Part 20. Break

29 14 4
                                    

Jangan datang jika hanya
membawa luka.
Vheriliashara

Suara ketukan pintu mengganggu keasikan mereka yang sedang menonton film Ikatan Cinta di ruang keluarga.

“Biar Ara aja yang buka,” ucapnya yang langsung berdiri.

Setelah membuka pintu tersebut ia melihat sosok Alvaro yang tengah berdiri, “Ngapain lo? Masih inget gue?” ujarnya to the point.

“Sa, maafin gue tiga hari ini gue gak pernah ngabarin lo. Lo baik-baik aja kan?”

“Kenapa gue harus gak baik-baik aja, lagian emang kabar gue penting buat lo?”

“Sa lo kenapa? Lo gak mau maafin gue? Ok pertama gue gak megang hp selama tiga hari ini, hp gue entah kemana gue lupa nyimpen. Pliss babe maafin gue,” Mohonnya.

“Terus itu jadi alesan lo buat gak ngabarin gue? Lo bisa pinjem hp temen-temen lo kan? Oiya gue lupa lo sibuk maen sama cewek sih jadi gak bakal sempet!”

Alvaro tercengang dengan kata-katanya ia tengah berpikir setiap kata yang keluar dari ucapan gadis itu.

“Maksud lo?” sedetik kemudian.

“Jangan so polos deh Al gue tau semuanya, dan gue harap lo bisa jauhin gue kaya lo gak pernah ngabarin gue!”

Tanpa menunggu jawaban Alvaro ia langsung menutup pintu membuat Alvaro semakin terheran dengan tingkahnya yang tiba-tiba berubah.

“Sa masa iya gara-gara gue gak ngabarin lo doang lo nyuruh gue jauhin lo? Maafin gue Sa, gue gak ngerti maksud lo Sa. Buka dulu Sa, biarin gue jelasin semuanya,” lirihnya yang terus mengetuk pintu tadi.

“Pergi Al gue gak mau liat muka lo, gak ada lagi yang perlu lo jelasin ke gue semuanya udah jelas. Plis pergi sekarang juga!!” terdengar suara Shara yang sedikit serak dibalik pintu.

Alvaro hanya terdiam berusaha mengerti keadaan Shara.

“Yaudah gue pergi besok gue jemput lo Sa, night Sa mimpi indah babe.”

Perlahan ia membuka pintu memastikan Alvaro benar-benar pergi ia memperhatikan sekitarnya yang sepi tidak ada orang.

“Lo jahat Al, gue tau lo gak cinta gue tapi bukan kaya gini caranya harusnya lo putusin gue bukan minta maaf.”

Gadis itu menahan air mata yang seakan ingin keluar, ia mengeluarkan ponselnya mencari kontak seseorang.

“Jal, lo lagi ngapain?” ucapnya yang masih sedikit serak setelah sambungan telpon terhubung.

“Lo kenapa Ra? Gue samperin lo, tunggu disitu jangan kemana-mana!”
Xazilo memastikan keberadaan Shara lewat jendela rumahnya, dan benar saja Shara sedang berada di depan rumahnya seorang diri, dengan segera ia berlari menuju rumah Shara, setelah sampai ia segera menghampirinya.

“Sa lo kenapa?” ia melihat Shara tengah menangis, dengan segera Xazilo memeluk tubuh Shara berusaha menenangkan.

“Sa cerita sama gue, lo kenapa? Alva yang bikin lo nangis?” tanyanya melepas pelukan.

“Alva ngelakuin apa sampe lo nangis kaya gini?” sambungnya merapihkan rambut Shara yang menutupi mukanya.

“Alva gak ngabarin lo?” tanyanya lagi.

Shara mengangguk dengan ucapan terakhir Xazilo, “Bu-kan cuma i-tu, gu-gue gatau kalo dia masih punya pa-car selain gue,” ucapnya dengan sesegukan.

“Ko lo ngomongnya gitu sih?”

“Gue liat dengan mata kepala gue sendiri dia lagi pelukan sama cewek,”

“Gini ya Ra, Alva pelukan sama cewek bukan berarti dia ceweknya. Lo aja pelukan sama gue tapi gue bukan cowok lo.” Xazilo berusaha mengerti kan Shara.

