Dia aneh

1.4K 219 43
                                    

Jihyo keluar kelas dengan wajah sumringah. Ia baru saja menyelesaikan ujian semesternya. Dengan senang hati ia berjalan menuju halte bus bersama Eunha, teman sekelasnya. 

"Akhirnya beres juga nih ujian!" Lirih Eunha

"Hmm iya, seenggaknya tiga bulan ini nggak ada tugas dan praktikum" sahut Jihyo. 

"Bener banget tuh jadi nggak perlu ngeliat layar laptop berjam-jam lagi!" Eunha berseru seraya mengangguk antusias. "Aku kayaknya minus deh, Hyo. Temenin periksa mata yuk!"

"Sekarang?" Tanya Jihyo

"Iya, kamu nggak ada acara kan?" Tanya Eunha. Jihyo tersenyum kemudian menggeleng menjawab pertanyaan Eunha barusan.

"Yeay..." Eunha tersenyum lebar "Tapi makan dulu ya, laper banget"

"Iya deh terserah kamu"

"Yeay!"

****

"Eunha, kenapa kita ke sini sih? Ini rame banget, kalo waiting list gimana?" Jihyo berbisik kepada temannya ketika mereka memasuki salah satu restoran jepang. Memang ide buruk ke restoran jepang di jam pulang kantor begini.

"Tenang aja, di dalem ada sepupu aku. Dia udah nunggu" balas Eunha seraya tersenyum

"Kok kamu nggak bilang sih?"

"Hehee maaf lupa" Eunha hanya menyengir tanpa dosa "Itu orangnya"

Eunha segera menyeret Jihyo menghampiri meja yang sudah ditempati seorang perempuan. Jihyo tidak mengenali orang itu, namun pernah beberapa kali melihatnya di fakultas Mina.

"Hai" sapa perempuan itu "Duduk aja.."

Eunha segera menarik Jihyo duduk.

"Pesen dulu aja ya, biar enak ngobrolnya" usul orang itu, Eunha mengangguk sementara Jihyo diam saja karena masih merasa canggung. Mereka bertiga akhirnya memesan makanan. Setelah selesai memesan, suasana meja kembali hening beruntung Eunha membuka pembicaraan.

"Ini sepupu aku, anak statitiska"

"Yerin" ucap sang empunya nama sambil tersenyum manis kepada Jihyo

"Jihyo" balas Jihyo yang ikut tersenyum juga namun sangat kaku

"Berarti temennya Mina ya?" Tanya Jihyo

"Oh Mina, kamu kenal Mina? Aku seniornya hehehe" balas Yerin. Jihyo sedikit terkejut mendengar hal itu.

"Ah maaf kak" ucap Jihyo penuh rasa bersalah.

"Nggak papa panggil Yerin aja biar nggak canggung"

"Ah iya.." Jihyo bergumam kikuk. Kemudian bernapas lega, karena kecanggungan ini terselamatkan oleh pelayan yang mengantar makanan mereka.

"Terimakasih" ucap ketiganya hampir bersamaan. Setelah itu mereka mulai melahap makanan masing-masing.

"Ngomong-ngomong kok kamu bisa kenal Mina?" Tanya Yerin pada Jihyo di sela-sela makan

"Mina itu teman saya dari kecil" jawab Jihyo. Yerin mengangguk-angguk kecil. Sementara Eunha hanya menahan tawa melihat interaksi Yerin dan Jihyo yang sangat kaku. Kemudian mereka melanjutkan makan hingga selesai.

"Kak Yerin tukeran duduk sebentar dong, aku mau selfie, di tempat kakak bagus cahayanya" pinta Eunha seraya berdiri dan duduk di sofa yang Yerin tempati. Yerin menggeser duduknya sedikit tetapi tak berpindah tempat, membuat Eunha mendengus kesal.

"Ya kakak pindah dong, jangan gangguin aku"  keluh Eunha. Yerin mendengus kesal juga pada Eunha lalu berdiri dan pindah ke sebelah Jihyo. Jihyo yang melihat adegan kedua saudara sepupu itu tersenyum geli. Mendadak ia teringat Tzuyu. Senyumnya langsung luntur begitu saja.

My Dearest Cousin (Jitzu)Where stories live. Discover now