40

137 5 0
                                    

Rose

Dua tahun kemudian

Mobil berhenti di drop off point, aku melihat ke belakang kedua gadis itu di kursi belakang. Aku menyeringai lebar pada mereka saat kegembiraanku mulai meningkat. Sudah waktunya, setelah dalam tiga jam perjalanan kami pergi ke New York City. Kami telah merencanakannya selama bertahun-tahun bahwa kami akan melakukan ini, akhirnya kami berhasil. Sekitar enam bulan lalu, kami memutuskan untuk berhenti membicarakannya dan memesan perjalanan selama lima hari.

"Apakah kalian sudah membawa semuanya, girls?" Tanya Jacob seraya menoleh dan menatap kami bertiga. Aku memberinya senyum hangat dan menganggukkan kepalaku, lu membuka pintu mobil. Aku melangkah keluar, melilitkan kausku dengan erat. Berjalan ke bagasi mobil, Jacob sudah menurunkan koper kami, para gadis memeluknya dengan cepat.

"Jaga dirimu baik-baik?" Jacob perlahan berjalan menghampiriku, melingkarkan lengannya yang kuat di pinggangku, dan menarikku ke dalam pelukannya. Aku berjinjit, lalu memberinya kecupan di bibirnya dengan cepat.

"Selalu." Aku menatap mata cokelat tuanya. Mencoba menemukan sesuatu, terkadang dia sulit dibaca tapi aku dapat melihat sedikit kekhawatiran.

"Bagus dan tolong beritahu aku jika kau sudah mendarat." Dia melepaskan pinggangku dan dengan cepat mencium keningku, sebelum dia berjalan kembali ke sisi pengemudi mobilnya.

"I love you beautiful!" Teriaknya dengan keras agar aku dan para gadis mendengarnya.

"Love you too!" Balasku dengan senyum lebar.

"Terima kasih untuk tumpangannya!" Seru Chloe ketika kami mulai berjalan menuju lift, dia menganggukkan kepalanya sebelum naik ke mobilnya.

"Ayo kita lakukan ini!" Darcy menjerit saat kami menunggu lift untuk membawa kami ke dalam bandara. Begitu kami menarik koper kami dan berhasil melewati keamanan, dan memutuskan untuk memakan beberapa makanan di Wagamama's, kami belum makan dan aku bisa memakan beberapa makanan Jepang.

"Jam berapa penerbangan kita? Ini sudah pukul satu." Tanya Darcy sambil menyesap minumannya, aku melihat tasku melihat semua informasi penerbangan kami.

"Jadi, penerbangan kita jam setengah dua dan membuat kita tiba di JFK pukul lima lima belas waktu disana." Jawabku, sebelum Darcy memasukkan sepotong ayam ke mulutku.

"Apakah kita akan mendapatkan taksi untuk ke hotel?" Tanya Chloe, aku mengangguk. Aku telah merencanakan semuanya, aku akan panik panik jika tidak berjalan lancar. Tarif kaksi menuju hotel mungkin seharga lebih dari empat puluh dolar dan juga dihitung dari seberapa buruk lalu lintasnya.

"Bisakah kita pergi melihat Times Square malam ini?" Chloe memohon.

"Jelas hotel kita hanya berjarak lima langkah kaki selama beberapa menit dari sana." Jawabku sambil tertawa. Aku ingin melihat setiap inci dari New York, tapi sesuatu tentang Times Square menggodaku. Aku tidak tahu apakah itu kota yang sibuk atau bersinar dengan warna-warna cerah dan taksi kuning. Aku hanya perlu melihatnya.

"Aku ingin pergi ke M&M World." Darcy berbicara dengan mulut penuh mie ramen.

"Mereka punya satu di London." Chloe menjawabnya, aku suka M&M World, tentu saja kami akan pergi ke tempat-tempat di New York dan kami akan ke mana-mana jika bisa.

Aku melihat kembali ke Chicken Katsu Curry-ku, dan mencoba memikirkan setiap ide dan hal yang bisa kulakukan dalam lima hari. Aku selalu bermimpi tentang pindah ke New York. Perusahaanku memiliki kantor cabang disana dan aku bahkan mungkin pergi dan mengunjunginya.

Mengetuk layar di ponselku seraya memeriksa berapa lama kami meninggalkan penerbangan ini. Tiga puluh menit sebelum mendarat, Chloe tertidur lelap di sampingku dan Darcy menonton film aksi di layar di depannya. Aku telah mencoba untuk menonton beberapa film, tapi aku memutuskan untuk mendengarkan iPod milikku dan membaca paperback-ku, waktu berlalu begitu cepat dengan membaca buku yang bagus.

Delicious Rose (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang