Part 13. Prank

49 47 82
                                    

“Kalian berdua jadian?” tanya Raya dengan rasa penasaran, Alvaro dan Shara hanya menjawab dengan deheman secara bersamaan.

Mereka langsung berteriak histeris mendengar jawaban itu tetapi tidak dengan Adel yang terdiam memikirkan Xazilo ia memang paling tahu jika sebenarnya Xazilo mencintai Shara karena ia tipe gadis yang peka.

Saat ini bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tiga menit yang lalu, Shara berlari mengejar Xazilo yang hendak masuk ke mobilnya itu, “Ajal ko lo ninggalin gue sih?” ucapnya yang sudah menghampiri Xazilo sedangkan sang empu hanya terdiam menghiraukan ucapan Shara.

Shara terdiam seketika ia ingin berbicara pada Xazilo, lantas ia pun bergumam dihadapan Xazilo.

“Jal gue,,, Mmm guee,,” gumamnya dengan ragu-ragu ia hendak mengatakan semuanya karena ia tidak ingin sahabatnya itu tau dari orang lain.

“Udah tau.” Ucap Xazilo yang seolah tau maksud dari perkataan Shara.

Shara mengerutkan dahinya seakan bingung dengan Xazilo yang tau maksudnya padahal belum ada yang bilang padanya, “Tau dari mana?” tanya gadis itu.

Xazilo menghembuskan nafasnya ia berkata, “Lo kata gue kudet? Gue mau balik ayo kalo lo mau ikut.”

Shara menarik lengan kiri Xazilo yang hendak meninggalkannya, ia terheran dengan sikap sahabatnya itu, “Lo kenapa sih?” tanyanya lagi.

“Gue kenapa? Gue kenapa ya?” tanya Xazilo balik bertanya pada dirinya sendiri ia langsung masuk kedalam mobilnya menghiraukan Shara yang tengah menatapnya heran.

Dan dalam perjalanan hanya ada keheningan diantara mereka tanpa ada yang membuka suara sampai tibalah di kediaman Ghifansya Shara langsung turun dari mobil tersebut dan Xazilo langsung memarkirkan mobil sportnya ke halaman rumahnya karena rumah mereka bersebrangan.

Saat ini keluarga Ghifansya sedang menonton film di ruang keluarganya itu. Mereka yang tengah asik menikmati sinetron ‘Ikatan Cinta’ yang saat ini sedang ramai di televisi, tidak dengan Shara yang sedang bingung ingin bertanya pada sang Ayah.

“Yah aku boleh nanya sesuatu gak?” setelah memikirkannya dengan sangat matang akhirnya ia membuka suara.

“Nanya aja. Tidak ada yang ngelarang kamu nanya kan?” jawab Agran tanpa melihat kearah lawan bicara karena sedang fokus melihat ke uwwu an Aldebaran dengan Andin ditelevisi.

Ia terdiam sejenak mengumpulkan nyalinya yang entah kemana perginya, lalu ia berkata dengan penuh keraguan, “Mm Ayah masih inget gak pas Ayah ngusir Alvaro? Aku cuma pengen tau doang ko alasan Ayah ngusir dia?”

Dengan posisi yang masih asik menonton tanpa melirik Agran menjawab, “Oh itu. Ayah cuma penasaran aja, kali-kali Ayah prank anaknya si Brama.” Ucapnya sambil sedikit tertawa sedangkan gadis itu dibuat bingung oleh ucapan Agran.

Fera yang juga tengah asik menonton serial drama itu akhirnya melirik ke arah suaminya saat mendengar nama Brama, “Brama suaminya Elia itu bukan Mas?” tanya Fera yang diangguki Agran.

“Sudah lebih dari 3 tahun kita tidak dapat kabar darinya setelah kepulangan mereka yang mendadak waktu di LA. Terus kamu kenapa ngerjain anaknya Elia?” sambunya yang juga penasaran dengan alasan Agran itu menanyakan hal yang sama dengan Shara.

