28| Cemburu

266 140 53
                                    

✳  ✳  ✳

Malam ini, tepat di kediaman Mei di adakan acara makan-makan BBQ.
Di maksudkan sebagai penyambutan kepulangan Mei dari rumah sakit. Kini tepat pukul 20.00 WIB persiapan untuk acara nya sudah selesai.

"ABANG! YA AMPUN DAGING NYA JANGAN DI MAKANIN TERUS DONG!"

"NANTI ADIK KAMU GAK KEBAGIAN!" Khusus anak terakhir dan tersayang nya Ratna, selalu di utamakan memang, apa lagi keadaan Mei masih belum terlalu pulih, sudah pasti seluruh perhatian sang ibu itu untuk Mei seorang.

Vino lari terbirit-birit meninggalkan taman belakang rumah nya dimana Ratna bertengger di sana, "SEDIKIT DOANG BUN!" teriak nya sambil berlari.

"Tapi boong," gumam Vino kurang ajar.

Vino berjalan santai menuju kamar nya, dia teringat sesuatu, lalu kembali berjalan menuju taman.

Masih belum berani mengobrol berdekatan dengan bunda nya, Vino memilih menongolkan kepala nya saja di balik pintu kaca, "Bun?"

Ratna menoleh lalu melotot garang, "Apa lagi?!"

Vino mengelus dada kaget, "Ya Allah bun, galak bener sama anak sendiri,"

"Itu bun, abang mau menawarkan bantuan nih, buat mengurangi rasa lelah nya bunda." Vino menyengir menaikkan kedua alis nya berkali-kali.

Ratna yang masih sibuk membakar daging hanya menatap Vino jengah, "Bantuan apa? Gak usah pura-pura baik gitu sama bunda."

Jleb

Rasa nya Vino ingin menampar, menjambak, menendang, membakar, mengubur diri nya sendiri, tapi dia ingat dia tidak ingin membuat para pembaca galau atas kehilangan nya Bang Vino ganteng.

"Untung abang emang udah baik semenjak berojol ya bun."

(Berojol = Lahir)

"Pret, cepetan kamu mau bantuin apa bang, basa-basi terus dari tadi keburu basi," ujar Ratna emosi.

"Abang siap siaga buat bangunin sang adik tercinta nya abang bun, boleh ya bun?" tanya Vino sembari mengepalkan telapak tangan nya kelewat semangat, Mei memang masih tertidur saat ini, dia tidur setelah melaksanakan shalat isya.

"Oh begitu ..."

"Boleh kan bun?" tanya Vino tak sabar.

"GAK!"

"Bunda tau ya, kamu mau jailin adik kamu kan? Gak boleh bang, adik kamu itu baru keluar dari rumah sakit, dia belum pulih, kamu tega kaya gitu?"

"Iya? Tega?"

"Enggak bun, abang janji deh bangunin Mei aja, ya bun boleh ya?" bujuk Vino tak menyerah.

"Biar Bi Idah aja nanti yang bangunin, kamu bantuin bunda aja di sini, bakar daging nya, sini!"

Vino menghela nafas nya, lalu berjalan mendekat menuruti kemauan bunda nya.

"Assalamualaikum!"

"Ayah pulang!"

"Wa'alaikumsalam!"

"Eh ayah udah pulang," Ratna menghampiri Radit lalu mencium punggung tangan suami nya di ikuti Vino.

"Assalamualaikum, tan."

"Wa'alaikumsalam, loh Cio. Pas banget kamu dateng kesini, sekarang tante sama om lagi ngadain makan-makan nih, kamu mau ikut?" tanya Ratna semangat setelah menerima salaman tangan Cio.

"Ah, sekarang lagi ada acara makan-makan ya tante, padahal Cio tadi mau ajak Mei keluar sebentar."

"Heh! Apaan, adek gue baru kelar melewati ajal nya, udah mau lo bawa ngedate aje!" Vino mengelak tak terima.

MEISHIE [OPEN PRE-ORDER]Where stories live. Discover now