Part 2. Pertemuan

125 77 72
                                    

Alvaro Zidan Adipati. Ya seorang badboy sekaligus mostwanted anak dari pemilik Nationality Hight School.

Saat Pak Ali hendak berkomentar dengan segera Alvaro memotongnya lagi, “Tenang aja Pak saya yang tanggung jawab.” karena tidak sengaja lewat Alvaro langsung beranjak pergi, setelah mendengar perkataan itu Pak Ali langsung membukakan gerbang tersebut bagaimana tidak langsung dibuka yang menyuruh anak dari pemilik NHS.

Kringgg...

Suara yang telah dinantikan oleh penghuni NHS tersebut akhirnya berbunyi yang artinya bel istirahat telah tiba. Saat itu pula semua orang berbondong-bondong berburu makanan yang ada di kantin untuk mengisi perutnya yang kosong.

“Kantin gak lo pada?” tanya salah satu geng halu yang duduk dengan Shara. Kenapa dinamakan geng halu? Ya karena kebanyakan ngehalu yakali kebanyakan ngebucin, skip. Tidak hanya disebut geng halu karena kebobrokannya mereka sering juga dijuluki sobat Bobrok. Empat sejoli yang sering disebut sobat Bobrok itu yang tak lain dari Vherilia Shara Ghifansya, Adeli Deya Melvio, Raya Faletha Alviahna, Velinda Anya Sireghar.

“Gaskeun!” jawab mereka serentak lalu beranjak pergi ke kantin. Setelah mendapatkan tempat duduk yang terletak dipojok kanan kantin mereka pun duduk ditempat tersebut, mereka yang seolah tengah berpikir saat Raya bertanya tentang pesanan.

“Gimana kalo seblak, pada mau gak? Kan udah lama kita gak makan seblak terus minumnya es teh?” Usul Anya dan disepakati oleh mereka bertiga.

“Jadinya seblak sama es teh?” ulang Raya dan ketiga gadis itu hanya memutar bola mata malas karena Raya sedikit lemot macam Idoy, Raya yang seolah melihat ekpresi mereka hanya membalas dengan cengiran kuda lalu berdiri memesan pesanan itu.

“Kaya udah sarapan aja lo mesen seblak.” beo Shara kaget  saat sebuah tangan menepuk bahunya pelan ia langsung melihat ke arah sumber suara lalu mendapati Xazilo dan Giva yang sedang berjalan ke arah nya, Giva adalah teman sekelas Xazilo. “Lo belom sarapan marmut ngapa beli seblak? Makan dulu gak, kalo gak makan gue bilang tante Fera!”

“Ya pengen lah, yakali gak pengen gue beli, atuh sok mangga.” mendengar jawaban Shara yang sedikit ketus Xazilo langsung mengeluarkan ponsel dari sakunya untuk menelpon Fera dengan segera Shara mengambil ponsel tersebut.

“Ck. Iya gue makan, pesenin tapi.” Shara memang sedikit takut pada Fera sang Bunda sebenarnya bukan pada Fera melainkan kedua laki-laki dirumahnya karena Bundanya yang bersikap cerewet pasti ia akan mengadu pada Agran, Xazilo memutar bola mata jengah saat melihat ekspresi Shara yang menunjukan gigi putihnya tetapi langsung diangguki olehnya.

“Gue ke toilet dulu ya,” tidak butuh jawaban dari mereka Shara langsung berdiri dan beranjak pergi ke toilet sambil memainkan ponselnya. Saat berada di depan kantin tidak sengaja ia menabrak seseorang.

“ANJERRR IDUNG GUE JATOH!” ucapan yang terdengar sangat absurd ketika hidungnya menabrak dada bidang seseorang. Mana ada sih hidung jatuh kecuali hidung buatan manusia kali.

“Kalo jalan liat-liat nyet!” Shara langsung kaget dengan perkataan tersebut bagaimana mungkin ia tidak kaget dirinya disebut monyet lalu ia menaikan kepalanya dan melihat siapa yang ia tabrak.

“Apa lo mau nyalahin gue? Lo yang nabrak gue!” Shara membulatkan kedua matanya saat melihat seseorang yang ia tabrak dan ternyata..

-----------------------------------------------------

Sarah

FRIENDZONE [Hiatus]Where stories live. Discover now