44 | Pengorbanan Jupiter

19.9K 1.7K 113
                                    

▪️▪️▪️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪️▪️▪️

Malam ini udara terasa lebih dingin dari biasanya. Setelah berkumpul dengan teman-temannya di markas Canopus, Jupiter berencana untuk pulang lebih cepat. Ia ingin segera sampai ke rumah, untuk melihat kondisi ibu dan adiknya. Entah kenapa perasaannya tidak enak, seperti ada seseorang yang membutuhkannya.

Ia memilih melewati jalan yang tidak biasanya ia lewati, hanya untuk mempersingkat waktu tempuh. Ketika ia sedang mengendarai motor, tiba-tiba dari arah berlawanan ada beberapa mobil yang melesat dengan kecepatan tinggi. Sampai-sampai ia sedikit oleng karena hampir terserempet.

Jendela mobil itu sedikit terbuka, Jupiter terkesiap kala netranya melihat ada Raya yang tengah pingsan di dalam salah satu mobil tersebut.

"Gue nggak salah liat, itu tadi Raya kan?" gumamnya seraya melihat mobil-mobil itu yang kian menjauh.

Sesaat kemudian ia mengedikkan bahu, merasa bodo amat dengan hal yang barusan ia lihat.

Namun, sebesar apapun ia acuh, hatinya tetap saja merasa gundah. Seperti ada yang menariknya untuk menyelamatkan Raya.

Jupiter menghela napas, rasa kasih sayangnya sebagai seorang kakak mengalahkan egonya. Walaupun Raya bukan adik kandungnya, tetap saja Raya adalah saudaranya. Akhirnya pun ia membalikkan motornya mengikuti mobil-mobil tersebut, ingin tahu akan dibawa ke mana gadis itu.

Dari kejauhan ia melihat mobil mobil itu berhenti di depan rumah yang tampak usang, Jupiter mengernyit. Jujur saja ia belum paham mengenai situasi yang sedang terjadi ini.

Di sana terdapat banyak sekali orang berbadan besar juga berotot, firasatnya menjadi lebih tidak enak. Setelah turun dari motor ia berjalan mengendap-endap menuju rumah kosong itu. Ia mengecek satu persatu ruangan melalui jendela. Lumayan susah untuk mengetahui ruangan mana yang digunakan untuk menyekap Raya itu, pikirnya.

Dari ujung lorong ia mendengar keributan di depan sana. Ia jadi merasa lebih penasaran dengan apa yang sedang terjadi. Kemudian ia berjalan ke tempat di mana keributan itu terjadi.

Jupiter terkejut, itu Angkasa dan anak-anak Universe sedang berkelahi dengan orang-orang berotot itu. Menurutnya ia tidak perlu ikut campur lebih baik dia menyembunyikan diri saja daripada harus berurusan dengan mereka. Namun, tetap saja lagi-lagi rasa penasaran mengalahkan pikirannya ia mengikuti ke mana langkah kaki Angkasa.

Ketika di dalam ruangan tersebut ada seseorang yang menodongkan pistol ke arah Raya, Jupiter tidak bisa tinggal diam.

Ia harus melindungi gadis itu, kata hati kecilnya.

Jantungnya berdebar kencang saat beberapa detik lagi, orang itu akan menarik pelatuknya. Dengan cepat ia keluar dan berlari dari persembunyiannya.

"RAYA."

"ANGKASA."

"AWAS."

DOR!!

Tepat saat ia mendorong mereka, pelatuk itu ditarik. Mengakibatkan Jupiter terkena tembakan tersebut. Darah segar pun mulai keluar dari punggungnya.

ANGKASARAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang