8. Geng Motor Revicks

1.2K 121 1
                                    

****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

Malam ini, Naya mengendarai motor besar kakaknya, Ergo. Untuk pergi menenangkan dirinya setelah apa yang barusan terjadi dirumahnya tadi. Dia berniat untuk pergi keatas bukit melewati jalan Pasunanta yang terkenal akan pencahayaan yang minim dan mudah untuk terjadinya tindak kejahatan.

Kini, hati Naya benar-benar sedang tergores kepedihan. Air matanya masih menetap di wajah Naya. Ia menghapus kasar air matanya dengan punggung tangan. Naya mengendarai motor Ergo dengan kecepatan tinggi dijalan itu. Suasana sangat sepi. Hanya ada suara deruman motor Naya saja disana dan suara sepoyan angin.

Tanpa Naya sadari, gerombolan anak geng motor tengah mengintainya dari tadi.

Brum! Brum!

Deruman motor dibelakang sontak membuat Naya menoleh kebelakang dan mendapati gerombolan geng motor tengah mengejarnya.

Dari jaket yang mereka gunakan, Naya dapat memastikan jika mereka semua, Anak dari geng motor Revicks yang terkenal suka memburu mangsanya dan menghabiskan mangsanya tanpa tau sebab. Karena mereka merasa jalan yang sedang di lalui Naya adalah jalan Mereka.

Tapi ini yang membuat geng itu sering di bilang pengecut. Mereka hanya berani memburu mangsanya ditempat gelap dan minim cahaya.

Naya berdecak kesal. Ia sangat tidak suka di ikuti apalagi sekarang isi hatinya sedang tidak karuan. Awalnya Naya pikir, mereka mengincarnya karena salah orang, tetapi itu salah. Naya, yang diinginkan mereka.

"Sial!"

Naya kembali melajukan motornya dengan kecepatan tinggi membelah jalan Pasunanta yang begitu jarang dilalui pengendara lain selain anak geng motor. Jalan Pasunanta adalah jalan menuju bukit yang terkenal akan belokan yang tajam.

Naya masih fokus menghindar dari kejaran geng motor dibelakangnya, hingga tanpa sadar jika ada tikungan tajam didepannya.

Naya menarik nafas lalu menghembuskannya bersamaan dengan ia berbelok sangat miring dan dengkulnya hampir saja menyatu dengan tanah aspal yang kasar. Nafasnya mulai sesak. Naya hampir saja kehilangan nyawa nya jika ia terlambat satu detik saja dan dan malah masuk ke jurang menabrak pembatas jalan.

Ia menghela nafas lega kemudian menoleh ke arah belakang dan melihat beberapa anggota geng motor Revicks masih mengejarnya

"Kenapa mereka ngejer gue?" Naya bergumam heran.

****

Altezza mengendarai motor besar yang menjadi kenangan dalam hidupnya. Siapa sangka, Cowok bermata elang ini merupakan mantan ketua dari geng motor yang terkenal sering membelah jalan.

RATEZZA [TERBIT]Where stories live. Discover now