39. Tersebar

163K 15.6K 1.6K
                                    

Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti

Jangan lupa untuk vote dan coment~

Alexa telah rapih dengan seragam sekolahnya. Ia dengan santai merias wajahnya di depan cermin. Tidak lupa juga ia mengikat rambut panjangnya menjadi satu.

"Kenapa?" tanya Alexa melirik Arthur. Ia merasa risih karena sedari tadi Arthur terus menatapnya tajam dan intens, tidak seperti biasanya.

Arthur membuka lemari pakaiannya. Ia mengambil baju putih seragamnya lalu melemparkannya tepat mengenai wajah Alexa membuat si empunya jengkel.

"Ganti," ucap Arthur datar.

"Kenapa harus ganti coba, makin hari kamu makin aneh aja." gerutu Alexa lalu melempar baju putihnya ke atas ranjang membuat Arthur melotot.

Arthur mengambil baju putih tersebut lalu menyodorkannya pada Alexa, "ganti sekarang!" gertak Arthur menatap Alexa tajam.

"Alasannya?" tanya Alexa menantang.

"Baju kamu terlalu kecil, ketat banget!" jawab Arthur seraya menarik-narik baju yang dikenakan Alexa.

"Ini tuh ngepas di badan aku, ga ngetat!" bantah Alexa. Arthur kembali possessive membuat Alexa jengkel setengah mati.

Arthur melangkahkan kakinya, memojokkan Alexa di tembok. Mengurung tubuh kecil Alexa dengan kedua tangannya. Mata tajamnya tidak lepas dari mata Alexa yang menyiratkan ketakutan.

"Ganti atau..." bisik Arthur tepat di telinga Alexa.

"Aku gantiin sekarang." sambung Arthur.

"Iya aku ganti! Puas kamu?!" teriak Alexa kesal. Ia mendorong tubuh Arthur agar menjauh lalu mengambil baju di tangan Arthur. Alexa pun masuk ke dalam kamar mandi dengan perasaan kesal. Kini satu sifat Arthur yang kembali terungkap, laki-laki itu begitu mesum pada Alexa.

Arthur terkekeh. Melihat wajah Alexa yang kesal adalah kesenangan Arthur. Alexa tampak sangat lucu sehingga membuat Arthur ingin menerkamnya sekarang juga.

Arthur menyuruh Alexa untuk ganti bajunya karena ada alasan. Alexa sedang hamil, ia tidak ingin anaknya sesak nafas di dalam perut Alexa. Pikiran Arthur memang konyol, tapi ia sangat menjaga janin dan juga Alexa agar tetap sehat.

Selama Alexa hamil pun aura Alexa tampak berbeda. Ia semakin cantik dan bersinar. Tubuhnya pun semakin berisi dan seksi. Tentu saja Arthur tidak ingin berbagi, jadi mulai sekarang ia akan menyuruh Alexa untuk memakai bajunya yang kebesaran.

Alexa keluar dari kamar mandi dengan wajah kesal. Baju Arthur yang ia pakai sangat kebesaran di tubuh kecilnya. Walaupun begitu, Alexa tampak sangat menggemaskan dengan baju kebesaran yang ia pakai.

Arthur mengambil tasnya dan juga tas Alexa. Dengan senyum tipisnya, Arthur menggandeng tangan Alexa keluar kamar untuk sarapan. Semenjak mengetahui bila Alexa hamil, Arthur mempekerjakan seorang pembantu. Arthur benar-benar tidak ingin membuat Alexa kelelahan dengan pekerjaan rumah.

Alexa sarapan dengan tenang. Sesekali matanya menatap Arthur sinis. Lihat saja nanti, Alexa akan membalas perbuatan Arthur. Pisah ranjang contohnya. Membayangkannya saja sudah buat Alexa tersenyum-senyum sendiri.

"Kesambet?" tanya Arthur datar seraya melirik Alexa sekilas.

"Mikirin Adrian, nanti malem aku mau kencan sama dia." jawab Alexa santai.

Arthur mendelik tajam, "silahkan, paling besoknya kamu ga bisa jalan seharian," ucap Arthur datar.

Alexa meneguk salivanya. Astaga, membayangkan ucapan Arthur membuat ia bergidik ngeri. Arthur tidak pernah main-main dengan ucapannya.

COLD KETOS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang