Kalila [18]

4.7K 548 10
                                    

Splash splash

Suara air kolam yang menciprat dan tidak berhenti bergelombang dikarenakan seseorang sedang menikmati sesi berenang nya sendirian tanpa gangguan.

Siapa lagi kalau bukan Kalila.

Yup, dia berbohong.

Mana mungkin dia ke pemakaman yang cukup jauh, lagipula ini sedang libur dan jalanan pasti ramai ia tidak mau menjadi bagian dari halayak ramai itu. Sebenarnya terbesit rasa bersalah dalam hatinya membohongi suaminya itu tapi ia juga ingin me time.

Mengurus keluarga baru mereka membutuhkan tenaga ekstra dan menguras emosinya. Kalila butuh liburan. Dan rumah mertuanya bukan pilihan karena sudah tegambar dibenaknya ia akan menjadi bahan gosip disana.

Keluarga O'connell sangat menentang pernikahan mereka, Kalila terlalu biasa untuk seorang founder seperti Bryan.

Kalila tidak bisa memenuhi kriteria bibit bebet dan bobot mereka.

Ia tidak bisa melepas senyumnya ketika dengan leluasa mengitari kolam itu menggunakan pakaian renang yang tidak pernah ia pakai. Malu dilihat orang.

Dan ia sendirian.

Setidaknya begitulah yang Kalila pikiran tanpa tahu jika kini seseorang sudah mengernyit memperhatikan dirinya dengan melipat tangan di depan dada.

Sosok itu sudah berdiri disana lima menit dan Kalila yang berenang bak putri duyung bervisual lumba-lumba itu masih tidak sadar.

***

***

"Mana berkas yang aku minta bro?" Chris  langsung menagih janjinya ketika Bryan baru saja sampai dengan dua anak itu .

Tentu saja pria itu lupa.

"Aku akan menjemput nya dulu." Bryan berkata demikian supaya Chris mencegahnya dan mengatakan lain kali saja.

Tapi Chris sepertinya membutuhkan file itu hingga menyuruh Bryan benar-benar kembali. Sebenarnya ia tidak ingin memberitahukan Kalila, berniat mengambil file dan pergi begitu saja. Tapi suara tawa kecil dari kolam renang belakang rumah mereka membuatnya penasaran. Ia mengernyitkan dahi melihat sosok wanita bersurai sepinggang itu kini berenang kesana-kemari dengan pakaiannya yang cukup, terbuka?

Bryan tidak memercayai penglihatannya. Setahunya Kalila adalah wanita pemalu dengan setelan hijabnya yang panjang dan longgar. Kini wanita itu seperti anak kecil tanpa rasa bersalah.

Ia mendekatkan dirinya ke arah kolam agar wanita itu menyadari bahwa ia disitu tapi Kalila yang sepertinya merasa dirinya putri duyung hanyut begitu saja menyatu dengan air berenang kesana-kemari.

Ia menarik nafas panjang kemudian berjalan ke arah kursi lipat tak jauh disana memilih duduk menunggui Kalila menyadarinya. Tujuannya? Bryan tak tahu ia hanya ingin wanita itu sadar jika ia disini padahal awalnya ia berniat menjemput berkas seperti ninja .

Bryan bahkan tidak sungkan menyeruput jus jeruk milik Kalila yang tinggal separuh hingga kandas. Ia haus bukan salahnya.

"It's so good!!" Pekik Kalila kini keluar dari kolam melalui jalur sudut sana membelakangi Bryan. Wanita itu belum sadar

Dan ketika sadar ia hanya mematung memberikan tatapan melotot pada Bryan yang melambaikan tangan.

Rasanya Kalila ingin melompat ke kolam renang lagi menutupi dirinya, tapi Bryan adalah suaminya juga ia tidak mau di anggap aneh. Dengan berpura-pura percaya diri ia berjalan ke arah Bryan. Tepatnya handuk yang ada di belakang pria itu.

"Ada apa?" Tanyanya santai kemudian memakai handuk kimono itu secepat kilat.

"Aku ingin mengambil sesuatu yang tertinggal." Bryan berkata tapi tidak beranjak dari duduknya.

KALILA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang