22. Night Time for you baby

799 71 0
                                    


Happy Reading Love-!

- Jangan Rubah Takdirku -

"Cium" jawab Altezza. Naya sempat mengangguk sampai ia mulai menyadari perkataan Altezza yang langsung membuatnya terpelotot. "Ap-apa?" Ujar Naya gelagapan. Altezza tersenyum menatap Naya dengan pipi nya yang memerah dan tingkahnya yang sulit ditebak. Altezza mendekatkan dirinya ke Naya namun berhasil dicegah oleh Naya. "Al, ini itu sekolah.. kamu---"

Cup!

Altezza berhasil mengecup dahi Naya dengan lembut.

Cup!

Altezza kembali mencium pipi kanan Naya.

Cup!

Altezza mencium pipi kiri Naya lembut.

Cup!

Altezza mencium pangkal hidung Naya.

Ia semakin mendekat kearah bibir mungil Naya yang merah. "Mungil". Hembusan nafas halus Altezza terasa ke kulit wajah Naya. Ia memejamkan matanya saat bibir Altezza semakin dekat dengan bibirnya. Namun kembali disadarkan oleh dirinya. Naya mendorong tubuh Altezza hingga membuatnya mundur beberapa langkah.

"Ak-aku gak bisa." Ujar Naya masih gelagapan. "Ada cara lain buat aku bayar kesalahan aku?" Tanya Naya.

"Hmmm... Ada" jawab Altezza. Naya menatap Altezza dengan tatapan dalam. Jujur, jantung nya masih berdegup tak karuan. "Apa?" Sahut Naya gemetar.

"Aku jemput kamu malam ini dirumah. Night time for you baby" altezza tersenyum tipis. Ia kemudian berjalan melewati Naya dan kembali ke kelasnya. Naya masih terkaku diam ditempat. Ia masih merasakan geli di sekujur tubuhnya apalagi diwajah dan telinganya. Apa yang akan Altezza lakukan padanya malam ini? Naya hanya bisa menghela nafas dan berusaha menguatkan dirinya agar berpikir positif terhadap cowok dingin itu.

- A&N -

Waktunya sekolah baru saja usai. Feyra keluar dari kelasnya disusul Naya yang berlari kecil mendekatinya.

"FEYY!!!" Pekik Naya. Sontak Feyra berbalik melihat Naya yang sedang berlari seperti anak kecil. Pipinya yang chubby menambah kesan gemasnya seperti bayi besar.

Diwaktu yang sama, 3 cowok populer disekolah baru saja keluar dari kelas mereka. Siapa lagi kalau bukan Altezza dan 2 sahabatnya. Nama mereka sudah melambung luas di kalangan SMA Garuda. "Eh, itu si Feyra. Gue deketin Yee" ucap Gio menunjuk ke arah Feyra yang sedang berjalan dengan Naya. Mendengar itu, Anza langsung memanas dan menatap Gio sinis.

"Nggak! Ayang Eyra punya gue, TITIK!" Anza menarik baju Gio dari belakang membuatnya yang ingin berlari ke arah Feyra terhenti. Melihat kelakuan kedua sahabatnya, Altezza hanya bisa menggeleng. Ia tersenyum melihat Naya yang bisa tersenyum manis tanpa rasa penderitaan. Ia jadi ingat saat ia berada di rumah Naya dalam kondisi sakit saat itu.

"Al,, kamu udah baikan?" Tanya Naya. Altezza baru saja membuka matanya saat menyadari ia masih berada di rumah Naya. Altezza lihat jam sudah menunjukan pukul 10.15 pagi dan hari masih hujan. "Masih pusing?" Tanya Naya sekali lagi.

Altezza tak menjawab. Perutnya terasa bergetar. "Gue lapar. Gue gak makan sama sekali dari sore kemarin" batinnya.

Naya yang mendengar suara hati Altezza tersenyum tipis. "Mau makan? Aku tadi ada masak sayur bayam, ikan goreng, terus apa lagi ya tadi?" Ujarnya. "Emm.. kamu mau makan?" Terusnya.

RATEZZA [TERBIT]Where stories live. Discover now