Part 16. Calon Kakak Ipar

36 31 21
                                    

Kalaupun sekarang aku mundur
bukan berarti tidak lagi mencintaimu. - Xaziloajal


Seorang wanita paruh baya tengah berjalan kearah kamar Xazilo dan mengetuk pintu tersebut berharap anaknya sudah bangun dari tidurnya.

Ceklek

Pintu itu dibuka oleh Xazilo menampilkan sosok Vega sang Mama yang tengah berdiri dibalik pintu tersebut, “Kenapa Mam?” tanyanya.

“Turun gih Ara sudah nunggu kamu dibawah.” ucap Vega, karena sudah rapih Xazilo langsung mengambil tasnya dan turun bersama Vega.

Setibanya dibawah ia melihat Shara yang tengah duduk manis di sofa dengan ditemani Joni Ayahnya, lantas ia segera menghampiri gadis itu lalu berpamitan kepada Joni dan Vega diikuti Shara, mereka bergegas pergi dari area rumah tersebut.

“Tumben nyamper, Alva kemana?” tanya Xazilo sembari menyetir mobilnya.

“Bareng Kakaknya.” balas Shara tanpa menoleh karena sedang asik memainkan benda pipihnya. “Jal Kakaknya yang mana sih? Katanya ngajar disekolah juga, lo tau gak?” sambungnya yang kini sudah melirik kearah Xazilo ia menyimpan ponselnya.

“Bu Marfi, kepsek sekolah kita.”

“WHATTT!! Ko gue gatau ya?” pekiknya dnegan sedikit berteriak.

“Makanya bikin ulah biar tau. Udah ah mau turun gak lo apa mau disini aja jagain mobil gue.” kekeh Xazilo yang hendak turun dari mobilnya karena sudah sampai diarea sekolah.

“Yeh, gue bukan lo kali yang tiap hari bikin ulah mulu!” balasnya lalu merucutkan bibirnya dan ikut turun dari mobil tersebut. "Iya gue baru engeh Alva pernah ngomong kalo dia Adeknya Marfia Lionel Adipati deket Ayah, lah gue kira bukan Bu Marfi." sambubgnya setelah mengingat perkenalan Alvaro pada Ayahnya dulu.

"Iya itu." balas Xazilo tanpa menghentikan langkahnya.

Saat Shara tengah berjalan di koridor sekolah tiba-tiba ia melihat seorang wanita dengan pakaian sangat rapih berbeda dengan seorang laki-laki disebelahnya yang berpenampilan sangat acak-acakan berjalan mendekatinya.

“Eh Sasa,  good morning my little wife.” sapa Alvaro menghentikan langkahnya tepat dihadapan Shara, Shara yang mendengar kata itu hanya terdiam merasa malu karena Alvaro mengucapkannya di samping kepsek yang merupakan Kakak dari Alvaro sendiri.

“Kamu pacaran sama Alva?” tanya wanita itu, sontak mata Shara membulat saat Bu Marfi bertanya. Hanya senyuman yang berani ia lakukan sebagai jawaban iya, ia terlalu takut karena Kakaknya seorang kepsek.

“Tidak usah takut saya tidak akan gigit kamu, toh saya kan calon Kakak ipar kamu masa kamu takut sama saya.” sambungnya dengan sedikit tertawa.

Mendengar kata itu Shara langsung tersenyum manis ia kira Bu Marfi akan mengomelinya karena sudah berani berpacaran dengan Adiknya ternyata pemikiran Shara diluar nalurinya.

“Nama kamu siapa? Payah banget dong saya gak tau nama calon Adik ipar.” ucapnya yang tak hentinya menampilkan gigi putih nan rapi itu.

“Vherilia Shara Ghifansya, Bu.” ucapnya dengan sangat sopan dan tidak lupa dengan senyumannya.

“Oiya Ara yah kelas XI MIPA 2 kan? Saya lupa padahal saya juga ngajar kelas kamu, maklum lah faktor U.” kekeh nya yang mendapat anggukan dari Shara. “Marfia Lionel Adipati, sudah tau kan pastinya? Yaudah ibu duluan yah nanti kita ketemu lagi, titip Alva cantik.” sambungnya lalu beranjak pergi, tak lupa Shara menjawab perkataan Marfi sebelum wanita itu benar-benar pergi.

FRIENDZONE [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang