War Of Hormones | 28

4.6K 501 61
                                    

Winter Bear - Kim Taehyung ( V ) of BTS

Tandai bagian yang typo...

Kata dokter, kandungan Prilly baik-baik saja. Tak ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Mungkin yang perlu dikhawatirkan adalah, bagaimana bisa Ali tetap berada di samping Prilly disaat dia mengalami morning sickness. Morning sikcness yang dialaminya tidak terlalu sering. Hanya saja, ketika morning sickness, dia ingin selalu berada di samping Prilly, tak mau berjauhan.

Seperti sekarang contoh nyatanya. Sehabis cek kandungan, dia membawa Prilly makan di tempat makan lesehan yang sama sekali belum pernah dikunjungi olehnya. Entahlah, tiba-tiba dia ingin makan di tempat makan lesehan tersebut. Saat sedang enak-enaknya makan, tiba-tiba ada jelmaan jailangkung yang datang tak diundang dan pulang tak diantar menghampirinya dan Prilly. Ah, mungkin lebih tepatnya menghampiri dan menyapa Prilly.

Siapa lagi kalau bukan Devon.

Dia kesal karena Devon mengabaikan keberadaannya meski Prilly memperingati Devon jika ada dia diantara mereka. Dengan sangat menyebalkan, Devon seolah-olah tak melihatnya. Menganggapnya mahluk halus.

Devon tiada hentinya melemparkan topik pembicaraan pada Prilly dan sialnya...ibu dari anaknya itu malah merespon sehingga keduanya asik mengobrol. Sedangkan dia, tak berselera makan. Hingga saat dia akan meneguk habis es jeruknya, tiba-tiba dia merasakan mual yang langsung memutuskan obrolan seru antara Prilly dan Devon.

Prilly mendekatinya dan memijat tengkuknya. Namun bukannya mendingan, mualnya semakin menjadi-jadi. Apalagi saat tak sengaja menatap Devon yang menatapnya kesal.

Tentu saja dia dan Prilly menjadi pusat perhatian pengunjung lain yang makan di tempat lesehan tersebut. Tak mau menjatuhkan harga diri, dia meminta Prilly memapahnya meninggalkan tempat lesehan tersebut setelah membayar semua makanan yang dipesannya dan Prilly.

Dan sialnya, si jelmaan jailangkung itu mengambil kesempatan dalam kesempitan dengan memanfaatkan keadaan. Devon dengan wajah tanpa dosanya mengatakan pada si pedagang jika makanan yang Devon beli dibayarkan olehnya sehingga uangnya sebesar dua puluh lima ribu terbuang sia-sia hanya untuk membayar bebek goreng yang Devon beli. Dia pelajar, uang segitu begitu berharga. Bisa beli bensin sampai full.

Mengabaikan masalah uang, dia dibantu Prilly meninggalkan tempat lesehan tersebut. Tubuhnya lemah dan ingin sekali muntah, tapi dia tahu tempat sehingga yang dia lakukan adalah, menahannya.

Dan karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk mengendarai mobil, akhirnya dengan sangat terpaksa dia menyetujui usulan Prilly meminta bantuan Devon untuk mengendarai mobilnya. Sebenarnya dia tak rela mobil fortuner putih kesayangannya disentuh Devon, tapi demi keselamatan, mau tak mau dia harus rela.

Hingga pada akhirnya, Devon menjadi sopir. Dia dan Prilly berada di belakang dengan posisi yang menguntungkannya, tiduran dengan kepala berada di pangkuan Prilly. Saat wajahnya berhadapan dengan perut Prilly, entah hilang kemana rasa mual yang dia rasakan. Yang ada justru, rasa mengantuk dan lembutnya usapan tangan Prilly di keningnya hingga tak butuh waktu lama, dia terlelap.

Tak lama setelah itu, dia terbangun. Melihat sekitar, dia terkejut karena dia sudah ada di kamarnya dengan Prilly yang masih setia menemaninya. Ajaibnya, kepalanya tetap berada di pangkuan Prilly dan wajahnya yang tetap menghadap perut Prilly.

War Of HormonesOù les histoires vivent. Découvrez maintenant