47 | Kecewa

36.1K 2.2K 304
                                    

▪️▪️▪️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

▪️▪️▪️

Setelah meninggalkan Raya, Angkasa dan Venus berhenti di sebuah taman yang tak jauh dari tempat kejadian sebelumnya.

Mereka duduk di salah satu kursi taman. Keadaan di taman saat ini tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa anak kecil dan penjual keliling yang tengah berhenti di sana.

"Nah udah selesai," ucap Angkasa setelah mengobati Venus. Sebelumnya tadi Angkasa berhenti di apotek untuk membeli obat merah untuk mengobati luka Venus.

Venus tersenyum. "Makasih, Sa."

Angkasa menatap lekat Venus. "Maaf ya, Ve, gara-gara Raya tadi kamu jadi luka kaya gini. Aku gak habis pikir kenapa dia bisa ngelakuin ini ke kamu."

"I-iya Sa gak papa kok," ujar Venus terbata-bata. Lalu dia menatap sekelilingnya.

"Emm... Angkasa aku ke sana dulu ya." Venus menunjuk ke arah pedagang.

"Mau ngapain ke sana?"

Venus menunjuk salah satu penjual es krim. "Mau beli itu, anggap aja buat ucapan terima kasih dari aku karena kamu udah ngobatin luka aku."

"Tapi kaki kamu kan lagi sakit, Ve, biar aku aja yang beliin ya."

Venus menggeleng. "Nggak papa, lukanya kan udah kamu obatin, bentar lagi juga sembuh."

"Beneran udah nggak papa?"

"He'um," balas Venus sambil tersenyum manis.

Angkasa terkekeh. "Ya udah deh, hati-hati ya."

"Ay ay kapten!"

Venus pun pergi menghampiri pedagang es krim tersebut, meninggalkan Angkasa sendiri.

Angkasa mengeluarkan ponselnya sembari menunggu Venus. Akan tetapi, ponsel Venus berdering berkali-kali yang gadis itu tinggal di sampingnya.

"Ini HP-nya Venus ketinggalan di sini. Siapa sih yang nelpon terus?" Angkasa mengambil ponsel Venus, namun panggilannya sudah berhenti.

Angkasa ingin meletakkan kembali ponsel tersebut, akan tetapi perhatiannya tertuju pada riwayat pesan dari ponsel Venus. Mengapa di sana ada nama Raya, bukankah Venus tidak pernah mengirim pesan pada Raya. Mereka kan tidak seakur itu, pikirnya.

Karena rasa penasarannya yang mencuat, ia pun membuka pesan itu. Matanya membola saat melihat isinya.

Venus mengirim fotonya saat ia sedang bersama Venus. Lancangnya dia, Angkasa geram, sejak kapan Venus berfoto dengannya. Ditambah lagi dengan isi pesan dari Venus yang menyuruh Raya untuk tidak mengganggu dirinya dengan gadis itu. Ini tidak bisa dibiarkan.

Angkasa menatap tajam pada Venus yang baru saja datang.

"Angkasa ini es krim buat kamu." Venus menyodorkan es krim tersebut kepada Angkasa dengan tersenyum.

ANGKASARAYA [END]Where stories live. Discover now