33 | Rahasia

20.3K 1.7K 76
                                    

❇❇❇

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❇❇❇


Di tempat bercat putih itu, seorang gadis tengah berbaring lemah di sebuah ranjang. Raya yang melihat kondisi Senja yang sangat pucat membuat dia sangat khawatir. Namun, untung saja tidak lama kemudian sahabatnya itu membuka matanya.

"Senja lo mau minum? Gue ambilin ya," ucap Mentari. Kini gadis itu duduk di kursi samping ranjangnya. Sedangkan Raya, gadis itu belum pulih betul, alhasil ia hanya duduk bersandar di sofa dengan Angkasa yang menemaninya. Dan untuk para cowok yang lain duduk di karpet yang telah disediakan.

Senja mengangguk pelan dan berusaha untuk bangun. Mentari seketika membantu Senja.

"Pelan pelan aja, Sen," ujar Mentari.

Setelah itu Mentari mengambilkan segelas air putih kepada Senja, dan Senja pun meminumnya.

"Eh Bima tadi kok lama banget ya ketemu dokternya? Sampai sekarang belum balik-balik," tutur Raya pada lainnya.

"Bentar lagi paling juga balik dia, Ra," ucap Angkasa diangguki yang lainnya.

"Bima? Dia kenapa ketemu dokter?" tanya Senja pelan.

"Tadi dokter mau ketemu sama keluarga lo, Sen, mau bicarain sesuatu gitu. Tapi berhubung tante sama om gak ada, jadi tadi Bima ngajuin dirinya buat gantiin mereka," ungkap Mentari.

Senja kini mulai menegang, apa Bima kini sudah mengetahui apa penyakitnya sekarang?

Bersamaan dengan itu, semua perhatian tertuju pada seseorang yang baru saja membuka pintu.

"Bima, lo udah bicara sama dokter? Terus kata beliau apa, Senja nggak kenapa-napa kan?" Raya mengajukan beberapa pertanyaan pada Bima.

Raut wajah dari Bima sama sekali tidak terbaca, dia belum menjawab pertanyaan dari Raya. Dia justru menatap lekat kepada Senja.

"Bim," panggil Awan karena cowok itu tidak kunjung menjawabnya.

"Bisa gue ngomong sama Senja berdua aja?" ucap Bima datar.

"Hah? Emang kenapa?" tanya Raya bingung.

"Udah, Ra, mungkin ada hal serius yang mau dibahas sama Bima ke Senja. Kalau gitu kita keluar dulu aja," tutur Dirga.

"Tapi Senja–"

"Raya, percaya sama Bima, dia bakal jaga Senja kok. Sekalian kita balik dulu aja, Ra, kamu masih keliatan pucet gitu," ucap Angkasa lembut.

"Ya udah deh kalau gitu. Senja gue balik dulu ya, jaga kesehatan lo," ujar Raya dengan senyuman yang dibalas anggukan pelan dari Senja.

Beberapa saat kemudian mereka pun meninggalkan Senja dan Bima di ruangan itu sendiri.

ANGKASARAYA [END]Where stories live. Discover now