Yang bukan aku

1K 198 73
                                    

Tzuyu POV

Sekarang pukul 4 pagi. Aku duduk di dekat jendela sembari menegak botol bir kedua yang masih setengah. Hujan salju sudah berhenti, namun kota Berlin masih saja dingin, pun hatiku yang masih beku dan berdebu.

Ku lirik tumpukan-tumpukan kertas yang di corat-coret di atas meja dengan beberapa gulungan kertas di sekitarnya. Ada juga laptop beserta printer yang kabelnya sangat ruwet. Itu ulahku. Aku yang membuat kekacauan atas mansionku sendiri.

Jangan salahkan aku, karena saat ini aku sedang proses mengerjakan tugas akhir. Jadi rasanya akan malas jika apa yang ku kerjakan malah diberesi. Rasanya seperti mulai dari awal. Ya walaupun tidak ada yang akan membersi juga selain diriku sih.

Aku tinggal sendiri di tempat yang entah bagaimana bisa sama persis seperti yang diceritakan Jihyo di mimpinya. Kalau kami masih bersama artinya aku masih bisa meminta dia memelukku atau sebaliknya. Tapi kan itu kalau, kenyataannya berbeda lagi. 

Sudah empat tahun aku berjuang sendiri di negeri orang. Kedinginan, kelaparan, pusing, semua sendiri. Mandiri ya aku, bukan BNI apalagi BRI.

Oh ya otakku juga masih suka berpikir random, tapi bedanya sekarang sudah tidak kukeluarkan seperti empat tahun yang lalu. Posisinya sudah berbeda, kalau dulu akan selalu ada yang tertawa manis mendengar lelucon garingku sekarang tidak ada.

Teman-temanku bilang aku mati rasa, padahal tidak juga, aku masih bisa merasakan rasa asin di masakan, walaupun kadang keasinan jika kucoba di masakan yang kubuat sendiri.

Haha. Tuhkan aku random lagi. Iya iya, aku tau mati rasa itu bukan dalam konteks yang itu, tapi gimana ya, kalau sudah membahas hati aku suka nggak sanggup.

Daritadi aku mengeluh terus, padahal Pak Baharudin Jusuf Habibie tidak pernah mengeluh memperjuangkan negaranya ketika menuntut ilmu di negara yang sedang kutempati sekarang.

Aku tau Pak B. J. Habibie sewaktu melaksanakan tugas akhir juga ditinggalkan oleh kekasihnya yang baik cantik dan pintar yang berasal dari Polandia bernama Ilona. Tapi kurasa kisah Chou Tzuyu ini lebih miris.  Pak B. J. Habibie sewaktu melaksanakan tugas akhir tidak dikirimi undangan pernikahan mantannya kan? 

Hahaha, lucu dunia ini.

Aku dari tadi mengeluh terus sementara laptopku menyala dengan layar berisi undangan pernikahan atas nama Kang Daniel dan Park Jihyo di emailku.

Ini sungguh menyesakkan.

Apa dia sudah benar-benar melupakanku?

Atau dia hanya dijodohkan?

Kuteguk lagi botol bir di tanganku seraya mencari tiket untuk pulang ke Indonesia. Mau sudah lupa atau belum dia tetap akan menikah dengan orang yang bukan aku kan? Dan biar bagaimanapun aku harus tetap hadir di pesta pernikahan mantanku ini. Iya kan? Iya, hadir sebagai adik sepupunya. Wah menyedihkan.

___________
13-12-2020

My Dearest Cousin (Jitzu)Where stories live. Discover now