Unspoken : : 23

3.3K 419 72
                                    

Bhanu menghentikan laju sepeda motornya di tepi jalan tat kala melihat seorang perempuan paruh baya terjatuh di trotoar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bhanu menghentikan laju sepeda motornya di tepi jalan tat kala melihat seorang perempuan paruh baya terjatuh di trotoar. Barang-barang yang wanita itu bawa berserakan. Rasa belas kasih yang menuntun Bhanu untuk segera menghampiri.

"Tante Nala, Tante nggak apa-apa?" Bhanu membantunya bangkit.

Perempuan paruh baya bernama Nala itu mengukir senyum untuk Bhanu. "Nggak apa-apa kok... Tadi Tante maunya beli sayuran, eeh lucu banget malah keseleo kaki sendiri pas jalan." Nala tertawa kecil.

Bhanu terkekeh, "Hati-hati dong, Tante. Pak Usman nggak bakal lari bawa gerobak sayurnya." Bhanu membereskan barang belanjaan Nala.

Detik berikutnya, Bhanu menyerahkan tas belanjaan yang telah rapi itu kepada Nala kembali.

Perempuan paruh baya itu tersenyum, "Bhanu, makasih, ya?"

Bhanu mengangguk. "Sama-sama, Tante."

Nala menyenggol lengan Bhanu, "Ih Bhanu makin ganteng aja."

Bhanu terkekeh. "Ah apanya..."

"Ih bener loh. Kamu itu ganteng banget. Baik lagi. Wuih jadi tambah ganteng," kata Nala. "Kemarin denger-denger kamu ke Jerman, ya? Sempet ketemu Om kamu minggu lalu, katanya kamu ke Jerman buat olimpiade."

"Iya, Tante... Ini baru aja pulang."

"Gimana?" tanya Nala. "Bisa?"

"Alhamdulillah dapet medali emas, Tante." Bhanu tersenyum.

"Masyaallah! Hebat banget! Medali emas di kancah Internasional. Aduuh Tante bangga dengernya. Kamu ini kebanggaan banget." Nala heboh terharu mendengarnya. "Selamat, ya? Kamu hebat! Udah ganteng, baik, pinter lagi."

"Makasih, Tante."

"Gimana orangtua kamu? Mereka tau?" tanya Nala.

Bhanu menghening.

Nala mendekat dan berbicara agak berbisik, "Bunda kamu masih gitu? Masih suka marahin kamu keras-keras?"

Bhanu menggeleng cepat, "E-enggak kok. Bunda nggak pernah dendam sama Bhanu. Dia baik. Nggak pernah marah-marah sama Bhanu."

Hati Nala mencelos seketika. Jelas ia tahu Bhanu berbohong. Bagaimana tidak? Hampir setiap hari dia mendengar keributan dari rumah tetangganya itu. Bahkan keributan tadi siang di rumah Bhanu pun ia dengar. Kemurkaan Asmita yang meluap-luap terhadap Bhanu sudah menyebar. Semua orang tahu bahwa Bhanu menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.

UNSPOKEN [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now