42 | Tragedi Masa Lalu

20.6K 1.6K 119
                                    

▪️▪️▪️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪️▪️▪️

Angkasa menatap jengah seseorang yang sedang berada di depannya. Sembari bersedekap dada, ia melontarkan pertanyaan.

"Kenapa lagi sih Kek, manggil aku ke sini?" tanya Angkasa. Kalau saja ia tidak diancam oleh Gio sebenarnya ia malas datang ke sini.

Gio terkekeh. "Ternyata kamu ini tidak sabaran ya."

Angkasa memutar bola matanya. "To the point ajalah, Kek."

"Kakek mau memberitahu sesuatu padamu." Gio tersenyum, tersirat maksud terselubung di dalam senyumannya itu.

"Tentang apa?" Nada suara Angkasa terdengar ketus.

Bukannya menjawab, Gio dengan santainya menyesap kopi miliknya. Bersikap setenang mungkin.

"Waktu aku nggak banyak, kalau kakek nggak cepetan cerita mendingan aku pergi aja!"

Gio berdeham sebentar.

"Dulu saya pernah bercerita tentang anak buah saya yang saya suruh untuk membunuh seorang wanita kan?"

"Wanita yang mana? Selama hidup, kakek sudah banyak sekali membunuh manusia," ucap Angkasa datar.

"Ketika kamu masih kecil, saya pernah kan mengajak kamu berekreasi, dan mirisnya saat itu malah ada kasus pembunuhan?"

"Nggak ingat, udah lupa." Angkasa menjawab tanpa berpikir.

"Coba kamu ingat-ingat lagi," pinta Gio.

"Tujuan Kakek ini sebenarnya apa sih? Kok tiba-tiba ngomongin pembunuhan," batin Angkasa bertanya-tanya.

Angkasa diam seraya berpikir kapan tepatnya kejadian yang dimaksud oleh Gio tersebut.

"Bagaimana sudah ingat?"

"Belum," jawab Angkasa.

Saat ia mengingat-ingat, secercah ingatan masa lalunya muncul di benak Angkasa.

Dulu ia sangat menghormati sekaligus menyayangi Gio, sebelum Angkasa tahu mengenai perbuatan keji yang dilakukan kakeknya selama ini.

Angkasa terus mengingat...

Sepuluh tahun yang lalu Angkasa diajak Gio berekreasi ke semua taman bermain di dekat danau. Ia sangat bahagia kala itu. Gio dan Angkasa kecil bermain sepeda air bebek.

Tidak disangka saat itu juga ada tragedi yang menewaskan wanita berumur tiga puluh limaan, mati ditembak oleh orang tidak dikenal. Perahu sampan yang mereka naiki oleng hingga menyebabkan mereka tercebur ke danau.

Samar-samar Angkasa melihat gadis kecil yang menangis kesusahan itu berenang apalagi melihat kondisi ibunya yang berlumuran darah, pasti gadis kecil itu sangat syok.

ANGKASARAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang