28. TUAN LEE?

4.2K 630 415
                                    

+ teorinya membingungkan ga sih? Bhakss, aku jg puyeng sendiri😭🤧

Mau ada season 2 sama season 3 ga?
Kalau mau jawab ya🤗❤️

Happy reading-!

Haneul membuka jendela rumahnya. Hari ini ia tinggal sendirian di rumahnya, Tuan Lee sedang lembur. Semalam pria itu yang memberitahu Haneul, dengan berat hati Haneul mengiyakan saja.

Ia juga heran, mengapa ayahnya ini sering sibuk dan tak mementingkan dirinya. Sekarang ini, Taeyong sudah tidak ada lagi di samping Haneul.

Rasa sedihnya semakin menjadi-jadi ketika mengingat kakak lelakinya. Apalagi di saat Jaehyun mengucapkan segala kejujurannya. Hal itu membuat Haneul bimbang.

Bagaimana jika itu hanya omong kosong Jaehyun saja? Bagaimana jika Jaehyun hanya beralasan agar ia bisa menarik hati Haneul lagi?

"Berat juga ya tinggal sendirian..." lirih Haneul. Tanpa di sadari, sepasang mata tengah menatapnya dari sebrang sana. Jaemin menghela nafasnya ketika Haneul kembali bersedih.

"Sedih lagi ya, hm?" tanya Jaemin sambil melihat gerak-gerik Haneul dari kamarnya. Ini memang sudah rutinitas Haneul dan Jaemin sejak SMA, setiap pagi selalu di sambut baik itu Jaemin ataupun Haneul.

Keduanya mengawali pagi dengan sapaan walau terhalang oleh jalan raya, itu tak membuat Haneul ataupun Jaemin merasa sedih, malahan senang.

Persahabatannya utuh, dari masa ke masa.

"Aku tetep harus ceraiin, Jaehyun. Aku ga mau tau, kalau bukan dia yang ngehamilin Rose, terus siapa?" tanya Haneul kebingungan.

Haneul menghembuskan nafasnya. Lebih baik ia pergi mandi dan membereskan rumahnya yang sedikit berantakan ini, setelah selesai ia akan menonton tv saja, paling mengajak Jaemin kemari.

Lelaki itu pun telah keluar dari kampus, ia memang tak menunjukan sosoknya di kampus itu. Padahal semua temannya sudah membujuk Jaemin, tetapi Jaemin tetap pada pendiriannya untuk keluar dengan alasan ingin menemani Haneul.

"Ya udah deh, mau mandi aja."

***

Jaehyun menatap setiap berkas-berkas kantornya. Sebenarnya ia lelah untuk menanggung semua ini, tapi bagaimana lagi, ini sudah tanggung jawabnya.

Pintu ruangan dibuka oleh seseorang, yaitu istrinya—Rose. Perempuan itu tampak bahagia, karena semalam Jaehyun baru saja mengirimkan sejumlah uang pada rekeningnya, yang hutang itu.

Senangnya bisa membodohi Jaehyun.

"Makasih ya, Sayang. Udah bayarin hutang aku," kata Rose lalu duduk di samping Jaehyun. Lelaki itu tak menjawab, ia memfokuskan pada berkas-berkas itu.

"Jae, sibuk banget ya?" tanya Rose yang membuay Jaehyun menoleh. "Kenapa?" Jaehyun bertanya balik.

"Gapapa, cuma bosen aja. Pergi jalan-jalan gitu yuk," ajak Rose menarik tangan Jaehyun. Tapi lelaki itu menggelengkan kepalanya. "Kapan-kapan aja ya, tugas aku masih banyak, kamu jalan aja sama temen-temen."

"Jae, kok gitu?" cebik Rose lalu melipat kedua tangannya di depan dada. Jaehyun memutar kursi kerjanya, menatap Rose. "Kamu ga liat? Tugas aku bejibun gini, ngertiin lah sehari aja! Lagipula kamu juga kerjaannya keluyuran doang!"

[✔️]1. HOME Where stories live. Discover now