Unspoken : : 22

3.3K 418 20
                                    

Bhanu menyeret koper hitam beroda itu masuk ke dalam rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bhanu menyeret koper hitam beroda itu masuk ke dalam rumah. Ia cukup lelah karena penerbangan pulang tadi.

Objek bundanya yang sedang termenung sedih, membuat kepala Bhanu terpecah belah. Ragu untuk melangkah masuk atau tidak. Ada rasa sesak tersendiri dalam hati Bhanu ketika melihat ibunya tidak menyunggingkan senyuman yang selalu Bhanu sukai. Hati Bhanu ingin masuk untuk ke dalam, tapi logika memaksanya untuk tetap diam di tempat karena takut hal buruk akan terjadi.

Keduanya saling berperang satu sama lain. Bingung harus memilih satu di antara dua. Masuk atau tidak? Setelah satu helaan napas, Bhanu memilih untuk masuk saja.

Asmita menoleh ketika mendengar suara roda koper tergesek di lantai. Dengan emosi yang menggebu-gebu, perempuan paruh baya itu mendekati putranya. Tanpa bertanya atau berkata sepatah pun, tangan Asmita langsung melayang.

PLAAAKK!!

Bhanu terdiam ketika rasa panas langsung menyerbu pipinya. Kali ini Bhanu tidak tahu di mana letak kesalahannya. Tangan itu melayang bebas tanpa terkendali. Membuat otak Bhanu harus berpikir keras untuk mengetahui di mana letak kesalahannya kali ini.

"Dasar anak sialan!"

PLAAAKK!!

Tetesan air mata Bhanu jatuh begitu saja.

"Kenapa kamu pulang lagi, hah?!"

PLAAAKK!!

"Sudah bagus kamu pergi dari hidup saya! Dan sekarang kamu ingin menyaksikan kemenangan kamu? Wah!!"

PLAAAKK!!

Asmita menyerang putranya tiada henti. "Puas kamu buat hidup saya hancur, hah?! Saya pikir kejadian hari itu sudah cukup membuat hidup saya hancur! Tapi sekarang kamu masih saja buat hidup saya hancur?! Dasar anak pembawa sial!"

PLAAAKK!!

Sungguh, demi apa pun, Bhanu tidak mengerti ada apa ini. Cowok itu menelan salivanya, "Bha-Bhanu... Bhanu salah apa, Bunda?"

PLAAAKK!!

"Ayah kamu mutusin buat cerai dengan saya. DAN ITU KARENA KAMU! APA KAMU PUAS?!"

Jantung Bhanu seperti berhenti berdetak sepersekian detik. Cowok itu terdiam membeku, masih berusaha mencerna ucapan ibunya barusan. Bhanu meneteskan air matanya. Tunggu, tunggu! Dia ... tidak salah dengar, kan?

"Bu-Bunda... Bunda sama Ayah ... mau cerai?" tanya Bhanu tak percaya.

"Iya! IYA! PUAS KAMU, HAH?!" Asmita langsung menjambak rambut anaknya.

Bhanu meringis.

Hanya api kemarahan yang tersirat di mata ibunya. Angkara murka bagai menelan rembulan menjadi gerhana bumi. Bara kebencian mendidih dan meletup-letup, membuat dada Bhanu merasa sesak. "Bu-Bunda..." Bhanu meneteskan air matanya seraya menahan sakit.

UNSPOKEN [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now