Hubungan dan perasaan dua hal yang sulit untuk dipisahkan. Bagai kereta dan peron-peron, stasiun ke stasiun lainnya. Sama halnya dengan kereta, setiap masa ada pemberhentiannya. Entah untuk yang terakhir atau untuk melaju lagi. Meski, terkadang lajunya bukan searah. Berbalik tapi masih berpapasan dalam ruang waktu yang disediakan semesta. Dari sebuah kota. Meski, belum ada "kita" sekalipun. Laku dan senyum manismu dengan segala hormat membawaku lagi ke tempat-tempat yang mengingatkanmu. Langkahku terbawa lagi ke sana, mantra-mantra yang kau sematkan di setiap sudut kota. Jogja tempat kita bertemu, Solo kotamu yang dekat dariku, dan nanti kamu tahu kotaku yang jarang kuucapkan padamu. Temui aku sebisa usahamu, kamu bagaikan kereta yang melaju. Entah kota mana yang akan menjadi pemberhentianmu. Tak kan kupaksakan berada di aku, meski sedikitnya itu adalah keinginanku.