18. Antara Naya dan Zella

846 78 0
                                    

"Perkataanmu tak sama dengan isi hati mu, Al"   ~Nayara

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Perkataanmu tak sama dengan isi hati mu, Al"   ~Nayara.

•••

"Suster tolong ambilkan saya brankar dan tolong anak saya, Sus!"

"Baik pak!"

3 orang suster segera mengantarkan Genandra berbaring dibrankar dan membawanya ke dalam ruangan untuk pemeriksaan.

"Tolong bapak dan adik tunggu diluar sementara kami memeriksa pasien" ujar sang suster kemudian menutup pintu ruangan.

Altezza duduk di kursi rumah sakit. Cowok itu menghela nafas kasar dengan detak jantung yang masih belum stabil. Ia tak pernah sekhawatir ini dengan Genandra. Rasanya Altezza ingin menggantikan posisi adiknya sekarang.

Sang ayah, Reno. Memijit pangkal hidungnya yang terasa nyeri dan pusing. Ia tak habis pikir dengan Altezza. Tidak becus menjaga adiknya sendiri.

"Kenapa adik kamu bisa begitu? Papa gak abis pikir yah sama kamu,Al! Ga becus ngurusin adik sendiri! Gimana ceritanya dia bisa jatuh dari tangga?"

Altezza berangkat dari tempat duduknya menghadap Reno. "Pah! Papah jangan asal nuduh Al gak jelas dulu. Dia sendiri yang lari-lari kekamarnya Al. Katanya dia mau nunjukin sesuatu di gudang. Terus dia lari dan kakinya kekilir pas ditangga." Ujar Altezza dengan nada menaik.

"Digudang?"

Apa Genandra udah tau.. enggak! Pasti bukan itu.

Beberapa menit kemudian...

Ctekk!

Seorang lelaki dengan baju putih keluar dari ruangan di mana tempat Genandra diperiksa.

Reno dan Altezza berangkat dari tempat duduk mereka.

"Dok. Gimana keadaan anak saya dok? Dia baik-baik aja kan, dok?" Tanya Reno tergesa-gesa.

"Bapak tenang dulu. Anak bapak baik-baik saja. Hanya ada pendarahan yang tidak terlalu parah dikepalanya. Semuanya sudah kami atasi sebaik mungkin."

Altezza menghela nafas lega setelah mendengar pendapat sang dokter.

"Saya tinggal dulu" sahut sang dokter kemudian pergi dari sana.

Kemudian Reno membuka pintu ruangan tempat Genandra diperiksa disusul Altezza. Namun seperti Reno melarang.

"Kamu tunggu diluar aja. Ga usah masuk."

Altezza hanya diam. Ia tau pasti sang Ayah belum bisa percaya dengan pernyataannya dan masih menyalahkan dirinya. Apa itu nasib anak yang tidak dipedulikan yang bertimbal balik dengan anak berlian yang selalu dijaga? Ingin rasanya Altezza memukul-mukul dinding sangat kuat. Namun ia hanya bisa menahan.

Apa sebenarnya hal penting yang ingin Genandra beritahu? Kenapa papa keliatan takut kalo Genandra tau soal sesuatu itu?

****

RATEZZA [TERBIT]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin