6. bentuk sayang?

1.3K 133 3
                                    

-------------------------------------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-------------------------------------

"Orang pendiam, belum tentu dia lemah" -ALTEZZA

♥♥♥

-------------------------------------------------------

"Heh!?! Anak baru!? Punya sopan santun kagak Lo!" Ucap Roy. Anak kelas XII. Ia terkenal akan murid senior yang disegani oleh murid lainnya. Sok kasar terhadap murid lain, dan merasa menguasai sekolah karena ayahnya adalah seorang pengusaha sukses. Siapa yang tidak kenal dengan Alexander prawijaya. Seorang pengusaha tajir dan sukses di Jakarta ini. Ia termasuk dalam 3 orang pengusaha tertajir akan bisnisnya di Jakarta. Roy prawijaya. Anak semata wayangnya dengan segudang masalah disekolah.

"Woyy! Kalo gue ngomong tu di denger!?! Cupu!" Teriak Roy saat tadi Altezza tidak sengaja menabrak bahunya saat ia berjalan.

Altezza langsung berbalik badan, menatap Roy dan temannya yang songong itu. Tatapan tajamnya tak luput dari mata Al.

"Berani Lo natap gue kek gitu!? Disekolah ini. Ga pernah yang ada berani natap atau bentak gue. Tapi kayaknya, nyali Lo besar juga"

"Emang nya Lo siapa!?" Jawab Altezza tak kalah tegas.

"Ga tau dia gue siapa" gumamnya pada teman disebelahnya.
"Gue!?" Bentak Roy dengan suara tertahan sambil menunjuk dirinya.
"Anak dari Alexander Prawijaya. Pengusaha sukses di Jakarta ini. Jadi semua yang gue mau? Gue dapetin. Dan ga ada satu pun orang yang ngelarang"

"Terus dengan Lo anak dari pengusaha sukses?" Suara Altezza tertahan, lalu menatap Roy dan berbicara lagi.
"Kenapa tingkah Lo kayak orang kampung, ga mampu?" Ucap Altezza menaikkan satu alisnya dan senyum sinisnya.

Perkataan Altezza barusan membuat semua murid yang melihatnya dari masing-masing kelas tersentak. Baru kali ini, ada yang mau mencari urusan dengan Roy.

"Apa Lo bilang!?" Roy semakin memanas. Belum pernah ada satu pun murid yang berani menghinanya karena tau apa resiko yang akan didapat. Kecuali Altezza.

Orang pendiam, belum tentu ia lemah.

"Perlu gue jelasin lagi? K A M P U N G A N!" Tidak kalah memanas dari Roy. Namun Altezza bukan tipe yang suka bertengkar. Ia menghela nafas karena tidak mau melibatkan emosi.

Lalu Altezza meninggalkan Roy yang masih mematung sambil mengepal tangannya. Wajahnya merah padam.

"HEH!?"

RATEZZA [TERBIT]Where stories live. Discover now