9. Penjelasan

1.1K 106 0
                                    

"Bukan hanya kamu yang memiliki masalah, orang lain juga punya"

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Bukan hanya kamu yang memiliki masalah, orang lain juga punya"

****

Tiupan angin menambah suasana malam. Altezza dan Naya duduk di ujung atas bukit, sambil melihat indahnya bulan dihadapan mereka.

"Tangan Lo gimana? Masih sakit?" Tanya Altezza memulai topik.

"Hah? Eng-nggak kok"

Memang begitu ucapan Naya. Tapi Altezza tidak mudah dibohongi. Ia tahu, gadis itu sedang mencoba berbohong. Lalu Altezza tersenyum sinis kepada Naya.

"Ga usah bohong"

Altezza berdiri dan berbalik badan, ia berjalan menuju motor nya yang terparkir bersebelahan dengan motor Naya di belakang mereka. Al membuka jok motor ya dan mengambil sesuatu, kemudian menutupnya kembali. Lalu Al berjalan dan duduk di samping Naya.

"Sini gue obatin"

"Hah?"

Altezza langsung menarik pelan tangan Naya. Lalu memberi obat disisi tangan Naya yang berdarah lalu membalutnya dengan perban. Gelagat Naya sulit ditebak saat ini.

"El- lo emang selalu siapin ini?" Tanya Naya sambil memperhatikan Altezza yang sedang melilit perban ditangannya.

Altezza tersenyum samar. " Asal Lo tau, Anak geng motor pasti selalu ga jauh dari yang namanya darah"

"Emang bener, Lo anak geng motor?"

Altezza berhenti pergerakannya. Lalu menatap Naya yang membuat Naya menundukkan pandangannya.
Lalu Al melilit lagi perban ke tangan Naya.

"Gue dulu ketua geng motor. Tapi gue udah keluar" jelas altezza. "Udah" ucap Altezza setelah mengobati Naya.

"Makasih. Maaf, gue selalu ngerepotin Lo"

Altezza menatap bulan cerah di hadapannya.

"Sekarang gue mau nanya. Kenapa Lo bisa dikejar sama anak geng motor Revicks?" Tanya Altezza lalu menatap dalam mata Naya.

"Gue juga ga tau. Mereka tiba-tiba ngejer gue" Naya menundukkan pandangannya.

"Kenapa Lo bisa ke jalan ini? Padahal Lo tau, jalan ini itu bahaya buat Lo. Apalagi Lo cewek. Lo sadar ga sih. Lo bisa di apa-apain sama mereka!"

"Lo bentak gue?" Naya menatap Altezza yang tengah menatapnya dengan tatapan sulit di tebak. "Maaf... Gue juga ga sadar kenapa gue bisa lewat sini. Perasaan gue lagi bener-bener ga karuan. Dirumah gue dimarah! Dan sekarang, Lo! Apa ga ada yang ngerti sama gue!?"

RATEZZA [TERBIT]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin