𝓚𝓮𝓴𝓪𝓼𝓲𝓱 𝓑𝓪𝔂𝓪𝓷𝓰𝓪𝓷 19

19K 1.7K 422
                                    

WHEN tomorrow comes...

I'll be on my own...

Feeling frightened of...

The things that I don't know...

"You are special...There's only one of you in the entire universe," bisikan suara garau yang penuh gemersik itu menyapa halwa telinganya. Ada hembusan nafas sedikit kasar menampar pipi mulusnya.

Saat itu Hawa mencelikkan matanya luas. Tercungap-cungap nafasnya yang makin sempit di rongga dada. Titisan peluh mulai merenik di dahi ditambah dengan degupan ritma jantungnya yang tak stabil.

"You are special...There's only one of you in the entire universe." Sekali lagi bisikan itu bergema di segenap ruang biliknya. Anak mata Hawa meliar mencari arah suara itu muncul.

Suara seorang lelaki...

Siapakah?

Suara itu begitu asing di pendengarannya.

Mulutnya terkunci rapat.

"Let me tell you something you already know. The world ain't all sunshine and rainbows. It's a very mean and nasty place and I don't care how tough you are it will beat you to your knees and keep you there permanently if you let it. You, me, or nobody is gonna hit as hard as life. But it ain't about how hard ya hit. It's about how hard you can get hit and keep moving forward. How much you can take and keep moving forward. That's how winning is done!"

Bagaikan terkena sentuhan listrik, Hawa tersedar bahawa ayat-ayat yang dibisikkan itu menyerupai hampir keseluruhan di dalam mimpi yang seringkali menjengah ke lenanya hampir setiap malam. Namun, sejak malam yang cukup mengerikan bersama dengan Adam, mimpi indah itu tidak pernah menjengah ke lenanya sehinggalah ke saat ini. Bisikan penuh syahdu yang membawa pelbagai rasa itu sudah kembali! Hadir membawa satu perasaan yang sukar diungkapkan dengan kata-kata.

When tomorrow comes...

Tomorrow comes...

Tomorrow comes...

And though the road is long...

Air mata Hawa gugur tanpa sedari.

"Hawa Arlani." Seruan nama itu menggamit perhatian Hawa. Dihalakan pandangannya ke arah balkoni biliknya. Kelihatan dua batang tubuh menghirup udara malam di balkoni.

Seorang perempuan dan seorang lelaki.

Melihatkan sahaja belakang badan wanita itu... Mengertilah Hawa itu merupakan dirinya sendiri.Namun, siapakah lelaki bertubuh tegap yang berdiri di belakangnya?

Hawa kebingungan. Pemandangan yang memenuhi kornea matanya itu hampir menyerupai di dalam mimpi yang selalu menjengah ke lenanya.

Bagaimana ini boleh terjadi?

"You are special...There's only one of you in the entire universe."

"Let me tell you something you already know. The world ain't all sunshine and rainbows. It's a very mean and nasty place and I don't care how tough you are it will beat you to your knees and keep you there permanently if you let it. You, me, or nobody is gonna hit as hard as life. But it ain't about how hard ya hit. It's about how hard you can get hit and keep moving forward. How much you can take and keep moving forward. That's how winning is done!" Sambung suara garau itu lagi. Tangan kekarnya dilingkarkan di pinggang 'Hawa'.

I look up to the sky...

And in the dark I found...

I lost hope that I won't fly...

KEKASIH BAYANGAN [COMPLETED]Where stories live. Discover now