Part 6. Salah Sasaran

77 57 19
                                    

Kamu kasar saja aku luluh
apalagi lembut. - Alvaroadipati


Hari menunjukan hari minggu gadis itu terbebas dari suara yang mengganggu tidurnya karena menurutnya hari minggu adalah hari tidur sedunia, astagfirullah.

“Berisik monyet perasaan gue gak pasang alarm. Gatau apa ini hari minggu!” ucap sang gadis belum membuka matanya. Namun suara ponsel itu masih tetap mengganggu tidurnya, karena penasaran perlahan ia membuka mata dan melihat ponselnya yang terus bersuara.

ASSALAMUALAIKUM UGHTEA

Rayaalviahna
P
P
Woii
Teruntuk sobat bobrokkQue

Adelimelvi
Garieng sia

Anyasireghar
Naon anying

Rayaalviahna
Assalamualaikum mak haji

Anyasireghar
Telat goblok

Rayalviahna
Gada kata telat buat tobat
Ingat mati ingat sakit ingatlah saat
kau sulit

Adelimelvi
Cot.

Veriliaghifansya
Read

Setelah melihat ponselnya ia melanjutkan aktivitasnya yaitu tidur dengan tenang. Selang lima menit ponsel itu kembali bersuara. Dengan kurang kesadaran karena nyawanya belum sepenuhnya terkumpul ia membuka ponselnya.

+62 857 8691 ****

P
P

Berisik monyet

Tanpa melihat siapa yang mengirim sebuah chat kata itu langsung ia tulis karena terlanjur kesal dengan ketiga teman yang terus mengganggu tidurnya. Ia langsung mematikan ponselnya lalu dibanting ponsel itu ke sampingnya.

Dilain tempat Alvaro membulatkan matanya tak percaya apa yang ia lihat bagaimana mungkin ia hanya mengirim chat dua kali langsung dibalas kata kasar oleh Shara.

“Astagoyy P dua kali doang,” tanpa sadar ia bergumam yang terdengar oleh kedua temannya.

“Ngepe siapa lo?” senggol Adit kepada Alvaro yang membuat benda pipih itu hampir terjun bebas ke lantai.

“Anjing! Kalo hp gue jatoh mau tanggung jawab lo?”

“Yamaap, tinggal beli lagi juga,” jawab Adit dengan cengiran kudanya yang langsung mendapat tatapan devil dari Alvaro. Sedangkan para teman yang lainnya hanya terkekeh melihat perdebatan kecil antara kedua manusia itu.

Dilain tempat seorang wanita paruh baya yang sedang berjalan ke arah kamar anak bungsunya.

“Ara kamu nggak mau bangun? Sudah jam setengah satu loh, ada temen kamu nyariin nih. Bangun sayang,” ujar Fera dengan suara lembut membangunkan putrinya.

“Iya Bun ini mau mandi, suruh mereka tunggu diruang tamu bentar lagi Ara turun.” gadis itu langsung bergegas ke kamar mandi saat nyawanya sudah terkumpul. Butuh 30 menit menghabiskan waktu dikamar mandi ia langsung turun dari kamarnya menuju ruang tamu karena ketiga sahabat Bobroknya sedang menunggu diruang tamu.

“Tuan putri baru bangun? Selamat pagi titisan kebo,” Tanpa dosa Raya mengucapkan kata itu.

“Sultan mah bebas dong,” jawab Shara sinis.

“Banyak cingcong lo pada, ayo gue telat ni!” ajak Adel yang sudah kesal pasalnya sekarang waktu sudah menunjukan jam 02:00 itu artinya satu jam lagi acara dimulai, mereka segera berpamitan kepada Agran, Fera dan Devan.

Acara yang dimaksud adalah Tournament Mobile Legend yang diselenggarakan di sebuah Cafe yang biasa mereka nongkrong saat hari libur atau sepulang sekolah sebelum Agran melarang Shara berangkat sendiri. Adel yang sangat mahir dalam bermain Mobile Legend ia mengikuti turnamen tersebut sejak kemarin dan hari ini adalah finalnya.

“ASTAGA MAMPUS GUE!” teriak Shara dalam mobil yang membuat ketiga sahabatnya beralih menatap ke arahnya.

“Berisik sinting lo kata ini hutan!” bentak Adel dibelakang.

“Ngapa lo?” sambung Anya.

“Ara berisik, Ray lagi fokus nyetir.” ucap Raya yang sempat-sempatnya menjitak kepala Shara.

“No siapa sih ini lo pada tau gak? Terus sejak kapan gue bales coba.” Shara menghiraukan perlakuan Raya lalu memperlihatkan sebuah chat, ia tidak percaya apa yang dilihatnya mengapa ia baru lihat chat dari nomor yang tidak dikenal dan lagi dirinya merasa tidak pernah membalasnya.

“Apaan si woyy?” tanya Raya yang masih menyetir mobil karena ia tidak bisa melihat isi ponsel Shara.

-----------------------------------------------------

Sarah

FRIENDZONE [Hiatus]Where stories live. Discover now