23| Kebakaran

293 165 48
                                    

✳  ✳  ✳

Langkah kaki terdengar bersahutan, tersorot sepatu bermerk Adidas yang mereka bertiga pakai, siapakah mereka? Siapa lagi kalau bukan Mei and the gang.

Mereka bertiga memutuskan untuk berjalan kaki dari kediaman Kei menuju sekolah. Pasal nya, rumah Kei tidak jauh dari area sekolah. Mereka juga bertujuan untuk merilekskan badan dengan berjalan pagi sebelum berangkat camping.

Mei menoleh menatap Kei dengan tatapan mengintimidasi, "Tenda udah lo bawa kan, Kei?"

Kei mengernyit berpikir.

"Udah!" Mei mengangguk lega.

"Bantal sama selimut udah lo bawa kan Kei?" Kini Nesya yang bertanya.

Kei menaikkan kedua alis nya lalu mengecek isi koper, "Ya ampun, gimana nih?" tanya Kei dengan raut panik.

Nesya dan Mei mengernyit, "Jadi gak lo bawa?" Tanya Mei, ayo lah mana bisa Mei tertidur jika selimut kesayangan nya tidak hadir.

Kei menyengir polos, "Bawa." Mei dan Nesya menatap Kei datar lalu kembali berjalan.

"Ih! Mei, Nesya tunggu dulu! Kalian bawa camilan nya kan?" tanya Kei menyusul berjalan beriringan dengan mereka berdua.

Mei dan Nesya menutup mulut mereka dengan ekspresi seolah terkejut, "YA AMPUN GIMANA NIH! GUE BAWA!" jawab Mei dan Nesya serempak.

"IS!" Desis Mei mencebik. Kedua nya hanya terkekeh.

✳  ✳  ✳

"Tes ... tes, oke,"

"Untuk seluruh siswa/siswi SMA High School Academy, silahkan berkumpul di lapangan indoor, karna sebentar lagi bis wisata nya akan datang," ujar pembina acara camping itu memberitahu. Pak Darto adalah nama pembina nya.

Seluruh murid langsung mengikuti aba-aba apa yang Pak Darto ucap kan tadi, termasuk Mei dan kedua sahabat nya yang sudah sampai 10 menit yang lalu.

Hari ini murid SMA HSA memakai pakaian bebas, tetapi sopan. Mei sendiri memakai hoodie tebal berwarna abu muda di atas lutut, celana jeans hitam, syal berwarna hitam, juga sneakers berwarna putih. Sedangkan Kei, memakai sweater pink dan juga celana jeans berwarna putih, serta sneakers yang senada dengan sweater nya. Satu lagi, Nesya memakai hoodie tebal berwarna hitam di atas lutut, celana jeans hitam, juga sneakers berwarna putih.

Mereka bertiga memilih baris di pertengahan. Kini bola mata Mei mengedar mencari seseorang di antara ribuan murid kelas X-XI.

Sacimol kemana? Apa dia belom dateng ya? tanya Mei dalam hati. Mei mengernyit bingung, bagaimana bisa Cio dan teman-temannya belum datang sampai saat ini juga, sedang kan bis wisata akan segera datang.

"Mei? Lo lagi nyari siapa si?" tanya Nesya heran yang sejak tadi memperhatikan Mei. Mei mengerjap tersadar, "Si Sac maksudnya si Cio sama yang lain, ko belom nongol ya?" tanya Mei langsung.

Nesya mengedikkan bahu nya acuh, "Cie, lo udah mulai merhatiin si Cio nih ye, jangan-jangan benci nya udah jadi cinta nih," ujar Nesya dengan tatapan mengejek.

Mei menatap Nesya tak terima, "Enak aj-"

"Permisi, Kakak yang nama nya Kak Mei bukan?" tanya salah satu siswi yang sepertinya kelas X.

MEISHIE [OPEN PRE-ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang