34

114 5 2
                                    

Rose

Tesco tidaklah ramai, tapi tidak kosong juga, orang memindai makanan ke dalam microwave untuk makan malam dengan cepat dan mudah. Sekelompok remaja berkerumun di sepanjang lorong. Aku langsung pergi ke lorong yang sejuk, mengamati rak-rak Ice cream. Aku memilih makanan Ben and Jerry's Phish dan kue ulang tahun yang baru mereka sajikan, menempatkannya di keranjang, aku berjalan ke bagian alkohol. Aku mengambil dua botol dengan tulisan Rose, lalu berpikir untuk mengambil vodka sebagai gantinya. 'Ping!'

Pesan Teks [Dari: Tak Dikenal] Kau tumbuh dengan cepat princess, aku akan menjadikanmu milikku lagi.

Dan kemudian muncul pesan lagi.

Pesan Teks [Dari: Tak Dikenal] Ya Tuhan, aku merindukanmu.

Sensasi dingin menusuk tulang belakangku membuatku menggigil, aku melihat ke sekitar toko lagi dan aku tidak bisa melihatnya. Melihat kembali ke ponsel, aku membuka kontakku untuk menelpon Daniel, dalam tiga dering dia menjawab.

"Hei Rose, kau baik-baik saja?" Dia bertanya dengan santai, jelas berusaha bersikap tenang tentang segala hal sejak terakhir kali kami berbicara.

"Bisakah kau datang dan menjemputku, aku berada di Tesco Express, aku terus menerima pesan aneh dan kupikir itu mungkin Wayne." Ujarku dengan jujur, aku merasa mual.

"Tesco dekat dengan tempatmu?" Dia bertanya dengan cepat, napasnya terdengar memburu.

"Ya, aku tidak ingin berjalan sendirian, meskipun hanya lima menit." Jelasku padanya, mengambil keranjangku, merasa lebih tenang saat kakakku telah datang.

"Aku tidak akan lama, tetap di dalam." Dia memberitahuku, sebelum menutup teleponnya.

Aku tidak bisa menenangkan saraf yang berputar di perutku, aku memindai setiap produk di lorong dan berdoa agar lalu lintas tidak buruk dan dia akan segera datang. Ponselku mulai berdering lagi, tapi kali ini Chloe, aku dengan cepat menjawabnya.

"Hai kau dimana?" Dia bertanya, suaranya sedikit khawatir.

"Aku sedang menunggu Daniel untuk datang menjemputku, ceritanya panjang, tapi kurasa Wayne ada di sini." Aku katakan padanya, langsung ke intinya. Berusaha tidak membiarkan rasa takutku memenuhiku melalui suaraku.

"Fuck, kau ingin aku datang?" Tanyanya dengan cepat.

"Tidak terimakasih, aku akan segera pulang." Balasku. Tenang, Rose.

"Kirim pesan padaku saat dia bersamamu, oke?" Ujarnya, kekhawatiran tercampur dalam nada bicaranya.

"Tentu saja." Setelah menutup telepon, aku berjalan ke kasir dan mulai memindai barang-barangku, setelah menunjukkan I.D milikku untuk membayar alkohol, aku berlama-lama di dalam toko. Mataku menangkap tatapan penjaga keamanan, mungkin mereka curiga ketika aku berlama-lama disini dengan canggung.

Sudah selama dua puluh menit sejak Daniel menelpon, aku mulai bosan dan aku kehabisan barang untuk dilihat, ini hanya sebuah kecil dan aku tahu petugas keamanan masih mengawasiku.

"Rose?"

Aku mendengar namaku dipanggil, lalu bergegas ke pintu masuk tempat kakakku berdiri. Dia melingkarkan tangannya di bahuku, lalu menarikku dalam pelukan.

"Apa kau baik-baik saja?" Dia memegang pundakku, menatap lurus ke mataku.

"Aku hanya ingin pulang." Aku mengatakannya dengan jujur, dia menganggukkan kepalanya sebagai tanggapan sebelum memegang tanganku dan mengantarku ke malam yang gelap.

Delicious Rose (Indonesian Translation)Where stories live. Discover now