13. Alergi

153K 18K 2K
                                    

Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti

Jangan lupa untuk vote dan coment~

Alexa menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Hari ini Alexa sedikit kesiangan karena semalam ia maraton menonton drakor sampai pukul 2 pagi.

Akibat dari tawuran kemarin, seluruh fasilitas Alexa disita oleh Naya dan Elang kecuali ponselnya. Kini Alexa menunggu grab yang akan mengantarkannya menuju sekolah. Sesekali ia menggerutu karena grab pesanannya belum datang.

Seorang laki-laki memberhentikan motornya tepat dihadapan Alexa lalu bertanya, "atas nama Alexandra Maheswari?"

Alexa mengangguk, "ayo berangkat sekarang, saya udah telat nih bang."

"Kemana neng? Ke pelaminan?" tanya orang itu.

"Neraka." jawab Alexa ketus, ia benar-benar jengkel pada orang yang ada dihadapannya saat ini.

"Bercanda buset, serem amat ngajak ke neraka." canda orang itu lalu memberikan helm pada Alexa.

"Biar saya yang bawa," ucap Alexa yang membuat orang tersebut melongo.

Karena kesal tidak ada respon dari laki-laki itu, Alexa pun mendorong orang tersebut agar mundur dari duduknya lalu ia yang membawa motor.

Alexa yang membawa motor seperti orang kesetanan pun membuat laki-laki yang duduk dibelakangnya terus histeris. Sesekali laki-laki itu membaca doa untuk keselamatannya. Ia seakan mengingat banyaknya dosa-dosa yang telah ia perbuat saat hampir saja Alexa menabrak bus. Bahkan laki-laki tampan itu dengan lancangnya memegang bahu Alexa sangking takutnya.

Hanya butuh 10 menit untuk Alexa sampai di sekolah. Ia membuka helmnya lalu menyerahkannya pada laki-laki itu. Ia terkekeh melihat wajah pucat tukang grab tersebut. Alexa merogoh kantong sakunya lalu memberikan uang seratus ribuan pada laki-laki itu.

"Makasih bang, jangan kapok ya," ucap Alexa lalu pergi masuk ke dalam sekolah.

"Cantik-cantik tapi sadis kalo bawa motor." gumam laki-laki itu lalu mulai menjalankan motornya.

Alexa berjalan di koridor sekolah. Seketika ia memberhentikan langkah kakinya saat melihat Arthur berada di ruang OSIS. Ia pun mengeluarkan kotak bekal yang ia bawa lalu menghampiri Arthur yang sibuk dengan kertas ditangannya.

"Buat lo," ucap Alexa seraya menyodorkan kotak bekalnya pada Arthur.

Arthur mendongakkan kepalanya, menatap Alexa sekilas lalu mengambil kotak bekalnya. Karena tidak ingin mengganggu Arthur yang tampak sibuk, Alexa memutuskan pergi menuju kelasnya.

***

Suasana kantin tampak heboh tidak seperti biasanya. Karena penasaran, Alexa dan teman-temannya buru-buru melangkahkan kakinya masuk ke dalam area kantin.

Alexa membulatkan matanya saat melihat wajah pucat Arthur yang memuntahkan makanan yang ia buat. Buru-buru Alexa menghampiri Arthur.

"Arthur kenapa?" tanya Alexa panik.

"Nanti gue jelasin, sekarang kita bawa Arthur ke rumah sakit," ucap Revan yang memapah tubuh Arthur dan dibantu oleh Kevin.

Alexa mengigit bibirnya, ia benar-benar khawatir pada Arthur. Sepertinya ada masalah dengan makanan yang ia buat. Alexa pun memutuskan ikut menyusul Arthur ke rumah sakit dengan bantuan teman-temannya.

Saat ini Arthur sedang ditangani oleh Dokter. Alexa, Revan dan Kevin menunggu diluar. Tidak lama pun Dokter keluar ruangan setelah selesai memeriksa keadaan Arthur.

"Dimana keluarga pasien?" tanya Dokter itu bingung.

"Saya dok," ucap seorang wanita paruh baya yang datang menghampiri mereka.

"Begini, pasien alergi terhadap kerang betul?" tanya Dokter tersebut. Wanita paruh baya itu pun mengangguk.

"Apa pasien tadi makan kerang?" tanya Dokter membuat wanita paruh baya itu menggelengkan kepalanya.

"Arthur makan bekal yang saya buat, dan saya menaruh kerang saus tiram di kotak bekal tersebut." terang Alexa membuat wanita paruh baya itu kaget.

"Untung saja pasien cepat dibawa ke rumah sakit, bila terlambat bisa membahayakan nyawa pasien. Untuk saat ini pasien harus dirawat, besok baru diperbolehkan pulang. Saya akan menuliskan resep obat untuk pasien, nanti ibu bisa tebus di apotek." jelas Dokter tersebut lalu pergi.

Plakk

Tamparan keras mendarat di pipi Alexa. Wanita paruh baya itu menatap tajam ke arah Alexa. Marinda selaku ibu tiri Arthur benar-benar marah pada Alexa.

"Jauhi anak saya. Kamu membuat anak saya hampir mati!" bentak Marinda membuat mereka menjadi pusat perhatian.

"Sa-saya tidak tahu bila Arthur alergi pada kerang," cicit Alexa.

"Omong kosong. Gadis murahan seperti dirimu ingin mendekati Arthur? Tidak bisa!" ejek Marinda.

"Saya sudah menjodohkan Arthur dengan gadis pilihan saya yang pastinya jauh lebih baik daripada kau." sambung Marinda.

Tubuh Alexa bergetar. Revan pun merangkul bahu Alexa, membawanya pergi menjauh dari Marinda. Saat Marinda akan menyusul Alexa, buru-buru Kevin mencegahnya.

"Gue anter lo pulang," ucap Revan seraya menyodorkan helmnya pada Alexa.

Alexa hanya menurut saja. Entah mengapa ucapan Marinda terus terngiang-ngiang di kepala Alexa.

Apa benar Arthur akan dijodohkan? Alexa harus tetap bertahan atau menyerah?

***

Revan memberhentikan motornya tepat didepan gerbang mansion Alexa. Setelah mengucapkan terimakasih, Alexa pun masuk ke dalam mansion.

"Tumben pulang jam segini, kamu bolos ya?" tuduh Naya.

"Guru-guru rapat, semua murid dipulangkan." alibi Alexa.

"Sana ganti baju dulu lalu makan." titah Naya.

Alexa mengangguk. Ia berjalan menaiki tangga menuju kamarnya berada. Nanti ia akan menanyakan keadaan Arthur pada Kevin.

TBC

(Abang grab, mau order?)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Abang grab, mau order?)

Hallo readers...
Kemarin ga mood ngetik, jadi ga update deh. Maapkeun ya:v

Jangan lupa untuk vote dan coment agar Author semakin semangat nulis ceritanya hehe♥️

Follow Instagram @aniintnputri_
Spam like juga postingan aku🤪

NEXT?

COLD KETOS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang