25| Rasa Bersalah

278 165 36
                                    

✳ ✳ ✳

Vino sibuk sendiri, masih mencari keberadaan Mei. Berbagai cegahan dari kepala sekolah dan guru lainnya berhasil dia lewati.

Vino mengernyit kala melihat Cio keluar dari Perpustakaan dengan Adisti yang berada di gendongan nya, "YO?! MEI DIMANA?! LO UDAH TEMUIN DIA?!" tanya Vino dengan suara keras, karna kebisingan masih melanda.

Nampak Cio menarik dan menghembuskan nafas nya dengan cepat tanda bahwa ia kelelahan, "BELOM BANG, GUE BARU TEMUIN ADISTI DI PERPUS!"

Vino menatap Cio tak percaya, bukan kah Mei adalah kekasih nya, seharusnya Cio mementingkan Mei terlebih dahulu, tapi kini dia malah memilih menyelamatkan orang lain, yang bahkan pernah mencari masalah dengan mereka.

Langsung saja Vino berlari semakin cepat menuju Perpustakaan. Dia memasuki Perpustakaan dengan secepat kilat.

"Hosh ... Hosh ..." Sejenak Vino membungkuk sembari mengambil nafas sebanyak-banyak nya, lalu kembali mencari Mei.

"DEK! INI ABANG! MEI DIMANA?!"

Vino celingukan sendiri sembari berusaha menghindari benda-benda yang berjatuhan.

"MEI! INI ABANG, MEI! MEI DI MANA?!"

"MEI?! LO DI SINI?!" Vino masih berusaha. Dia berjalan semakin ke dalam.

"T-to-tolong."

"MEI!"

Vino menatap sekeliling dengan tatapan resah, "Mei, plis jangan tinggalin abang Mei."

Vino mengacak rambut nya, "ARGHHH!" pekik nya berusaha menghilangkan kecemasan, Vino memilih kembali mencari keberadaan Adik nya.

"MEI! INI ABANG!"

"MEI! MEI DIMANA SIH?!" Vino berjalan hingga sampai di rak buku paling pojok, kini hanya tempat itu lah yang menjadi harapan nya bahwa Mei ada di sana.

"ME-" Vino menghentikan edaran bola mata nya. Dia terpaku menatap tubuh seorang perempuan yang tertiban rak buku besar, hanya kepala dan leher nya saja yang terlihat.

Wajah nya yang tertutup ribuan helaian rambut membuat Vino tidak bisa memastikan bahwa itu benar-benar adik nya, Mei.

Vino berjalan mendekati orang itu dengan hati-hati, lalu berusaha mengangkat rak buku itu. Dengan mudah rak itu terangkat dan di dorong ke belakang dengan asal oleh Vino, karna Buku-buku yang bertengger di rak sudah berjatuhan, membuat Vino mudah mengangkat nya.

Perlahan Vino berjongkok, tangan nya terulur menyingkirkan helaian rambut perempuan itu dari wajah nya.

Alangkah terkejutnya Vino saat melihat wajah korban itu, dia benar adik nya, Mei. Untung nya wajah Mei tidak terbakar karena api dari rak buku itu, sehingga dia mudah mengenali nya, "MEI! MEI! SADAR MEI!"

"Mei, ini abang, hey, bangun sayang. Sadar Mei, ini ada abang, ayo bangun, Mei!" Tersadar usaha itu percuma, Vino beralih menggendong Mei ala bridal style.

Dia berlari secepat mungkin sembari menghindari kobaran api.

BRAK

Hampir saja Vino tertiban kayu palang berukuran besar.

Dia kembali berlari dan berlari hingga selamat keluar dari Perpustakaan. Kini dia harus menghindari kobaran api di sepanjang koridor.

"BANG! MEI UDAH KETEMU?!" Vino tetap berjalan dengan cepat, dia tidak menghiraukan pertanyaan dari Cio yang sudah tahu jawaban nya.

MEISHIE [OPEN PRE-ORDER]Where stories live. Discover now