Part 14. Markas

57 51 115
                                    

BUCIN? Bumbu micin.
- Alvarozidan


“Ajal lo mau kemana?” tanya Shara yang sudah berdiri menghampiri Xazilo yang mungkin akan segera pergi jika tidak segera dicegah lagi.

“Mau ke markas sayangnya Alva. Pak ketua nyuruh calon anggota inti kumpul,” jawab Xazilo dengan nada lembut saat sudah memutar tubuhnya menghadap gadis tadi.

“Ikut. Gak ada penolakan gue tunggu dimobil lo!” ucap Shara lalu berlari kecil dan merampas kunci mobil yang dipegang Xazilo, ia penasaran dengan suasana markas LIONKING itu.

Dengan sangat terpaksa Xazilo mengajaknya ia tidak pernah bisa menolak permintaan Shara baginya Shara adalah sosok penting dalam hidupnya dan semua yang Shara katakan akan Xazilo ikuti meskipun ke ujung dunia sekalipun.

Setibanya di markas lama LIONKING yang terletak ditengah tingginya rerumputan hijau dan merupakan bangunan kosong yang telah di renovasi oleh Brama dahulu setelah membuat geng tersebut, lokasi itu lumayan agak jauh dari kediaman Shara dan Xazilo.

Semua mata tertuju pada seseorang dibalik tubuh Xazilo yang baru saja datang. Termasuk Alvaro yang tidak mengetahui bahwa yang dibawa oleh Xazilo adalah pacarnya.

“Bawa saha sia?”

“Kenapa lo bawa orang ke markas bego?”

“Dimarkas gada bucin-bucinan!”

Perkataan itu keluar dari mulut mereka satu persatu sementara Alvaro hanya terdiam mencoba melihat raut muka dari sosok gadis yang tersembunyi dibalik badan karena ia merasa tidak asing dengan tubuh mungil itu.

Xazilo menggeser tubuhnya mencoba menampilkan gadis yang tersumpal dibalik punggungnya, lalu ia berkata “Ibu negaranya Pak ketua.”

Alvaro yang syok dengan apa yang ia lihat lantas ia langsung terbangun dari tempat duduknya, ia mengerutkan dahinya menatap sang gadisnya.

“Sasa?” ucapnya yang terheran, kenapa pacarnya itu ikut dengan Xazilo tanpa mengabarinya terlebih dahulu.

Lantas ia pun berjalan menghampiri Shara, “Ko nggak ngasih tau kalo mau kesini? Diajak apa kemauan sendiri?” sambungnya yang sudah menghampiri Shara.

“Iya tadi di suruh buru-buru sama Ajal.” jawabnya sembari menyenggol lengan Xazilo, “Kemauan sendiri.” jawabnya lagi dengan sedikit berbohong pada Alvaro padahal ia yang menyuruh Xazilo buru-buru.

“Itu Adek nya si Devan kan?” tanya seseorang penasaran, Shara yang mendengar itu langsung menganggukan kepalanya antusias.

Sementara yang lain hanya memperhatikan gadis mungil itu, mungkin lebih dari lima belas laki-laki yang hadir disana.

Dalam hati gadis itu menjerit, nyesel gue ikut Ajal tau gini mending nyantuy dah dirumah, jeritnya dalam hati.

Ini gimana le ko neng manis le buat jatuh cinta terngiang ngiange, aa jadi gimana gimana gitu ya neng aa masih kecil ko suka sama neng” ucap Rafi seraya bernyanyi, ia salah satu anggota inti yang seumuran dengan Devan.

Devan yang baru saja datang langsung terkaget dengan kehadiran Shara di markas mereka, “De ngapain lo ikut Xazilo kesini?” tanyanya dengan muka datar, ia tidak pernah mengajak Shara ke markas karena ditempat itu tidak ada wanita satupun. Lantas Shara pun mendongakkan wajahnya melihat ke arah Devan yang sudah hadir dihadapannya.

“Diajak Ajal.” Jawab Shara singkat, Xazilo menghela nafas gusar saat mendengar jawaban yang tidak sesuai dengan faktanya padahal Shara sendiri yang meminta ikut dan ia tidak mengajaknya sama sekali.

FRIENDZONE [Hiatus]Where stories live. Discover now