Kalila [16]

4.7K 533 3
                                    

Two years later

"Aunty, where's my puzzles?" Avery menarik baju Kalila yang sedang menyibukkan mencuci piring.

"Tunggu sebentar Ave, aku akan mencarikan nya setelah ini." Ia menoleh pada bocah mungil yang beberapa bulan lagi akan tiga tahun itu.

"Ok." Avery berjalan menjauh melanjutkan permainannya yang lain.

"Biar aku Carikan sis, dimana sis letakkan kemarin?" Aby datang dengan tasnya, adiknya itu baru pulang sekolah dan sepertinya pria itu juga karena biasanya dia yang menjemput Aby.

"Di bawah tempat tidur Ave." Jawabnya merasa bersalah menyusahkan adiknya itu.

Aby mengangguk kemudian berlari ke arah yang dimaksudkan olehnya, Kalila memilih melanjutkan cucian piring nya setelah melihat sekilas Avery bermain sendiri.

Ia sempat berhenti ketika mendengar suara langkah berat yang mendekat. Pria itu akhirnya masuk juga.

"Daddy!!" Avery berdiri dari duduknya berlari kencang ke arah ayahnya yang langsung bersiap menyambut pelukannya itu.

"Hi honey, kamu sedang apa?" Tanyanya memperhatikan tumpukan mainan Avery yang berserakan.

"Bermain." Jawabnya polos menatap ayahnya.

Bryan tersenyum tipis meski ia sedikit terkejut melihat betapa berserakan nya mainan putrinya itu.

"Ave, ini puzzle mu." Aby datang dengan sekeranjang puzzles miliknya dan Ave langsung berlari melepaskan pelukannya.

Kini gadis kecil itu sudah sibuk dengan Aby menyusun puzzles mereka di ruangan yang lain meninggalkan ruang tamu yang berantakan.

Bryan menarik nafas, ia sebenarnya ingin langsung istirahat tapi entah mengapa tangannya gatal untum membersihkan mainan itu. Ia melirik Kalila yang masih sibuk dengan piring kotornya. Wanita itu terlihat tidak berniat menyambutnya.

Lagipula sejak kapan Kalila menyambutnya. Mereka tidak sedekat itu. Meski Kalila istrinya. Yah, mereka memang sudah menikah hampir dua tahun dan masih saja seperti orang asing.

Bukan tanpa alasan, mereka yang menginginkannya. Bukan salah satu tapi mereka berdua menginginkannya. Ave juga tidak pernah memanggil Kalila dengan panggilan ibu karena Bryan yang memintanya, begitu juga Kalila mengajukan agar Bryan tidak berharap lebih darinya.

Jadilah mereka hidup seperti orang asing dalam satu rumah.

"Biar aku saja." Entah sejak kapan Kalila sudah berdiri didekatnya dengan keranjang mainan Avery ditangannya dan langsung menarik mainan yang Bryan pegang dengan cepat juga mulai memunguti yang lainnya.

Diperhatikan dengan seksama, Kalila terlihat lelah dan sepertinya wanita itu belum beristirahat sama sekali melihat sekitar rumahnya sudah tertata rapi karena mereka baru saja pindah.

"Kamu membereskan semuanya sendirian?" Ia tahu jawabannya tapi Bryan ingin mendengar langsung.

Kalila berbalik. " Tidak semua, perpustakaan kamu masih berantakan." Jawabnya tanpa menunggu lama menyibukkan diri kembali.

Bryan mengangguk kecil.

Mereka tidak dekat tapi hubungan mereka kasual. Itu yang membuat kenapa mereka bertahan sejauh ini.

"Kalau begitu aku akan membersihkan nya sekarang." Bryan lelah tapi ia tidak mau Kalila bekerja sendirian.

"Jika kamu butuh bantuan, panggil saja aku." Kalila berkata tanpa menoleh.

"Ok."

***

Sudah pukul sembilan malam dan Kalila belum melihat Bryan turun untuk makan malam, Aby dan Avery sudah makan pukul tujuh tadi dan sekarang kedua bocah itu pasti sudah terlelap.

KALILA [END]Where stories live. Discover now