Unspoken : : 26

4.7K 438 40
                                    

Penderitaan semua murid di sekolah berakhir dengan selesainya ujian akhir semester

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Penderitaan semua murid di sekolah berakhir dengan selesainya ujian akhir semester. Adnan menempelkan botol air dinginnya ke kepala, merasakan sensasi nikmat setelah kepalanya terasa seperti ingin diledakkan.

"Akhirnya..." Gian mengangkat tangan gembira.

"Akhirnya gue bisa main PS seharian di rumah," tambah Dennis.

"Nilai gue gimana, ya? Jeblok semua tuh," ucap Adnan.

"Makanya, kalau ulangan, nanya sama pakarnya." Gian tersenyum puas. "Gue jadi ngerasa bangga karena duduknya deket sama Bhanu."

"Bhanu adalah sumber kunci jawaban kita!" tambah Dennis.

"Kalian mah enak! Lah, gue? Udah duduk jauh, pas nanya ke Bhanu, dianya nggak noleh lagi," ucap Adnan. "Kayaknya guru punya dendam pribadi sama gue sampai gue dipindahin duduk jauh dari Bhanu."

Gian dan Dennis tertawa. Tertawa puas menertawai Adnan yang malang.

"Siapa suruh hari itu lo ketauan nanya ke Bhanu? Dipindahin, kan? Makanya, kalau mau nanya jawaban, pinter dikit! Jangan sampai ketauan!" ujar Gian. "Mampus lo dipindahin jauh ke bangku depan! Hahahahaha!"

Adnan menjitak kesal kepala Gian.

"Bhanu! Nanti ya!" ajak Olive.

Bhanu mengernyit. "Hm? Nanti? Ngapain nanti?"

"Berburu kunang-kunang!" Olive menggidik bahunya. "Habis sunset, trus nyari kunang-kunang, woah! Impian gue banget!"

"Orang-orang impiannya, kan, jadi pilot dan semacamnya, nah ini malah berburu kunang-kunang," celetuk Gian.

"Emang lo punya cita-cita apa?" tanya Dennis ke Gian.

"Nggak punya sih." Gian menggaruk kepalanya.

Olive melempar krupuknya. "Yeee... Makanya lo jangan suka ngatain impian orang! Lo aja nggak punya impian! Urus diri lo sendiri!"

"Kalau cita-cita gue, pengen nikah muda. Jadi bisa cepet atraksi," ucap Dennis bangga.

"Mesum lo, Anjing!" Adnan menjitak kepala sahabatnya.

Memang. Kecuali Olive, ketiga sahabat Bhanu itu memang tidak ada yang waras. Otaknya sudah pada miring semua bagaikan kapal Titanic. Ada yang mesum, goblok, tolol, dan lainnya. Heran!

Bhanu geleng-geleng, "Nikah sekarang aja, Nis! Silakan!"

"Masalahnya ya, gue itu ... nggak punya cewek," ucap Dennis cemberut. "Trus gue nikah sama siapa dong?"

"KUNTILANAK! HAHAHAHA!" Gian tertawa puas.

"PAS BANGET, ANJIR! KUNTILANAK DISATUKAN DENGAN GENDERUWO!" Adnan berucap puas.

"TRUS NANTI ANAKNYA TUYUL! HAHAHAHA!" Gian tertawa terbahak-bahak, membuat tawanya menular ke Bhanu. Cowok itu tertawa lepas begitu saja.

"Woy! Bhanu ketawa!" pergok Dennis.

UNSPOKEN [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now