“Ayah ngeprank Alvaro yah?” tanya Devan yang baru saja datang langsung menghampiri keluarganya yang sedang membicarakan Alvaro dan pertanyaannya dijawab anggukan oleh sang Ayah.

Mata Devan berbinar saat melihat anggukan sang Ayah, “Bagus Yah kapan lagi coba kita bisa ngerjain si ketua LIONKING,” Seru Devan dengan rasa senang.

Karena sinotron IC sedang iklan Agran memutar tubuhnya menghadap Devan, “Ketua LIONKING sudah diganti kah?” tanyanya diangguki oleh Devan. Argan juga tahu tentang geng itu karena dia juga mantan anggota geng tersebut hanya saja tidak banyak yang tahu bahkan anaknya sendiri tidak mengetahuinya karena saat itu LIONKING dibawah naungan Brama.

Minggu adalah hari gabut sedunia benarkah? Menurutku iya saat aku SMK dulu, karena tidak bertemu dengan teman-temanku pastinya. - Author

Shara yang tengah berjalan ke arah kediaman Diwangsha karena ia disuruh Fera sang Bunda mengantarkan makanan untuk Vega Mamanya Xazilo.

“Assalamualaikum Mamsky,” sapa gadis itu kepada Vega saat setibanya di dapur keluarga Diwangsha, ia memang memanggil Vega dengan sebutan Mamsky sama seperti Xazilo.

Xazilo memang memanggil Vega dengan sebutan Mamsky karena permintaan Mamanya bukan karena ia anak Mami ya guys. Vega sudah menganggap Shara sebagai putrinya karena sudah lebih dari 10 tahun mereka bersahabat selain itu hanya Xazilo saja anak mereka.

“Waalaikumsalam, eh Ara. Udah sarapan belum sayang?” tanya Vega dengan nada sangat lembut.

“Sudah Mam tadi bareng Bunda, Ayah sama Bang Devan,” balasnya. Ia melirik kearah kiri kanan mencari seseorang yang biasanya ia lihat dirumah itu,  “Xazilo kemana Mam?” tanya Shara karena sedari tadi ia tidak melihat Xazilo.

“Dihalaman belakang rumah Ra, kesana aja kayanya dia lagi galau deh dari kemaren kaya murung gitu,”  jawab wanita paruh baya tadi. Setelah menjawab perkataan Vega, Shara langsung pergi ketempat dimana Xazilo yang ditunjukan oleh Mamanya tadi.

Sesampainya ditaman belakang rumah tersebut Shara melihat Xazilo yang tengah terduduk dikursi yang telah disediakan oleh keluarnya itu, lantas ia segera menghampirinya.

“AJAL! Lagi ngapain Jal?” ujarnya memecah keheningan, karena saat ini Xazilo tengah melamun seorang diri. Gadis itu dengan sengaja mengagetkan Xazilo yang tengah melamun, Xazilo yang sangat kaget dengan suara khas milik Shara hanya berdecak malas dan menjawab dengan deheman saja.

Shara mendudukan bokongnya disamping Xazilo ia menyandarkan punggungnya dikursi itu, “Kata Mamsky akhir-akhir ini lo kaya murung gitu? Kenapa Jal, cerita sama gue dong” Sambungnya setelah mendapat deheman dari Xazilo.

Laki-laki itu mengubah posisinya menjadi berdiri hendak meninggalkan Shara, tetapi sebelum benar-benar pergi ia berkata, “Iya murung mikirin lo”

Shara menghentikan niat Xazilo ia segera mencekal pergelangan tangannya, “Ko mikirin gue sih, emang gue kenapa?” tanya Shara mengerutkan dahinya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Drtttt drttt..

Suara dari benda pipih yang ada didalam saku celana Xazilo mengganggu interaksi mereka lantas ia segera mengambil benda tadi terdapat satu panggilan dari seseorang, Xazilo lebih memilih membiarkan panggilan itu berlangsung tanpa menjawab ataupun mematikannya.

-----------------------------------------------------

Sarah

FRIENDZONE [Hiatus]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon