Us

2.2K 231 196
                                    

Tzuyu POV

Pagi-pagi sekali aku sudah bangun dan merias diri. Hari ini adalah hari pernikahan Jihyo jadi aku harus tampil cantik. Atau minimal tidak sembab begini lah. Setelah cantik aku keluar, berangkat menuju lokasi pernikahan Jihyo seorang diri.

Keluargaku semua sudah di sana. Mama, Papa, Bude Ratih, Eyang, Om dan Tanteku, semua sudah di sana. Termasuk Mina, Momo, dan teman-teman kuliah Jihyo.

"Eyang! Bude!" Aku menyalami Eyang dan Bude Ratih. Keduanya memelukku erat seolah tidak pernah menemuiku selama empat tahun. Padahal memang.

"Ya ampun mbak? Kangennya bude!" Seru Bude Ratih heboh "Makin cantik aja!"

"Kok kamu nggak pernah pulang, nduk?" Tanya Eyang lembut, aku menggeleng seraya tersenyum manis

"Sibuk eyang" sibuk berusaha melupakan Jihyo. Hahaha.

"Gimana bude TTS waktu itu?" Tanyaku

"Ooohh ya udah selesai to mbak, udah bude kasih ke tukang sayur buat bungkus cabe!" Aku terkekeh, sedikit nggak nyangka juga Bude Ratih menyelesaikannya.

"Udah ketemu Mbak Mina sama Mbak Momo, Mbak?" Aku menggeleng. Bude Ratih menunjukkan posisi mereka. Ada Mina, Momo, Sana dan dua teman upin-ipinku di sana. Yerin dan Eunha juga ada. Aku langsung pamitan untuk menghampiri mereka.

"Hey!" Sapaku. Semua menoleh.

"YEH SI KUPRET AKHIRNYA DATANG JUGA!" Momo berseru heboh.

"Ya ampun, si anak SMA waktu itu ya?" Itu suara Yerin. Dia masih menyebalkan, namun kurasa ejekannya itu malah terdengar lucu sekarang. Kenapa dulu aku marah-marah ya hahaha.

"Oh ya gue Rosé" seorang perempuan yang asing menyodorkan tangannya padaku"Huruf E belakangnya pakai koma atas jangan lupa!" Ucapnya, membuat yang lain kembali terkekeh mendengarnya.

"Oh yang anak kehutanan itu ya?" Tanyaku. Dia mengangguk-angguk. Akhirnya kami semua mengobrol seraya tertawa-tawa tidak jelas. Ini cukup menyenangkan ternyata. Mengobrol dengan orang ramai di hari pernikahan mantan cukup menyenangkan juga.

*****

Upacara pernikahan segera dimulai. Ku lihat Jihyo dengan gaun putihnya berjalan dengan anggun menuju altar. Dia didampingi oleh Om Jinyoung untuk menghampiri Daniel. Jihyo cantik. Iyalah mantanku cantik, hebat kan aku pernah menaklukan hatinya!

Mereka mengucapkan janji suci pernikahan. Semua bertepuk tangan dengan riuh. Aku ikut tepuk tangan. Melihat ini rasanya senang sekaligus sesak disaat bersamaan.

Tetapi detik ini juga aku sadar, cinta itu nggak selamanya saling memiliki. Iya kan? Tolong bilang iya dan bantu aku mengikhlaskannya. Hahaha maksa ya aku.

"Happy wedding kak!" Aku menyalami Daniel dia tersenyum lebar, lalu aku beralih ke Jihyo

"Happy wedding my dearest cousin!" Ucapku seraya mengedipkan sebelah mata. Ia terkekeh sebelum akhirnya memelukku dengan senyum lebarnya. 

Fyuh. Setidaknya hari menyedihkan bagiku ini sudah selesai. Setidaknya aku bisa berdamai dengan keadaan dan menerima semuanya. Sekarang perasaanku jauh lebih lega meskipun sedikit perih. Tak apa, seiring berjalannya waktu semua ini akan kembali pulih. Aku membalas pelukan Jihyo ini dengan senyum tak kalah lebar. Selamat tinggal kesedihan, selamat tinggal air mata, sekarang aku sudah sepenuhnya ikhlas.

Sekali lagi, happy wedding my dearest cousin!!!

The End

___________
14-12-2020

Yooooowww selesai!!!!
Lega aku lega.

Makasih banget semua pembaca setia buku ini! Kalian keren banget masih betah di sini sampe ending! Makasih vote dan komennya yang selalu bikin aku semangat wkwk. Pokoknya makasih yaaa tanpa kalian buku ini nggak ada yang baca!

Gimana nih temen-temen, ada yang mau ngasih pendapat, kesan, pesan, dan amanat tentang buku ini nggak? Atau kalau mau sambat, curhat, dan menghujat juga nggak papa kok. Ayo komen di sini aku pengen tau nih, sekali-sekali gantian kalian yang cerita. Apa yang bikin kalian suka dan nggak suka dari buku ini? Apa yang bikin kalian betah baca buku ini? Waktu dan tempat dipersilakan hehehe.

My Dearest Cousin (Jitzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang