02| Najis Mughaladzah

668 323 305
                                    

✳ ✳ ✳

"Lo kenal sama si tetangga baru bang?" tanya Mei sedikit memajukan wajah nya ke samping telinga Vino.

"Kenal, kemaren kan gue bantuin tu anak beberes pindahan," jawab Vino meningkatkan suara nya. "Lo lagian kemaren kemana, bukannya bantuin, molor doang kerjaan lo."

Mei menyengir, "Enak aja, gue bantuin juga ko."

Alis Vino mengerut, "Gue gak liat lo tuh kemaren."

"Iya lah, orang kan gue bantuin nya pake indra penglihatan."

Vino tergelak, "Jadi yang kemaren si Cio teriak marah-marah ada yang ngintip, itu lo pelakunya."

Mei mengangguk, "Oh iya dong." Vino tertawa terbahak-bahak, "Sumpah lo gak tau orang nya marah kaya gimana, ngakak gue liat nya."

"Lagian lo tuh ya, is kenapa gue punya adek kaya gini sih," dengus Vino dengan ekspresi menyesal.

"Heh!" sentak Mei sembari memukul punggung abang nya keras.

"Itu kan bagian dari hobi gue, lagian gue gk aneh-aneh ngintip nya, emang kaya lo ngintipin janda tiap malam jumat," elak Mei sedikit mengada-ngada.

"ADEK LAKNAT!"

✳ ✳ ✳

Mei pun sudah sampai di sekolah nya, High School Academy. Sekolah nya kerap di tetap kan menjadi sekolah favorit di seantero, Bandung. Karna tinggi nya akademi dan kekreatifan para murid di dalam nya.

Para murid di sekolah nya pun penuh dengan orang-orang yang berkecukupan, kecuali yang mendaftar dan masuk melewati jalur beasiswa.

"Nih!" Vino menerima helm nya yang di sodorkan oleh Mei.

"Gue duluan!" Sekolah mereka memang sama, dengan Mei yang baru kelas XI dan Vino kelas XII. Vino sendiri menjabat sebagai ketua osis, yang sudah pasti banyak di gemari para kaum hawa karna paras wajah nya.

"Heh! Lo gak mau salim dulu gitu, biar dapet ridho dari gue."

Mei memekik tanpa menoleh kebelakang, sembari mengangkat ibu jari nya di udara, "KAPAN-KAPAN! KALO GUE UDAH TOBAT!"

Vino menggeleng, "Emang adek laknat."

"MEI JUNI JULI!" pekik seseorang saat Mei memasuki kelas nya, XI-MIPA 3.

Mei menghela nafas nya jengah, "Dora, kapan lo manggil nama gue dengan benar sih is." Adora Anindita Keisha, gadis yang biasa di panggil Keisha, kecuali Mei sendiri yang memanggil sahabat nya dengan sebutan 'Dora'.

"Mei juga kapan gak manggil Keisha, Dora lagi."

"Suka suka gue."

"Suka suka Kei juga ble!"

"Eh-eh, lo pada tau gak?" Mei dan Keisha menoleh.

"Lo aja belom kasih tau," jawab Mei malas.

"Hehe, sekolah kita bakalan lomba basket hari ini guys!"

"Serius lo?" Nesya Indira Kamania, juga bagian dari sahabat Mei.

"Iyah!" Mei tersenyum girang, dia akan melancarkan aksi hobi nya lagi.

MEISHIE [OPEN PRE-ORDER]Where stories live. Discover now