I can't stop me

1.9K 211 85
                                    

Hari ini Momo dan Mina datang ke rumah eyang seperti biasa. Mereka berniat mengajak Jihyo dan Tzuyu nonton film sambil bersantai.

"Kan nggak ada wi-fi, mana enak kalau streaming! Boros yang ada" Ucap Jihyo begitu mendengar niat Momo dan Mina.

"Aku udah download, ini ada film banyak di hardisk" Momo menunjukkan hardisk yang ia bawa.

"Wah kalo gitu ayo!" Jihyo segera mengajak Mina dan Momo ke gazebo belakang rumah. Tetapi sebelumnya ia mengambil laptop dulu ke kamar.

"Tzuyu mana?" Tanya Mina.

"Di rumah pohon, lagi belajar"

"Belajar? Belajar apa?"

"Belajar untuk persiapan SBM!"

"Gokil, Tzuyu belajar!" Seru Momo. Biar mereka belum tau benar sifat Tzuyu di sekolah, tapi sudah dapat dipastikan Tzuyu termasuk anak yang suka bolos. Momo yakin akan hal itu.

"Biarin jangan diganggu!" Ucap Jihyo pada Momo. Momo mengangguk.

Lalu mereka duduk di gazebo. Jihyo menyalakan laptop dan segera menyamankan duduknya.

"Brigde to Terabithia ini fiksi ya?" Tanya Mina pada Momo. Yang ditanya mengangguk.

"Itu aja!" Ucap Mina. Jihyo segera mengklik folder film tersebut. Dan mereka menikmati film dengan tenang.

Di sisi lain Tzuyu kalang kabut. Ia gemas kenapa harus ada geografi di dunia ini. Ia tidak ingin kerja di BMKG. Ia juga tidak ingin menjadi seorang kartografer. Kenapa ia harus belajar ini?

Bagaimana negara ini mau maju kalau apa yang dipelajari sangat luas.

Huh, lari dari geografi kemudian memikirkan tentang belum majunya negara Indonesia malah semakin membuat kepala Tzuyu ruwet.

Ia menyesal dan minta ampun dengan dirinya sendiri.

Kenapa punya pikiran bisa melenceng kemana-mana!

Ia juga mengingatkan pikirannya untuk fokus pada SBMPTN saja dulu, jangan memikirkan belum majunya negara Indonesia segala.

Bisa botak kepalanya.

Lalu tiba-tiba ia teringat bagaimana ciuman yang terjadi di antara dirinya dan Jihyo semalam.

Dadanya mendadak berdebar kencang.

Ia semakin merutuki dirinya sendiri. Sempat-sempatnya memikirkan ciuman di saat belum paham materi geografi sama sekali dan juga di saat ia belum mendapatkan cara agar membuat negara ini maju.

Keterlaluan.

Lalu seruan Jihyo dari bawah sana membuyarkan semua pikirannya "Tzuyu ayo makan siang dulu!"

****

Kini Tzuyu, Jihyo, Mina dan Momo makan siang bersama di gazebo. Tadi Mina dan Momo membawa makanan yang Tzuyu suka, yaitu mangut belut. Mereka sempat memasaknya sebelum berangkat ke rumah eyang.

"Mau nambah?" Tanya Jihyo saat melihat pacarnya itu makan dengan begitu lahap. Yang ditanya mengangguk. Jihyo langsung mengambil nasi dan lauk lagi kemudian meletakkannya ke dalam piring Tzuyu.

"Kayak kuli kamu nambah terus!" Ejek Momo. Tzuyu melirik Momo tajam kemudian menyuap lagi seolah ingin ikut menelan bulat-bulat sendoknya juga.

"Dihem gha lo!" Ucap Tzuyu dengan mulut penuh "Ghue laghi pushing gara-gara belhajar!"

"Telen dulu!" Jihyo memperingati. Momo tertawa. Tzuyu mendengus. Mina bodo amat.

Lalu mereka melanjutkan makan siang dengan obrolan ringan dan sesekali saling mengejek.

****

Dua hari berlalu dengan cepat dan selama itu pula Tzuyu menghabiskan waktu dengan buku-buku soalnya. Tak terasa besok ia harus kembali ke Jakarta dan menghadapi kenyataan untuk kembali ke sekolah.

Jihyo duduk di tepi kasur seraya melipat baju-baju Tzuyu dan memasukkannya ke dalam koper. Melihat hal itu Tzuyu senang sekaligus sedih. Senang karena Jihyo perhatian dan sedih karena mereka akan berpisah.

Tzuyu segera menghampiri Jihyo. Ia merebahkan diri dan menjadikan paha Jihyo sebagai bantal. Jihyo hanya tersenyum kecil seraya melanjutkan kegiatannya. Baginya ini terlalu menggemaskan.

Namun semakin lama Tzuyu semakin mengeratkan pelukannya. Menyembunyikan wajahnya di perut Jihyo dengan erat.

Jihyo mengelus kepala yang ada di pahanya itu. Terpaksa ia menghentikan aktivitas karena merasa bahwa kelakuan Tzuyu ini sedikit aneh.

"Kenapa, Tzu?" Tanya Jihyo lembut.

"Nggak mau pulang!" Jawab Tzuyu. Jihyo terkekeh. Ia mengangkat dagu Tzuyu hingga menatap matanya.

"Manja ih" ucap Jihyo. Tzuyu langsung duduk. Menatap Jihyo dengan tatapan lembutnya.

"Aku bakalan kangen!" Ucap Tzuyu. Jihyo tersenyum dan menyingkirkan rambut Tzuyu yang menghalangi pipinya.

"Aku juga!" Balas Jihyo, membuat dada Tzuyu berdegup kencang.

Entah kenapa malam ini Jihyo begitu terlihat cantik di matanya. Kaos kebesaran dengan celana pendek sepaha itu membuat Jihyo terlihat sangat menggemaskan.

"Besok aja lagi packingnya!" Ucap Tzuyu seraya menyingkirkan barang-barang miliknya dari tangan Jihyo dan juga dari atas kasur. Jihyo jadi bingung karena itu.

"Besok masih ada waktu!" Ucap Tzuyu. Tangannya kini menyentuh pipi Jihyo, mengelusnya lembut sehingga membuat perempuan bermata bulat itu memejamkan matanya.

"Malem ini fokus sama aku aja" Tzuyu berbisik lembut tepat di depan bibir Jihyo, membuat Jihyo semakin kehilangan akal karena deru napas Tzuyu terasa lembut menyapu wajahnya.

"Let me kiss you Jihyo" ucap Tzuyu. Jihyo mengangguk. Tzuyu tanpa ragu segera mempertemukan bibirnya dengan bibir Jihyo, mengecupnya pelan dengan tangan mengelus-elus pipi gembilnya. Jihyo tak bisa apa-apa karena ciuman Tzuyu semakin terasa lembut dan menuntut. Lumatan dan sedikit gigitan kecil Tzuyu berikan. Bahkan sekarang Jihyo sudah berada di bawah kungkungan Tzuyu Jantung Jihyo berdegup kencang. Kupu-kupu berterbangan di perutnya.

Tok tok tok

Suara pintu kamar diketuk pun terdengar

"Tzuyu sayang udah packing?" Dan Mama Tzuyu berteriak dari luar sana.

"Holly cricket!"

___________
29-10-2020

Oh my God sorry guys if this chapter a lil bit disgusting. Oh nooooo I hate my mind!!!

My Dearest Cousin (Jitzu)Where stories live. Discover now