuatku kaget.

"Maafkan abi umi".

*****

Bagaimana  nih perasaannya setelah baca part ini?

Duh kasian Alvian ya😭

Mau apa nggak ya Indi memaafkan Alvian?

Penasaran?

Follow :
IG: Faifaatjh_
Wp : Musdalifafaifa

Next or no?


Lumajang, 8 agustus 2020

Mendadak Jadi Ning (OPEN PREE ORDER) Where stories live. Discover now