Unspoken : : 15

3.4K 434 131
                                    

Asmita termenung di sofa, memikirkan kejadian yang baru saja terjadi

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Asmita termenung di sofa, memikirkan kejadian yang baru saja terjadi. Derap langkah seseorang terdengar. Asmita bangkit dari duduknya, menghampiri Arya yang berjalan mendekat.

"Mas," ucapnya seraya berjalan memeluk Arya.

Arya melepas pelukan itu dengan emosi yang masih berusaha ia tahan.

"Mas? Mas kenapa?"

"Asmita." Arya menekan kalimatnya. "Kamu udah keterlaluan!"

"Apa yang udah aku lakuin?" tanya Asmita tanpa dosa.

"Apa yang udah kamu lakuin?" tanya Arya sekali lagi. "Anak kita hampir mati KARENA KAMU!!!"

"Anak kamu aja, Mas! Bukan kita! Aku nggak ngerasa dia anak aku," balas Asmita.

"Ingat? Siapa yang dulu kamu sering gendong? Siapa yang dulu kamu sering suapin makan? Siapa yang dulu selalu kamu peluk dan cium setiap hari? HAH?!!" tanya Arya. "BHANU, MITA! BHANU!!!"

Arya menatap istrinya geram, "Dan sekarang kamu mau bunuh dia?"

"Aku nggak salah, Mas! Dia yang minta aku buat bunuh dia!"

"DAN KENAPA KAMU MAU NGELAKUINNYA?!!" Emosi Arya semakin tidak terkontrol. "Apa kamu seseneng itu liat Bhanu mati, hah? Kalau Alya nggak dateng, anak kita udah mati, Asmita!!"

"BAGUS, MAS! BAGUS!" Asmita meneteskan air matanya. "Bagus kalau dia cepet mati! Mau dikubur di mana? Dengan senang hati aku siapin tanah untuk dia!"

Tuhan..., batin Arya dalam hatinya. Ia tidak tahu lagi harus pakai bahasa planet mana agar Asmita bisa sadar. Hati istrinya sudah tak dapat tertolong lagi. Arya memejamkan mata, membiarkan buliran air jatuh begitu derasnya. "Kalau Bhanu beneran mati hari ini, kamu bakal masuk penjara karena kasus pembunuhan, Mita! Tega kamu, ya?"

Asmita membuang muka. Ia mengepalkan tangannya yang bergemetar.

"Alasan kamu benci sama Bhanu itu konyol banget, Mita! KONYOL!!!" ujar Arya.

"Di sini Bhanu yang salah, Mas. Bukan aku." Asmita menggeleng.

"Dulu Bhanu masih kecil, Mita!! Dia nggak ngerti apa-apa." Arya berjalan mendekat. "Kenapa kamu nggak marah sama Mas aja, hah?! Mas yang nggak becus jaga Bhanu sampai dia masuk ke dalam dan menghancurkan impian kamu. Di sini Mas yang salah! Mas yang nggak becus jaga Bhanu. Bhanu masih kecil, Mita! Dia nggak ngerti apa-apa saat itu. Kenapa kamu malah hukum dia, hah?!"

"Pokoknya Bhanu salah!!"

Arya menjambak rambutnya frustasi, "KAPAN KAMU AKAN SADAR, HAH?! KAPAN KAMU AKAN SADAR KALAU INI SEMUA SALAH KAMU?"

"KENAPA MAS BELAIN BHANU TERUS? KENAPA?!!" Tangisan Asmita tumpah.

Arya menggeleng dengan sangat kecewa. Sepertinya segala hal yang telah ia coba untuk menyadarkan kembali istrinya, itu tidak berguna. Karena Asmita masih saja bersikukuh bahwa dirinya benar. "Suatu hari nanti kamu akan nyesel udah ngebuang Bhanu! Kamu akan nyesel udah jahat ke dia! Dan kamu akan nyesel ... atas semua hal yang udah kamu lakuin ke dia!"

UNSPOKEN [TELAH TERBIT]Onde histórias criam vida. Descubra agora