Masih SMA

1.2K 207 18
                                    

"Eh Eunha, Yerin!"

Akhirnya terjadi seruan-seruan heboh khas perempuan ketika bertemu temannya di tempat umum.

Bukan, lebih tepatnya yang heboh hanya Jihyo dan Eunha, sementara Tzuyu hanya diam menatap Yerin.

Hmmm Yerin

Yerin terlalu familiar untuknya.

Bahkan hanya karena melihatnya saja Tzuyu ingin segera melemparkan dua buku tebal di tangannya ke wajah Yerin sekarang juga.

Entah mengapa ia tidak suka pada Yerin. 

Mungkin bawaan lapar dan juga rasa kantuknya yang mendominasi.

Atau mungkin juga bawaan dendam karena insiden vlog dulu.

"Ya ampun kangen banget! Kangen ngelaprak bareng!" Seru Eunha. Jihyo membalas tak kalah heboh.

"Eh iya. Aku sama kak Yerin, nih, Hyo!"

"Hai, Jihyo apa kabar? Lama nggak ketemu!"

"Baik, kamu gimana?"

"Aku baik kok. Ngomong-ngomong kok nomor kamu sering nggak aktif sih, Hyo?" Tanya Yerin, membuat Tzuyu semakin melotot dan kembali mengumpat dalam hati.

"Ah iya, aku liburan di rumah eyang, susah sinyal hehehehe"

"Oh... Terus ini ke sini ngapain?" Tanya Yerin.

"Nemenin sepupu aku beli buku,"

Yerin melirik Tzuyu. Lalu matanya juga melirik ke arah buku yang Tzuyu pegang.

"Oh, masih SMA...." Lirih Yerin pelan, namun dapat di dengar oleh Tzuyu.

Dan Tzuyu benar-benar ingin melempar buku di tangannya sekarang juga.

Emang kenapa kalo gue masih SMA? Teriak Tzuyu dalam hati.

Sedetik kemudian ia berusaha menenangkan dirinya sendiri. Ayo Tzuyu, jangan emosi, nanti Jihyo nggak suka!

"Kenalin, aku Eunha, temen seprodi dan sekelasnya Jihyo!" Ucap Eunha seraya menyodorkan tangan kanannya.

Tzuyu menjabat tangan itu "Tzuyu!"

Dan Yerin ikutan menyodorkan tangannya "Yerin"

"Tzuyu!"

Seriusan, ingatkan Tzuyu untuk cuci tangan setelah ini.

"Hyo, udah yuk aku laper!" Bisik Tzuyu. Namun masih dapat didengar oleh Eunha dan Yerin.

"Eh Tzuyu laper? Kebetulan banget nih kita juga mau nyari makan! Bareng aja yuk biar rame!" Usul Eunha

Tzuyu mendelik tak percaya. Apa-apaan bareng? Sekarang saja ia sudah muak. Dan jawaban Jihyo setelahnya semakin membuat ia geram.

"Boleh juga tuh, ayo!"

Ya Tuhan semesta alam.

****

Setelah mencari TTS untuk Bude Ratih dan membayar semua buku yang mereka beli, Jihyo dan Tzuyu langsung berangkat menuju tempat yang telah Eunha dan Yerin putuskan. Tempat dimana Jihyo merepost story Yerin waktu itu, yang membuat Tzuyu ingin membanting ponselnya.

Jihyo duduk di sebelah Tzuyu dengan Yerin di hadapannya. Dan Tzuyu benar-benar kesal karena sedari tadi Yerin tidak berhenti tersenyum.

Memang dasarnya sudah nggak suka, jadi senyum pun salah di mata Tzuyu.

"Jadi Tzuyu masih SMA?" Tanya Eunha

Tzuyu mengangguk, terlalu malas membuka mulut. Lagipula ia sedang mengunyah juga. Mengunyah permen karet yang ia ambil dari mobil Jihyo.

"Kelas 12?" Tanya Eunha lagi. Tzuyu mengangguk lagi.

"Mau UNG juga?"

"Semoga" jawab Tzuyu akhirnya.

"Wah calon maba nih!" Eunha bersorak heboh "Hahaha nanti ikut ospek, dong! Eh Jihyo, bukannya semester kemarin kamu kakak pendamping ya? semester depan gimana?"

"Iya, semester kemarin, tapi cuma ospek fakultas. Lagian juga waktu Tzuyu masuk kan kita udah semester lima, Na. Mana mungkin aku jadi pendamping lagi" 

"Pendamping apaan?" Tanya Tzuyu. Setengah penasaran setengah kesal karena nggak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan.

"Pendamping itu ya yang mendampingi waktu ospek" Jihyo menjelaskan, dan Tzuyu hanya mengangguk-angguk sok paham. Terserah. Ia hanya ingin makan.

Kebetulan sekali tidak lama pesanan datang. Tzuyu meminta diambilkan tisu oleh Jihyo untuk membuang permen karetnya.

"Nanti buang yang bener lho, ya!" Ancam Jihyo

"Iyaaaa" balas Tzuyu sedikit greget. Selalu saja Jihyo negatif thinking. Ia tidak senakal itu sampai membuang sampah permen karet sembarangan.

Mereka pun makan dengan tenang. 

"Habis ini kalian mau kemana? Nonton sekalian mau nggak?" Tanya Yerin.

Lagi-lagi Tzuyu melotot.

Ini sih sudah keterlaluan bagi Tzuyu. Yerin kalau diikuti terus maunya bisa keterusan kemana-mana. Kalau dia nggak berbicara juga Jihyo pasti setuju-setuju aja. Jihyo kan nggak ngerti kalau Yerin lagi modus.

"Heh. Nggak, habis ini Jihyo mau ngajarin gue!" Seru Tzuyu. Jihyo sampai menoleh. Ia heran kenapa tiba-tiba Tzuyu ngegass. Tzuyu ikut menoleh, mengedipkan mata, memberi sinyal supaya Jihyo menuruti keinginannya.

"Hm... Iya, Tzuyu harus udah mulai belajar, nih!" Lirih Jihyo. Yerin tersenyum hangat kemudian menjawab:

"Oh gitu, oke deh, mungkin next time aja kali ya abis liburan!"

Apaan! Masih berusaha juga! Nggak ada next time-next time an. Pokoknya nggak!

Kalau di dunia ini boleh menyiram orang dengan kuah panas sembarangan, Tzuyu ingin melakukannya sekarang juga.

___________
20-10-2020

My Dearest Cousin (Jitzu)Where stories live. Discover now