Part 3. LIONKING

107 69 46
                                    

“Apa lo mau nyalahin gue? Lo yang nabrak gue!” Shara membulatkan kedua matanya saat melihat seseorang yang ia tabrak dan ternyata, ya orang yang telah Shara tabrak adalah Alvaro.

Bukannya menjawab ia malah mengerutkan dahinya dan menunjuk kearah wajah Alvaro, Alvaro menaikan satu alisnya pertanda menjawab apa, “Lo yang tadi bukain gerbang sekolah kan?” ujarnya seakan paham yang dimaksud Alvaro.

Dengan nada pelan dan sedikit membentak Alvaro menjawab “Sejak kapan gue buka gerbang sekolah, gue bukan satpam!”

“Yah salah nanya. Maksud gue lo yang nyuruh Pak Ali buat bukain gerbang kan pas gue sama si curut telat.” Jelasnya ia kira hanya Raya yang lemot ternyata laki-laki dihadapannya juga sedikit lemot, Alvaro hanya menjawab dengan deheman tidak berniat untuk merespon lebih jelas.

“Hah seriusan lo nyuruh bukain gerbang buat dia?” ujar salah satu teman Alvaro heran karena disana bukan hanya Alvaro dan Shara melainkan kedua teman Alvaro yang ikut terhenti saat temannya bertabrakan dengan Shara.

“Iya dongo! Gue gak budek gak usah tereak!” Alvaro yang kesal dengan teman satunya ia mengusap-ngusap telinganya, teman satunya itu sudah mengganggu pendengarannya tidak hanya pendengarannya tetapi ia juga sudah mengganggu interaksinya.

“Yamaap. Ko tumben sih biasanya lo gak pernah peduli kalo ada yang telat?” orang itu adalah Gio sahabat Alvaro, karena rasa kesal yang masih bergejolak Alvaro menghiraukan ucapan teman jahanamnya ia lebih memilih kembali menatap Shara.

“Btw eniwey baswey pake y thanks Kak udah nyelamatin gue, gue gak tau kalo gak ada lo Kak hidup gue kaya gimana gak bisa bayangin juga Bunda gantung gue dipohon toge dan Ayah yang...” saat sedang asik nyerocos perkataan ia terpotong saat melihat lawan bicaranya pergi menghiraukan ucapannya, ia membuka mulutnya dan mematung tidak bisa berkata-kata baru kali ini ada orang yang tidak menghargainya ingin rasanya ia menggorok gigi Alvaro dan kedua teman lucnutnya.

Karena merasa sedikit malu yang tengah jadi pusat perhatian ia sesegera mungkin tersadar dari lamunannya dan beranjak pergi meninggalkan kantin. Setelah kembali dari toilet ia duduk kembali melihat geng serta sahabatnya yang tengah menyantap makanan mereka.

“Oh.. jadi.. Kak Alvaro.. yang nyelametin.. lo ra?” tanya Anya sembari mengunyah makanannya, ia melihat sekaligus mendengar Shara saat sedang berinteraksi dengan Alvaro bahkan tidak hanya Anya kelima temannya pun ikut menyaksikannya.

“Kunyah dulu Nya baru nanya.” Bukan Shara yang berbicara tapi Giva temannya Xazilo sekaligus mantan Anya mereka bergabung satu meja bersama,  Anya langsung mengambil es teh dan meminumnya sedangkan Shara hanya berdeheman menjawab pertanyaan Anya tadi.

“Uhuk.. uhuk..”

“Lo gapapa nyet?” Raya yang duduk bersebelahan dengan Anya menepuk-nepuk bahu Anya karena ia tersedak saat sedang minum.

Merasa lebih baik ia meminum kembali air mineral tadi dan lanjut bertanya karena rasa penasarannya, “Serius jir Kak Alvaro yang nolongin? Gak percaya gue, setau gue dia gak bakal peduli ke orang lain”

“Jangankan lo gue aja kaget, selama gue masuk LIONKING gak ada tuh sejarahnya seorang Alvaro si ketua peduli sama gue yang anggotanya sendiri apalagi orang laen, tapi nyatanya gitu,” jelas Xazilo karena memang seorang Alvaro tidak pernah peduli pada siapapun terlebih pada orang lain bahkan pada temannya pun ia kurang peduli jika hanya sekedar hal spele.

“Oo jadi nama dia Alvaro? Emang dia siapa sih ko bisa nyuruh Pak Ali bukain gerbang padahalkan termasuk ngelanggar peraturan, kalo Cuma ketua geng gak ngaruh kali,” tanya Shara polos. Ia mengetahui sedikit tentang LIONKING yang Xazilo maksud hanya saja ia tidak mengetahui jika Alvaro yang menjabat sebagai ketua geng tersebut.

“Hah serius lo gak tau?” sontak mereka berlima serentak.

“Kompak banget. Ko kayanya gue doang yang gak tau?” jelas tidak tahu, Shara tidak pernah peduli alam sekitarnya bahkan teman sekelasnya pun ada yang ia kurang tau namanya wajar saja jika ada yang bilang ia kudet atau kurang update.

“Makanya coba berinteraksi sama alam sekitar!” setelah mengucapkan kata itu mereka berdiri dan pergi meninggalkan Shara yang sedang melongo.

Saat ini bel pulang sudah berbunyi dari lima menit yang lalu itu artinya semua penghuni NHS sudah berbondong-bondong meninggalkan pekarangan sekolah untuk pergi ke habitatnya masing-masing tetapi hanya geng halu yang masih setia diruangan yang penuh meja dan kursi bukannya betah mereka hanya sedang menunggu Anya.

Anya yang sedang ber-touch up karena baginya ia harus tampil oke kemanapun itu termasuk pulang juga, Raya yang tengah sibuk memperhatikan Anya, dan Adel yang tengah sibuk bergelut dengan benda pipihnya yang sangat serius ia sedang memainkan game Mobile Legend sedangkan Shara sedang berdebat dengan pikirannya ucapan mereka dikantin masih terngiang-ngiang dalam benak pikirannya.

“Bentar deh Kak Alvaro badboy yang famous itu bukan sih?” akhirnya ia buka suara karena selama apapun berdebat dengan pikiran ia tidak akan menemukan jawaban jika keduanya tidak saling mengetahui, mengapa hanya dirinya yang tidak tau mostwanted High School itu kurang lebih begitulah pemikirannya.

“Iya bego. Sinting lo kelewat saraf” tanpa menoleh Adel menjawab karena kedua teman lucnutnya sedang asik menyibukan dirinya, bagaimana mungkin ia tidak mengetahui anak dari pemilik NHS ini padahal dari ujung timur sampai barat selatan ke utara tidak ada yang tidak mengetahui seorang Alvaro Zidan Adipati.

Karena Anya sudah selesai dalam kesibukannya mereka langsung pergi dari kelas tersebut, hari ini mereka memutuskan untuk tidak bermain atau nongkrong seperti biasanya jadi mereka memisahkan diri sesuai arah tujuannya, Shara yang pulang dengan Zilo dan Anya yang sedari tadi sudah dijemput gebetannya sedangkan Freya pulang bersama Adel karena mereka satu arah.

--------------------------------------------------

Happy Mother's Day
Selamat hari Ibu
Semoga Ibumu dan Ibuku
Menjadi Ibu Kita😁

Sarah

FRIENDZONE [Hiatus]Where stories live. Discover now