“Gu-gue denger se-mua-nya, g-ue deng-er semua ucap-an cewek i-tu.” Tidak ingin menutupi perlahan Shara menjelaskan semuanya.

Flaskback On

Sepulang sekolah Shara, Adel, Anya dan Raya pulang bersama mereka menepikan mobilnya di depan sebuah Cafe hanya untuk nongkrong, tidak lama setelah masuk Shara mendengar suara yang tidak asing baginya.

“Lah itu bukannya Alva yah? Eh ko dia sama cewek, apa gue salah liat.” Pikir Anya dengan apa yang ia lihat.

Mereka yang terkaget dan Shara hendak menghampiri Alvaro dengan segera dicegah oleh Adel, ia meminta Shara untuk diam dan mendengarkan percakapan mereka. Akhirnya Shara menuruti saran Adel mereka mendudukkan diri didekat meja Alvaro sambil menguping.

“Alva aku kangen kamu.”

Deg

Tiba-tiba perasaan Shara terasa sakit saat mendengan ucapan yang keluar dari mulut gadis tadi, sudah dipastikan jika itu adalah pacar Alvaro yang sebenarnya karena pikirnya ia hanyalah cadangan bagi Alvaro.

“Alva aku tau kamu masih sayang, aku juga masih sayang banget sama kamu. Aku minta maaf yah udah bikin kamu nunggu aku tau aku salah udah ninggalin kamu tanpa sebab. Aku pengen kita kembali,” Ucap gadis itu sambil terus memegang lengan Alvaro, sedangkan sang empu hanya terdiam tidak membalas sepatah katapun.

Alvaro memilih berdiri hendak meninggalkan gadis tadi tetapi dengan segera ia mencekal lengan Alvaro agar tidak bisa pergi, Alvaro hanya menuruti ia terdiam kembali dengan posisi yang masih berdiri.

“Alva jangan bohongin perasaan kamu, aku rela ngelawan Papi pergi ke Indonesia cuma buat nemuin kamu doang. Tapi sekarang kamu malah kaya gini, kamu malah mau ninggalin aku disini. Kamu jahat Al, kamu jahatt hiks.”

Gadis itu memukul-mukul lengan kekar Alvaro sambil menangis dalam pelukannya. Alvaro menghembuskan nafasnya gusar ia membiarkan gadis tadi memeluknya ia juga membalas pelukan itu.

Tidak ingin merasa sakit lebih lama Shara langsung pergi dari sana, ketiga sahabat Shara pun langsung menyusulnya untuk menenangkan Shara yang sudah mereka pastikan sedang menangis.

Flashback off

Shara menangis di pelukan Xazilo jika mengingat kejadian tadi siang ia merasa sedih, ia kira jatuh cinta membuatnya bahagia ternyata jatuh cinta juga membuat ia merasakan sakit hati yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Lo udah gagal jaga Shara, kalo sampe Shara kenapa-napa gue gak akan maafin lo!, batin Xazilo dengan sangat marah.

“Udah Ra jangan nangis, lo gak sayang air matanya dikeluarin cuma buat nangisin Alva? Kalo udah jatuh cinta lo harus siap buat patah hati, makanya dari dulu gue gak pernah biarin lo jatuh cinta, gue gak mau liat lo kaya gini.”

Xazilo terus mengelus-elus lembut rambut Shara dan menenangkannya, sebenarnya dari dulu Xazilo memang melarang Shara berpacaran selain tidak ingin melihat Shara sakit hati ia juga tidak ingin melihat Shara bersama orang lain.

“Jal gue bego gak sih nangisin orang kaya dia?”

“Banget.”

“Dih sialan lo.”

“Nah gitu dong senyum, gue galek liat lo nangis ingusnya ngalir jyjyk njir.”

Kekeh Alvaro membuat Shara memukul lengannya, tetapi setelahnya ia tertawa saat merasakan hidungnya terasa basah karena ingusnya sendiri. Ia mengelap ingusnya dengan kaos yang di kenakan Xazilo, dengan sangat terpaksa laki-laki itu merelakan kaosnya yang terkena ingus Shara.

----------------------------------------------------

Up tengah malam dah kaya kelong aja😂

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Mar 30, 2021 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

FRIENDZONE [Hiatus]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora